Uji SteroidTriterpenoid Pengambilan data

Pengujian keberadaan triterpenoidsteroid dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 1 ml, kemudian diberi larutan dietil eter 1 ml, lalu dituangkan ke dalam cawan dan ditambahkan larutan H 2 SO 4 pekat dan larutan CH 3 COOH anhidrat 1 tetes. Hasil uji dinyatakan positif dengan ditemukan kerak berwarna merah atau ungu untuk triterpenoid dan kerak warna hijau untuk steroid.

c. Uji Fenolik

Uji fenolik pada penelitian ini terdiri dari tiga uji, yaitu uji flavonoid, uji tanin, dan uji saponin. Flavonoid merupakan senyawa fenol terbanyak yang ditemukan di alam, dapat larut dalam air, dan dapat terekstraksi dengan etanol 70 Suradikusumah, 1989. Flavonoid memiliki banyak kegunaan baik bagi tumbuhan maupun manusia. Flavonoid digunakan tumbuhan sebagai penarik serangga dan binatang lain untuk membantu proses penyerbukan dan penyebaran biji. Sedangkan bagi manusia, dalam dosis kecil flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung, dan flavon yang terhidroksilasi bekerja sebagai diuretik dan sebagai antioksidan pada lemak Sirait, 2007. Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman, seperti daun, buah yang belum matang, batang dan kulit kayu. Pada buah yang belum matang, tanin digunakan sebagai energi dalam proses metabolisme dalam bentuk oksidasi tanin. Tanin juga sebagai sumber asam pada buah. Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih dari 90 suku tumbuhan. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan, bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis sel darah Harborne, 1987. Saponin bersifat toksik terhadap ikan dan binatang berdarah dingin lainnya. Hal inilah 19 yang menyebabkan saponin dapat dimanfaatkan sebagai racun ikan. Saponin yang beracun disebut sapotoksin Sirait, 2007. Adapun cara untuk menguji keberadaan flavonoid, tanin, dan saponin dengan cara menyediakan sampel sebanyak 2 ml yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambah akuades hingga 2 kali tinggi sampel. Setelah itu, sampel tersebut dipanaskan beberapa saat dan dibagi menjadi tiga untuk menguji keberadaan flavonoid, tanin, dan saponin. Cara untuk menguji keberadaan flavonoid dengan cara menambahkan sedikit serbuk magnesium, HCl pekat, dan amil alkohol ke dalam sampel. Kemudian dihomgenisasi dan akan terlihat lapisan amil alkohol pada bagian atas. Hasil uji positif sampel mengandung flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna jingga atau kuning pada lapisan amil alkohol. Cara untuk menguji keberadaan tanin dengan cara menambahkan 3 tetes FeCl 3 10 ke dalam sampel, kemudian dihomogenisasi. Hasil uji positif sampel mengandung tanin ditunjukkan dengan terbentuknya warna hitam kehijauan. Cara untuk menguji keberadaan saponin dengan cara mengocok kuat sampel yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil uji positif sampel mengandung saponin ditunjukkan dengan terbentuknya busa atau buih yang stabil sekitar 15 menit dan tidak hilang pada penambahan 1 tetes HCl 2N.

d. Uji Kuinon

Kuinon merupakan senyawa berwarna dan memiliki kromofor dasar. Kuinon dapat diidentifikasikan berdasarkan tujuannya menjadi empat kelompok, yaitu benzokuinon, naftokuinon, antrakuinon, dan kuinon isoprenoid. Tiga kelompok pertama umumnya terhidroksilasi dan sering terdapat dalam sel sebagai 20