e. Peta jenis tanah Kabupaten Sukabumi skala 1:25000. Sumber:
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Sukabumi f.
Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1209-121 Cibadak skala 1:25000. Sumber: Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional
3.3 Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis data
Data yang dikumpulkan adalah: 1.
Data curah hujan 2. Data debit aliran sungai
3. Data konsentrasi sedimen aliran 4. Data sifat fisik tanah
5. Data kemiringan lereng 6. Data penggunaan lahan dan konservasi tanah
7. Data batas wilayah Sub DAS
3.3.2 Metode Pengumpulan Data 1. Data curah hujan
Data curah hujan didapat dari stasiun curah hujan Sekarwangi. Data curah hujan yang digunakan yaitu data curah hujan tahunan tahun 2005 sampai dengan
tahun 2009.
2. Data debit aliran sungai
Debit aliran sungai di titik patusan outlet Sub DAS Cipeureu diukur secara tidak langsung dengan mengukur kecepatan aliran dan luas penampang basah titik
patusan. Luas penampang di titik patusan Sub DAS Cipeureu menggunakan luas penampang basah flume, sedangkan di Sub DAS Cibadak menggunakan luas
penampang basah sungai alami.
Kecepatan aliran sungai diukur secara manual dengan menggunakan
pelampung bola pimpong dan dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari, yaitu pukul 07.00, pukul 12.00 dan pukul 17.00. Langkah-langkah pengukuran yaitu
sebagai berikut:
a. Bola pimpong dilemparkan beberapa meter di sebelah pangkal flume Sub
DAS Cipeureu dan pangkal sungai yang telah ditentukan Sub DAS Cibadak, kemudian gerakannya diikuti
b. Mencatat waktu yang diperlukan oleh aliran untuk menghanyutkan
pelampung mulai dari pelampung melewati garis pertama hingga garis terakhir hilir
c. Pengukuran kecepatan aliran tersebut dilakukan sebanyak tiga kali ulangan
pengukuran Luas penampang basah sungai diukur
dengan langkah sebagai berikut: a.
Menentukan lokasi segmen aliran air yang akan diukur b.
Mengukur lebar aliran air dengan menggunakan meteran dengan cara mengukur jarak dari satu dinding ke dinding lainnya tepat di permukaan
aliran air c.
Mengukur kedalaman segmen aliran
3. Data konsentrasi sedimen aliran
Konsentrasi sedimen aliran sungai diukur melalui pengukuran konsentrasi sedimen contoh air. Pengambilan sampel air sungai dilakukan bersama-sama
dengan pengukuran debit, yaitu dilakukan setiap hari pada pukul 07.00, pukul 12.00 dan pukul 17.00. Langkah-langkah pengukuran kandungan sedimen aliran
dilakukan sebagai berikut: a.
Mengambil contoh air di titik lokasi yang telah ditentukan, yaitu di bagian tengah aliran dan diambil dari jeluk bagian tengah, sebanyak 60 ml.
b. Menyaring contoh air dengan menggunakan kertas saring yang
sebelumnya kertas tersebut sudah dioven selama ± 2 jam pada suhu 105 C dan diketahui beratnya berat awal. Disaring sampai benar-benar tidak
ada airnya lagi. c.
Mengeringkan sedimen yang tersaring tersebut menggunakan oven listrik dengan suhu 105
C selama 24 jam. d.
Setelah dikering oven selama 24 jam, sedimen didiamkan sesaat dengan memasukkan ke dalam desikator, kemudian ditimbang untuk mengetahui
berat kering sedimen.
4. Data sifat fisik tanah