Pengambilan Data Potensi Stok Alami

3.5. Pengambilan Sampel dan Pembuatan Substrat

Sampel Didemnum molle diambil di perairan Kepulauan Seribu, khususnya di sekitar Pulau Pramuka. Sampel tersebut kemudian disimpan di dalam coolbox selama perjalanan untuk menjaga kesegarannya, dan disimpan dalam freezer sampai akhirnya sampel tersebut akan diekstrak. Selama menunggu hasil laboratorium untuk memperoleh senyawa bioaktif dari Didemnum molle, dapat dilakukan pembuatan substrat untuk uji aktivitas antifouling. Substrat yang dibuat sebanyak tiga jenis substrat dengan jumlah masing-masing 18 kotak yang berukuran 10cm × 10cm. Adapun tiga jenis substrat ini terdiri dari bahan beton yang merupakan tiruan dari jenis bangunan pantai seperti dermaga dan pelabuhan; bahan besi yang merupakan tiruan dari bahan kapal laut atau pipa bawah laut; bahan kayu sebagai tiruan dari kapal nelayan atau bangunan pantai.

3.6. Ekstraksi dan Evaporasi Komponen Antifouling

Senyawa bioaktif dapat diperoleh dengan beberapa cara, salah satunya ialah dengan metode ekstraksi. Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan yang merupakan sumber komponen tersebut. Komponen yang dipisahkan dengan ekstraksi dapat berupa padatan atau cairan. Ada beberapa metode umum ekstraksi yang dapat dilakukan, namun metode yang banyak digunakan adalah distilasi dan ekstraksi menggunakan pelarut. Ekstraksi komponen antifouling dilakukan dengan menghasilkan ekstrak kasar terlebih dahulu. Komponen antifouling ini diperoleh melalui ekstraksi 15 tunggal dengan menggunakan tiga jenis pelarut. Pelarut yang digunakan terdiri dari pelarut polar metanol untuk mengekstrak senyawa polar, semi polar etil asetat untuk mengekstrak senyawa semi polar, dan nonpolar n-heksan untuk memisahkan lemak lipid atau melarutkan senyawa nonpolar. Pelarutan menggunakan pelarut nonpolar hasil akhirnya lebih sedikit dibandingkan dengan pelarut polar dikarenakan zat-zat bermuatan polar umumnya yang terlibat dalam reaksi-reaksi untuk pemeriksaan kimia Rivai, 1995. Sampel segar Didemnum molle yang disimpan dalam freezer di-thawing terlebih dahulu kemudian dipotong-potong dan dimaserasi menggunakan ketiga pelarut tersebut dengan banyak sampel yang telah dipotong-potong 50 gram pada masing-masing pelarut. Adapun banyaknya masing-masing pelarut yang digunakan untuk maserasi ialah 200 ml. Sampel yang dimaserasi tersebut dikocok menggunakan orbital shaker selama 24 jam. Hasil maserasi yang berupa larutan disaring menggunakan kertas saring Whatman sehingga dihasilkan residu dan filtrat. Diagram alir proses ekstraksi disajikan pada Gambar 6. Gambar 6. Diagram Alir Proses Ekstraksi Tunggal Sumber: Quinn, 1988 in Safitri, 2010 Pelarut PA Pro Analisis Evaporasi Filtrat Hasil ekstrak Maserasi dengan pelarut selama 24 jam Penyaringan Sampel basah 50 gram Pencacahan Residu 16