Kepadatan Ascidian Struktur Komunitas Ascidian
Stasiun Spesies
Kepadatan indm
2
Total 3m
6m 9m
12m Jumlah
11,66 9,33
22,00 2,33
45,32
4 Didemnum molle
35,67 23,33
15,67 13,67
88,34
Jumlah 35,67
23,33 15,67
13,67 88,34
5 Didemnum molle
Didemnum mosleyi Clavelina sp.
Didemnum sp. 14,33
0,33 9,67
- 7,33
16,67 -
3,67 14,00
- -
1,00 25,33
- -
- 60,99
17,00 9,67
4,67
Jumlah 24,33
27,67 15,00
25,33 92,33
Tabel 3 menunjukkan bahwa kepadatan ascidian di setiap stasiun pada masing-masing kedalaman berbeda-beda. Kepadatan tertinggi terdapat di Stasiun
2 pada kedalaman 3 meter, sedangkan yang terendah terdapat di Stasiun 3 pada kedalaman 12 meter. Stasiun 2 terletak di Selatan Pulau Panggang yang memiliki
kondisi perairan tampak jernih dengan penutupan karang lunak dan karang keras yang cukup tinggi. Perairan di Timur Gosong Sekati merupakan stasiun
pengamatan ketiga Stasiun 3 dengan kondisi tutupan karang terumbu yang tergolong buruk, serta didominasi substrat pasir dan patahan karang.
Menurut Colin dan Arneson 1995, ascidian umumnya dijumpai di habitat karang terumbu, baik yang didominasi karang hidup maupun yang sudah mati,
sedangkan pada substrat pasir, lumpur, dan patahan karang keragaman ascidian berkurang dan hanya ditempati oleh jenis-jenis tertentu. Adanya perbedaan
kedalaman bukan menjadi faktor utama yang menyebabkan tinggi atau rendahnya kepadatan ascidian. Hal tersebut terlihat dari variabilitas nilai kepadatan yang
tinggi untuk komunitas ascidian dari masing-masing kedalaman.
4.1.2.Indeks Keanekaragaman H’ dan Keseragaman E Ascidian
Berdasarkan jumlah spesies dan jumlah individu pada setiap stasiun pengamatan, maka dihasilkan nilai Indeks Keanekaragaman H
’ dan Indeks 31
keseragaman berupa rataannya. Diagram mengenai nilai rata-rata H ’ dan E
disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Nilai Rata-rata dan Standard Error SE H ’ dan E Komunitas
Ascidian di Lokasi Penelitian
Stasiun 1 Selatan Karang Lebar, memiliki nilai keanekaragaman 1,36 dan keseragaman 0,56, yang mengindikasikan bahwa sekitar 56 populasi
tersebar merata pada seluruh spesies yang ada di lokasi tersebut. Di stasiun ini ditemukan 12 spesies dengan populasi tertinggi untuk Rhopalaea sp., khususnya
pada kedalaman 12 meter. Stasiun 2 Selatan Pulau Panggang, memiliki nilai keanekaragaman 1,08
dan keseragaman 0,80, yang mengindikasikan bahwa sekitar 80 populasi tersebar merata pada seluruh spesies yang ada di lokasi tersebut. Di stasiun ini
ditemukan 4 spesies dengan populasi tertinggi untuk Didemnum molle, khususnya pada kedalaman 3 meter.
-0.50 0.00
0.50 1.00
1.50 2.00
1 2
3 4
5
N il
ai H
d an
E
Stasiun Pengamatan
H E
Stasiun 3 Timur Gosong Sekati, memiliki nilai keanekaragaman 1,31 dan keseragaman 0,61, yang mengindikasikan bahwa sekitar 61 populasi tersebar
merata pada seluruh spesies yang ada di lokasi tersebut. Di stasiun ini ditemukan 9 spesies dengan populasi tertinggi untuk Diplosoma virens, khususnya pada
kedalaman 9 meter. Stasiun 4 Timur Pulau Pramuka memiliki nilai keanekaragaman dan
keseragaman 0 nol. Hal ini terjadi dikarenakan di Stasiun 4 hanya terdapat satu spesies Didemnum molle dalam transek pengambilan data.
Stasiun 5 Utara Pulau Pramuka, memiliki nilai keanekaragaman 0,92 dan keseragaman 0,62, yang mengindikasikan bahwa sekitar 62 populasi tersebar
merata pada seluruh spesies yang ada di lokasi tersebut. Di stasiun ini ditemukan 4 spesies dengan populasi tertinggi untuk Didemnum molle, khususnya pada
kedalaman 12 meter.