Uji Kuinon Uji Aktivitas Antifouling

50 hasil ekstrak P 3 ; 25 bahan cat ditambah 75 hasil ekstrak P 4 ; 100 diolesi hasil ekstrak P 5 . Adapun yang menjadi kontrol dalam uji aktivitas antifouling ini ialah substrat yang tidak mengalami perlakuan apapun. Rancangan penanaman substrat buatan disajikan pada Gambar 7. Gambar 7. Rancangan Penanaman Substrat Buatan 3.9. Analisis Data 3.9.1.Struktur Komunitas Ascidian Pengambilan data jenis dan jumlah dari masing-masing spesies pada semua stasiun ditujukan untuk mengetahui struktur komunitas ascidian pada stasiun pengamatan. Data tersebut diolah sehingga dapat diketahui nilai Kepadatan, Indeks Keanekaragaman H’, Indeks Keseragaman E, dan Indeks Dispersi Morisita. Kepadatan menyatakan perbandingan jumlah individu per satuan luas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut Brower et al., 1989: D i = ................................................................................................................. 1 Keterangan: D i = Jumlah individu ke-i per satuan luas N i = Jumlah individu ke-i A = Luas pengambilan data m 2 Indeks Keanekaragaman H ’ digunakan untuk mendapatkan gambaran komunitas organisme secara matematis agar mempermudah analisis informasi jumlah individu masing-masing spesies dalam suatu komunitas Odum, 1971. Keanekaragaman jenis ini dihitung dengan indeks Shannon-Wiener dengan rumus sebagai berikut: H’ = ......................................................................................... 2 Keterangan: H’ = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener p i = Perbandingan antara jumlah individu spesies ke-i n i dengan jumlah individu N i = 1, 2, ... n Kategori penilaian untuk keanekaragaman jenis adalah sebagai berikut: H’ 1 = Keanekaragaman rendah 1 H’ 3 = Keanekaragaman sedang H’ 3 = Keanekaragaman tinggi Indeks keseragaman E menggambarkan ukuran jumlah individu antar spesies dalam suatu komunitas. Semakin merata penyebaran individu antar spesies maka keseimbangan ekosistem akan semakin meningkat. Indeks keseragaman menggunakan rumus sebagai berikut: 23 E = ............................................................................................................ 3 Keterangan: E = Indeks Keseragaman H’ = Indeks Keanekaragaman H’ max = Indeks Keanekaragaman maksimum log 2 S S = Jumlah total spesies Kategori nilai indeks keseragaman berkisar antara 0-1 dengan kategori sebagai berikut: 0 E 0,4 = Keseragaman kecil, komunitas tertekan 0,4 E 0,6 = Keseragaman sedang, komunitas labil 0,6 E 1 = Keseragaman tinggi, komunitas stabil Untuk mengetahui pola sebaran spesies Ascidian ditentukan dengan menghitung indeks dispersi Morisita Brower et al., 1989 dengan persamaan: Id = ………………………………………………………….…..… 4 Keterangan: Id = Indeks Dispersi Morisita n = Jumlah plot pengambilan contoh N = Jumlah indvidu dalam n plot X = Jumlah individu pada setiap plot Pola dispersi ascidian ditentukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut Brower et al., 1989: Id 1 : Pola dispersi seragam Id = 1 : Pola dispersi acak Id 1 : Pola dispersi mengelompok 24