18 c.
Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan suatu stimulasi non personal
terhadap permintaan suatu produk atau jasa dengan menyediakan berita-berita komersial yang penting mengenai
kebutuhan akan produk tertentu di suatu media yang disebarkan di radio, televisi atau panggung yang tidak dibayar oleh sponsor.
d. Personal selling
merupakan kegiatan yang melibatkan secara langsung interaksi personal antara tenaga penjual dengan konsumen potensial.
Interaksi dalam komunikasi antara tenaga penjual dengan konsumen potensial akan memudahkan tenaga penjual untuk menyesuaikan
presentasi penjualannya terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. e.
Direct marketing merupakan kegiatan promosi yang menggunakan
surat, telepon, faksimili dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi secara langsung dengan pembeli, sehingga dapat
memperoleh tanggapan langsung dari pembeli tersebut.
Hal di atas jika dilihat dari sudut pandang pelaku pemasaran, jika dilihat dari sudut pandang pembeli, ke-4P di desain untuk menyampaikan keuntungan
yang dapat diperoleh oleh kastemer. Lauterborn mendefinisikan 4P ke dalam sudut pandang pembeli seperti dilihat pada Tabel 1.
Konsep marketing tidak sama dengan konsep penjualan. Marketing bukan hanya bicara menjual produk tetapi merupakan perpaduan berbagai
keahlian. The selling concept adalah tidak lain dari sekedar orientasi bisnis, sedangkan the marketing concept memegang kunci keberhasilan tujuan
organisasi yang ada karena perusahaan atau organisasi menjadi lebih efektif daripada
kompetitornya dalam
menciptakan, menyampaikan
dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang didapat pelanggan kepada target pasar
yang dipilihnya.
G. Matriks SWOT
Analisis matriks Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats SWOT merupakan salah satu alat analisis yang dapat menggambarkan secara
jelas keadaan yang dihadapi oleh perusahaan. Rangkuti 2005 menyatakan
19 analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor yang secara sistematis
untuk merumuskan
strategi yang
didasarkan pada
logika untuk
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan peluang yang ada dan secara bersamaan mampu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang timbul yag
berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Menurut David 2006, teknis perumusan strategi yang digunakan untuk
membantu menganalisa, mengevaluasi dan memilih strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1 tahap mengumpulkan data yang meringkas informasi input
dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi, 2 tahap pencocokan, berfokus pada strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor
eksternal dan internal, 3 tahap keputusan, merupakan tahap untuk memilih strategi yang spesifik dan terbaik dari berbagai strategi alternatif yang ada
untuk diimplementasikan. Alat analisis untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan dengan
menggunakan matriks SWOT, dapat menggambarkan dengan jelas peluang dan ancaman dari luar yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan. Matriks ini menghasilkan empat set alternatif strategis, yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT.
H. Matriks Perencanaan Strategik Kuantitatif Quantitatif Strategic Planning
Matrix QSPM
QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusunan strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara obyektif, berdasarkan faktor
keberhasilan faktor kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi dan membutuhkan penilaian intuitif yang baik. Secara konsep, Quantitative
Strategic Planning Matrix QSPM menentukan daya tarik relatif dari
berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki David, 2006. Daya tarik relatif
dari masing-masing strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan menentukan pengaruh kumulatif dari masing-masing faktor keberhasilan kunci
internal dan eksternal. Jumlah sel alternatif strategi yang dimasukkan dalam QSPM bisa berapa saja, jumlah strategi dalam satu set juga dapat berapa saja,
tetapi hanya strategi dalam set sama yang dapat dievaluasi satu sama lain.
20 Keunggulan dari QSPM adalah set strategi dapat dievaluasi secara
bertahap atau bersama-sama. Selain itu, bahwa QSPM membutuhkan penyusunan strategi untuk mengintegrasikan faktor internal dan eksternal yang
relevan ke dalam proses keputusan. Kelebihan lain dari QSPM adalah alat ini mengharuskan perencana strategi untuk memadukan faktor-faktor eksternal
dan internal yang terkait kedalam proses keputusan. QSPM dapat meningkatkan mutu pilihan strategik dalam perusahaan multinasional karena
banyak faktor kunci dan strategi dapat dipertimbangkan sekaligus. Keterbatasan QSPM antara lain adalah proses ini selalu memerlukan
penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan. Memberi peringkat dan nilai daya tarik mengharuskan keputusan subjektif, namun prosesnya harus
menggunakan informasi objektif. Diskusi diantara perencana strategi, manajer dan karyawan dalam seluruh proses perumusan strategi bersifat konstruktif
dan memperbaiki keputusan strategis yang lalu. Diskusi konstruktif selama analisis dan pilihan strategi dapat timbul semata-mata karena perbedaan
interpretasi informasi dan opini yang berbeda. Keterbatasan QSPM adalah konsep ini hanya dapat sebaik prasyarat informasi dan analisis pencocokan
yang menjadi landasannya.
21
III. METODE KAJIAN
A. Lokasi dan Waktu Kajian
1. Lokasi Perusahaan yang menjadi lokasi kajian adalah ”PT. Inti Sari Rasa” yang
berlokasi di Jalan Bukit Kencana No. 57 Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Bekasi.
2. Waktu Waktu yang di perlukan dalam penelitian ini kurang lebih selama 5 lima
bulan dari bulan Juni sampai Oktober 2008, di mulai sejak ide penelitian disampaikan sampai penulisan Tugas akhir.
B. Metode Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam analisa ini meliputi data primer dan data sekunder baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif dengan penjelasan
sebagai berikut : 1. Data Primer
Data ini diperoleh melalui pengamatan langsung melalui kunjungan ke lapangan sehingga mengetahui secara tepat proses usaha Kripik
Singkong Perusahaan PT. Inti Sari Rasa sekaligus mengadakan wawancara dengan manajemen perusahaan pemilik usaha, manajer produksi,
keuangan, pemasaran dan bagian penyediaan bahan baku untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh
terhadap kinerja usaha, penentuan bobot dan peringkat untuk masing- masing faktor tersebut Lampiran 1, serta penentuan prioritas strategi
Lampiran 2. Pemilihan responden di tingkat manajemen didasarkan pada tingkat kepakaran yang diangap cukup ahli dan menguasai permasalahan
yang ditanyakan purposive sampling Data eksternal diperoleh dari para agen yang menjual dagangannya 10 orang dan masyarakat
umumkonsumen sebanyak 50 orang Lampiran 3 yang diambil secara acak random sampling. Adapun yang diamati dalam kajian ini meliputi
beberapa hal yaitu :