34 mendapatkan modal usaha, menginvestasikan dalam usaha, menggunakannya
untuk tujuan-tujuan unit usaha, termasuk tujuan keuntungan tertentu dan permasalahan perimbangan biaya dan keuntungan yang ingin diraihnya.
Selama ini untuk menjalankan usahanya perusahaan Inti Sari Rasa bergantung pada permodalan yang berasal dari Bank dimana perusahaan telah
memperoleh pengucuran dana dari salah satu bank pemerintah sejak tahun 2000 sampai dengan saat ini.
Mengingat sistem manajemen yang masih sederhana karena perusahaan masih bersifat tradional, pencatatan keuangan pada unit usaha ini
belum menerapkan sistem akuntansi, sehingga memberikan dampak yang lemah terhadap pengelolaan keuangan secara profesional yang seharusnya
tidak terjadi karena pemasaran usaha ke beberapa perusahaan besar yang menerapkan sistem penjualan dengan konsinyasi atau kredit dengan jangka
waktu 1 bulan sejak dikeluarkannya invoice.
C. Jenis dan Spesifikasi Produk
1. Bahan baku Singkong merupakan produk pertanian yang cocok dijadikan unit
bisnis karena manfaat yang diperoleh dari komoditi tersebut cukup banyak dan bermanfaat. Melihat pangsa pasar yang cukup menggiurkan atas bahan
baku singkong, PT. Inti Sari Rasa mengambil bagian dalam manfaat komoditi singkong. Karena keripik singkong sangat banyak diminati oleh
masyarakat umum. Perusahaan ini bergerak dibidang pengolahan, memanfaatkan singkong sebagai bahan baku utama dalam membuat
produknya, yang kemudian diolah menjadi keripik singkong. Karena cara pengolahannya cukup mudah dan sederhana, namun memiliki proses yang
cukup baik untuk dikembangkan. Ini terlihat dari begitu banyak perminatan masyarakat akan makanan ringan tersebut.
Untuk menghasilkan kripik singkong yang berkualitas maka perusahaan harus memperoleh bahan baku singkong dengan kualitas
unggul. Selama ini perusahaan membeli singkong mentah di daerah Jawa Barat mulai dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Sumedang, Tasikmalaya,
35 Ciamis, Garut, Sukabumi dan Cianjur. Selain lokasi yang tidak terlalu
jauh, kualitas singkong yang dihasilkan di daerah tersebut dinilai cukup bagus. Selain bahan baku perusahaan juga membutuhkan bahan pembantu
yaitu minyak goreng, garam bumbu dan bahan-bahan lainnya. 2. Proses dan kapasitas produksi
Proses produksi pembuatan kripik singkong melalui beberapa tahapan dengan tujuan untuk menghasilkan kripik singkong dengan cita
rasa yang tinggi. Adapun proses produksi yang dilakukan yaitu singkong dikupas dan dicuci kemudian diiris, dikukus dan digoreng, setelah dingin
dilakukan pengemasan. Proses pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran dan memilih ukuran singkong yang layak digunakan. Proses
pengirisan dilakukan secara manual dengan jenis lurus dan bergelombang kemudian diberikan aroma rasa. Proses pengukusan dilakukan dengan
tujuan untuk membuat kripik singkong tersebut menjadi empuk selanjutnya adalah proses penggorengan yang dilakukan 1 kali sesudah
dikeringkan secara parsial. Agar kripik singkong memiliki cita rasa yang beragam, maka
diberikan aroma pedas, asin, manis atau asli singkong itu sendiri. Kecenderungan konsumen menurut survey menunjukkan bahwa sebagian
responden lebih memilih keripik singkong dengan rasa singkong asli 54 dari pada rasa singkong berbumbu 46 dan rasa kripik singkong
yang paling disukai adalah rasa asin sebanyak 56 Tabel 6.
Tabel 6. Kriteria penilaian responden Kriteria penilaian
Frekuensi Persentase
Aroma yang disukai : a.
Rasa singkong asli b.
