partikel tanah yang tererosi tersebut keluar dari daerah tangkapan air DAS Sub DAS. Produksi sedimen umumnya mengacu kepada besarnya laju sedimen yang
mengalir melewati satu titik pengamatan tertentu dalam suatu sistem DAS. Tidak semua tanah akan tererosi di permukaan daerah tangkapan air akan sampai ke titik
pengamatan. Sebagian tanah tererosi tersebut akan terdeposisi di cekungan- cekungan permukaan tanah, di kaki-kaki lereng dan bentuk-bentuk penampungan
sedimen lainnya. Oleh karenanya, besarnya hasil sedimen biasanya bervariasi mengikuti karakteristik fisik DAS Sub DAS Asdak 1995.
2.6 Sistem Informasi Geografi SIG
Menurut Aronof 1989 mendefinisikan Sistem Informasi Geografi SIG sebagai suatu sistem berdasarkan komputer yang mempunyai kemampuan untuk
menangani data yang bereferensi geografi yang mencakup pemasukan, manajemen data, manipulasi dan analisis serta pengembangan produk dan
percetakan. Sistem Informasi Geografi SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari
perangkat keras, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, memperbaharui, memanipulasi,
menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi. Peta menyajikan kumpulan data maupun informasi spasial mengenai
permukaan bumi untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan. Suatu peta biasanya disajikan dalam bentuk lembaran dengan informasi secukupnya,
sedangkan data atribut yang lebih komplek disimpan terpisah dengan lembar peta tersebut membentuk bank data. SIG dapat mempresentasikan mengenai dunia
nyata di atas layar monitor komputer sebagaimana lembaran peta. Sistem ini merelasikan lokasi geografi data spasial dengan informasi-informasi
deskripsinya atribut, sehingga pengguna dapat membuka peta dan menganalisa informasinya secara langsung dan cepat sesuai tujuan. SIG menghubungkan
sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, vegetasi, jalan, merupakan contoh-contoh layer.
Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG. Beberapa alasan
dalam pemakaian SIG, antara lain: 1 SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga sistemnya dapat menjawab baik
pertanyaan spasial maupun non spasial-memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial, 2 SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan atau coverage data
spasial, 3 Menggunakan sistem komputer, data dalam jumlah besar dapat dipanggil dengan kecepatan yang lebih tinggi dan lebih murah dibanding cara
manual, 4 SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atributnya, mampu memanipulasi data spasial dan
mengaitkannya dengan informasi atribut dan mengintegrasikannya dengan berbagai tipe data dalam satu analisis dan 5 SIG dengan mudah dapat
menghasilkan peta-peta tematik yang merupakan turunan dari peta-peta yang lain dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya Prahasta 2001.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN