Analisis Lingkungan Perusahaan dan Pesaing

45 Sistem promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan hanya terbatas pada penjualan dengan tenaga sales tersebut dan belum memiliki langkah konkrit lainnya misalnya seperti iklan baik di surat kabar, radio, maupun televisi yang disebabkan karena keterbatasan biaya promosi yang dinilai sangat besar. Padahal sebagai perusahaan kripik singkong yang telah menjalankan usaha sejak tahun 1981 seharusnya perusahaan tersebut telah menjadi leader untuk perusahaan kripik singkong sejenis yang masih bersifat tradisional bukannya jalan ditempat dan cenderung sensitif terhadap lingkungan mikro maupun makro. Pembenahan manajemen nampaknya sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi yang mendasari permasalahan perusahaan agar perusahaan semakin berkembang dan mampu bersaing.

F. Analisis Lingkungan Perusahaan dan Pesaing

Kondisi lingkungan internal harus menjadi perhatian perusahaan dengan mengetahui kekuatan dan kelemahannya sehingga perusahaan memiliki motivasi untuk mengadakan perbaikan dan pengembangan usaha melalui perumusan strategi yang tepat dimasa yang akan datang, sementara kondisi lingkungan eksternal perusahaan cenderung mengalami perubahan yang sangat cepat dan berada diluar kendali perusahaan sehingga pihak perusahaan harus mampu membuat strategi yang dinamis yang mampu mengakomodir dan mengimbangi segala bentuk perubahan dan persaingan yang terjadi. Untuk mengenali industri Kripik Singkong di PT. Inti Sari Rasa itu sendiri perlu diketahui visi dan misi dari perusahaan yang merupakan suatu Perusahaan yang menjadi wadah penciptaan lapangan pekerjaan karena mampu mempekerjakan cukup banyak tenaga kerja yang berada di lingkungan sekitar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berbahan baku lokal, dan memiliki visi dan misi untuk menunjang perekonomian daerah. Analisa lingkungan baik analisa lingkungan internal dan eksternal sangat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. 46 Analisa Lingkungan Internal merupakan lingkungan yang berada didalam perusahaan tersebut yang memiliki dampak secara langsung terhadap kinerja perusahaan. Disini perlu pengidentifikasian terhadap faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang menyelimuti perusahaan yang meliputi faktor manajemen, produksi dan operasional, pemasaran, sumber daya manusia dan permodalan. Dalam memasarkan produk kripik singkong, perusahaan tidak mengalami kesulitan karena perusahaan telah memiliki jaringan pemasaran yang luas dimana perusahaan memasukan barang dagangannya ke beberapa supermarket dan agen-agen kecil. Kemudahan penjualan barang dagangannya disebabkan karena perusahaan menjual kripik singkong dalam berbagai variasi demi memenuhi selera konsumen dan harga bersaing sesuai dengan mutu yang dihasilkan sehingga mampu mengakomodir permintaan masyarakat. Poduksi yang dihasilkan oleh perusahaan kripik singkong berupa kripik singkong dengan beragam cita rasa antara lain kripik singkong rasa gurihbiasa, rasa spesial keju, rasa jagung bakar, dan rasa pedas manis dalam ukuran yang beragam yang berkisar antara 100 gr sampai dengan 200 gr. Beragam rasa dan ukuran kripik singkong yang ditawarkan kepada masyarakat akan memberikan kesempatan kepada konsumen sebagai pembeli untuk menentukan pilihannya sendiri sesuai dengan selera dan keinginannya dengan mendatangi secara langsung agen atau perusahaan retailsupermarket yang menjadi tempat distribusi akhirnya. Selama ini perusahaan menempatkan ujung tombak pemasarannya pada toko-toko umum yang melaksanakan penjualan barang kelontong dan perusahaan retail besarsupermarket antara lain Carrefour. Hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan beberapa agen dan perusahaan retail besar tersebut dilaksanakan melalui para tenaga pemasarnya yang cukup andal karena telah berpengalaman dan bekerja cukup lama. Adapun harga jual yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen berkisar antara Rp. 1.375 100 gr sampai Rp. 2.750 200 gr. Mengingat perusahaan melaksanakan penjualan melalui tenaga pemasar, maka para 47 tenaga pemasar dapat melaksanakan kenaikan harga rata-rata sebesar Rp. 500 setiap bungkusnya sebagai kompensasi dalam rangka pemasaran produk kripik singkong. Perkembangan nilai penjualan produk kripik singkong dinilai mengalami fluktuasi yang cukup tajam sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 11. Tingkat penjualan pada tahun 2005 senilai Rp. 1.994.402.007 mengalami penurunan pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp. 1.673.686.675, pada tahun 2007 sedikit mengalami peningkatan kembali menjadi sebesar Rp. 1.741.872.643, namun pada tahun 2008 turun secara tajam dengan nilai penjualan sebesar Rp. 1.397.552.250. Tabel 11. Perkembangan nilai penjualan produk PT. Inti Sari Rasa Tahun Nilai penjualan Rp. 2005 1.994.402.007 2006 1.673.686.675 2007 1.741.872.643 2008 1.397.552.250 Adapun permasalahan yang mendasar dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan usaha perusahaan tersebut menurut pendapat seluruh manajemen adalah pasar yang tidak menjanjikan yang disebabkan karena banyaknya perusahaan kecil yang bergerak dalam usaha sejenis tetapi memiliki keberanian untuk banting harga sehingga mengacaukan sistem perdagangan kripik singkong secara umum. Sementara PT. Inti Sari Rasa yang tetap mengedepankan kualitas terkendala dengan kondisi ekonomi secara global yang berdampak besar terhadap perekenomian negara Indonesia, dimana permasalahan umum yang berpengaruh adalah kelangkaan minyak tanah dan disubstitusi dengan gas elpiji 3 kg, kenaikan harga minyak goreng yang relatif mahal mengingat PT. Inti Sari Rasa selama ini mempergunakan minyak goreng kemasan sebagai bahan pembantu dalam menggoreng kripik singkong. 48 Penyesuaian penggunaan bahan pembantu tersebut telah diupayakan oleh perusahaan, tetapi sangat mempengaruhi cita rasa yang dihasilkan. Waktu penggorengan dan biaya produksi yang cenderung meningkat sehingga berdampak positif terhadap kenaikan harga sementara di lapangan para tenaga pemasar mengeluhkan kondisi persaingan ketat dengan perusahaan sejenis. Karena proses produksi dalam industri keripik yang sederhana namun memiliki pangsa pasar yang cukup luas, mengakibatkan tingkat persaingan dengan perusahaan sejenis semakin tinggi. Selain adanya pesaing dari perusahaan skala kecil home industry yang menghasilkan produk tanpa merek di lingkungan sekitar, produk olahan singkong dari merk ternamapun yang saat ini banyak bermunculan menjadi pesaing yang tidak bisa dihindari, menyebabkan persaingan antar produk olahan singkong semakin tinggi. Produk-produk olahan keripik singkong yang memiliki merek dan menjadi pesaing utama PT. Inti Sari Rasa saat ini, diantaranya merek Qtela, Kusuka, Kaya Rasa, dan sebagainya. Produk-produk tersebut memiliki kemasan yang menarik, variasi rasa, serta memiliki program promosi yang baik, sehingga cepat dikenal masyarakat luas.

G. Perumusan Strategi 1. Matriks