Muatan Sedimen Pendugaan Laju Erosi dengan Metode USLE

memiliki hubungan linear dengan debit langsung, yang diduga dipengaruhi oleh intensitas kejadian hujan dalam hari hujan tersebut, kapasitas intersepsi dan kapasitas infiltrasi relatif terhadap intensitas hujan.

5.3 Muatan Sedimen

Gambar 16 Hubungan jumlah muatan sedimen dengan debit langsung dan curah hujan di lokasi pengamatan. Hasil pengukuran konsentrasi sedimen untuk setiap kejadian debit aliran di kedua Sub DAS disajikan pada Gambar 17. Statistik laju sedimen di lokasi pengamatan disajikan dalam Tabel 12. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 Debit Cura h H uja n m m L a ju Sedim en t o n ha ri Curah Hujan Laju Sedimen Sub DAS Cipeureu Laju Sedimen Sub DAS Cibadak Debit Langsung Sub DAS Cipeureu Debit Langsung Sub DAS Cibadak a b Gambar 17 Hubungan debit dan muatan sedimen di a Sub DAS Cipeureu dan b Sub DAS Cibadak. Tabel 12 Statistik laju sedimen di Sub DAS Cipeureu dan Sub DAS Cibadak selama pengamatan Sub DAS Laju Sedimen tonhari Laju Sedimen mmhari Min max rata-rata Min Max rata-rata Cipeureu 0,07 0,46 0,21 0,0005 0,0031 0,0015 Cibadak 0,01 0,27 0,12 0,0002 0,005 0,002 Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa laju sedimen di Sub DAS Cipeureu dalam satuan tonhari, lebih besar dibandingkan dengan laju sedimen di Sub DAS Cibadak. Hal ini dikarenakan DAS Cipeureu lebih luas dari Sub DAS Cibadak, sedangkan laju sedimen dalam satuan mmhari yang merupakan satuan yang telah dikoreksi dengan satuan luas dan berat jenis tanah, menunjukkan hal sebaliknya, yang menunjukkan bahwa sumber sedimen dari permukaan tanah erosi permukaan di Sub DAS Cibadak lebih besar dari Sub DAS Cipeureu. Gambar 16 menunjukkan bahwa aliran bermuatan sedimen di Sub DAS Cibadak terjadi pada kejadian debit yang lebih kecil dibandingkan dengan Sub DAS Cipeureu. Hal ini menunjukkan bahwa Sub DAS Cibadak lebih sensitif terhadap erosi permukaan sebagai sumber muatan sedimen aliran sungai. Data rekapitulasi laju sedimen disajikan di Lampiran 5 dan Lampiran 6.

5.4 Pendugaan Laju Erosi dengan Metode USLE

Laju erosi yang terjadi di Sub DAS Cipeureu dan Sub DAS Cibadak berdasarkan hasil pendugaan menggunakan USLE disajikan dalam Tabel 13 dan Tabel 14. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 16. 0,2 0,4 0,6 2 4 6 8 10 12 14 L a ju Sedim en t o n ha ri Debit Harian mmhari 0,2 0,4 0,6 2 4 6 8 10 12 14 L a ju Sedim en t o n ha ri Debit Harian mmhari Tabel 13 Rekap nilai faktor-faktor yang mempengaruhi erosi di Sub DAS Cipeureu Penutupan Lahan Kelas Kemiringan Luas Jenis Tanah R K LS C P Erosi A ha tonhathn tonthn Hutan 0 - 5 5,00 Podsolik 1417,13 0,07 0,25 0,001 1 0,02 0,12 0,72 Latosol 1417,13 0,1 0,25 0,001 1 0,04 0,03 5 - 15 0,18 Podsolik 1417,13 0,05 1,2 0,001 1 0,09 0,02 2,69 Latosol 1417,13 0,09 1,2 0,001 1 0,15 0,41 15 - 35 0,56 Podsolik 1417,13 0,04 4,25 0,001 1 0,24 0,14 7,76 Latosol 1417,13 0,11 4,25 0,001 1 0,66 5,14 35 50 0,73 Podsolik 1417,13 0,07 9,5 0,001 1 0,94 0,69 0,33 Latosol 1417,13 0,1 9,5 0,001 1 1,35 0,44 Total 17,97 3,49 6,98 Tabel 14 Rekap nilai faktor-faktor yang mempengaruhi erosi di Sub DAS Cibadak Penutupan Lahan Kelas Kemiringan Luas Jenis Tanah R K LS C P Erosi A ha tonha thn tonthn Lahan terbuka 0-5 0,07 Podsolik 1417,13 0,1 0,25 0,95 1 33,66 2,29 Lahan terbuka 5-15 0,84 Podsolik 1417,13 0,1 1,2 0,95 1 161,55 135,38 Lahan terbuka 15-35 4,01 Podsolik 1417,13 0,13 4,25 0,95 1 743,81 2984,18 Lahan terbuka 35-50 0,36 Podsolik 1417,13 0,15 9,5 0,95 1 1918,44 690,64 Total 5,28 2857,46 3812,49 Tabel 13 dan Tabel 14 menunjukkan bahwa besarnya erosi di Sub DAS Cipeureu sebesar 6,98 tonthn dengan rata-rata laju erosi sebesar 3,49 tonhathn 0,429 mmthn, di Sub DAS Cibadak yaitu 3812,49 tonthn dengan rata-rata laju erosi sebesar 2857,46 tonhathn 293,073 mmthn. Kontribusi erosi permukaan terbesar adalah dari lahan dengan kelas kemiringan 15-35. Hal ini diakibatkan oleh luas lahan dengan kelas kemiringan tersebut memiliki luas yang paling besar di kedua Sub DAS, dan indeks LS terbesar. Menurut Arsyad 2006, kemiringan lereng selain memperbesar jumlah aliran permukaan juga memperbesar energi angkut air. Sub DAS Cibadak yang berupa lahan terbuka memiliki laju erosi 818,8 kali lebih besar dibandingkan dengan laju erosi di Sub DAS Cipeureu yang memiliki tutupan lahan berupa hutan. Keberadaan hutan yang lebat dan tajuk berlapis di Sub DAS Cipeureu, melindungi tanah dari tumbukan air hujan. Selain itu serasah yang tebal selain menahan tumbukan air hujan, juga memperlambat aliran permukaan sehingga tanah terlindungi dari pengikisan. Sedangkan Sub DAS Cibadak yang berupa lahan terbuka tanpa vegetasi, tidak terjadi pengurangan energi tumbukan dan laju aliran permukaan, sehingga air hujan yang turun akan cepat menghancurkan agregat tanah dan mengikisnya serta mengangkut butir- butir tanah. Namun demikian besarnya erosi di Sub DAS Cibadak diduga lebih besar overestimate dari yang sebenarnya terjadi, hal ini dilihat dari muatan sedimen dan perhitungan berdasarkan nisbah pengangkutan sedimen sediment delivery ratio, SDR sebagaimana dijelaskan berikut ini.

5.5 Perhitungan Erosi dengan Nisbah Pengangkutan Sedimen Sediment