Berbumbu 27
23 54
46 Rasa yang disukai :
a. Asin
b. Manis
c. Pedas
d. Lainnya
28 6
12 4
56 12
24
8
36 Proses produksi pembuatan kripik singkong dapat dikatakan sangat
sederhana. Mulai dari singkong mentah, selanjutnya dicuci yang kemudian dikupas lalu dipotong sesuai selera dan kecenderungan konsumen. Agar
sisa air yang masih ada pada potongan singkong, maka selanjutnya ditiriskan terlebih dahulu dan kemudian digoreng. Untuk mengurangi
kandungan minyak yang masih menempel, hasil gorengan selanjutnya ditiriskan terlebih dahulu sebelum akhirnya dikemas dan kripik singkong
siap didistribusikan Rendeman susut dari singkong mentah menjadi keripik singkong sebesar 40 dan perbandingan bahan baku dengan bahan
penolong adalah 80:20. Secara lebih lengkap alur proses pembuatan kripik singkong dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Alur proses produksi keripik singkong SINGKONG
PENCUCIAN
PEMOTONGAN PENGIRISAN
PENIRISAN
SORTASI QUALITY
CONTROL
PENIRISAN
PENCUCIAN
PENGEPAKAN
PENDISTRIBUSIAN PENGGUDANGAN
PENGUPASAN
PENGGUDANGAN PENGGORENG-
AN
PEMBUMBUAN PENIRISAN
PENGUKUSAN
37
Kapasitas produksi bahan mentah singkong setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Tahun 2005, kapasitas produksi mencapai 465.838
kg per tahun, terus mengalami penurunan hingga 182.359 kg pada tahun 2008 Tabel 7.
Tabel 7. Kapasitas produksi bahan mentah singkong per tahun Tahun
Produksi kg Harga Rp
2005 465.838
345.366.500 2006
346.245 341.645.800
2007 323.344
332.789.100 2008
182.359 186.551.800
Permasalahan dalam proses produksi masih terbatas pada bahan baku singkong yang terkadang tidak terpenuhi atau berkualitas rendah dan
minyak tanah yang sulit ditemui dipasaran karena harga yang belum stabil atau mahal yang disebabkan karena subsidi telah ditiadakan pemerintah
mengingat pemerintah mengadakan pengalokasian penjualan gas elpiji ukuran 3 kg sebagai bahan bakar pengganti dimana menurut penuturan
pemilik perusahaan, penggunaan gas elpiji mempengaruhi cita rasa kripik singkong yang dihasilkan perusahaan dan biaya operasional yang harus
dikeluarkan. 3. Jenis dan mutu produk
Produk keripik singkong termasuk jenis barang konsumsi yang dapat dikonsumsi sepanjang tahun dan memiliki daur pembelian yang singkat.
Jenis produk yang dihasilkan PT. Inti Sari Rasa, yaitu singkong super rasa gurih, singkong keju rasa jagung bakar dan pedas manis, serta slondok rasa
pedas. Selama ini produksi keripik singkong di pasaran sudah cukup banyak
dengan berbagai merk, namun dalam pengembangan usaha tersebut menggunakan konsep produk product concept, karena hal tersebut
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu usaha. Pada perusahaan ini mutu produksi menjadi andalan yang digunakan dalam
menghadapi para pesaing. Mutu produk yang telah dihasilkan telah
38 mengacu pada standar SNI dan dirasakan sudah memberikan kepuasan
konsumen. Selain itu, produk hasil olahan telah mendapat sertifikat halal dari LP POM MUI dengan No. 0110126400907, juga telah terdaftar di
Departemen Kesehatan RI No. SP0256010990. Selain itu, untuk lebih mengenalkan produk kepada masyarakat umum, maka telah diberikan
merk produk, dengan nama ”Dua Kelinci” Gambar 7 dan telah terdaftar pada Departemen Kehakiman RI.
a. cover depan b. cover belakang
Gambar 7. Merek dagang dalam kemasan produk PT. Inti Sari Rasa
D. Karakteristik Konsumen