Analisa Data Penelitian Lapangan

 Ring sample tanah  Gelas ukur  Oven tanah  Separangkat komputer dengan aplikasi Microsoft Office

3.2.3 Rancangan Percobaan

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan petak terpisah Split-plot. Perlakuan penelitian adalah jarak tanam dan ukuran umbi grade. Jarak tanam J1, 20x30 cm dan J2, 20x20 cm serta ukuran umbi grade adalah umbi grade A besar, grade B sedang dan grade C kecil.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Pengambilan Data Penelitian

Pengambilan dan pengukuran data penelitian dilakukan di laboratorium dan di lapangan.

a. Laboratorium

Pengukuran laboratorium dilakukan melalui kalibrasi contoh tanah yang diambil di lokasi penelitian. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada kedalaman tanah 10, 20, 40, 60, 80, dan 100 cm. Keenam contoh tanah tersebut dikeringkan melalui oven yang dilakukan di BIOTROP dengan suhu 105°C yang sebelumnya sudah ditimbang berat kering masing-masing contoh. Selanjutnya contoh tanah kering masing-masing kedalaman dimasukkan kedalam gelas plastik yang sudah berisi sensor KAT dengan pengisian tanah dipadatkan kemudian diberi air hingga terjadi drainase dari dasar gelas plastik. Pemberian label dan penimbangan berat basah dilakukan pada masing-masing contoh sebelum dan sesudah diberi air. Pengukuran kalibrasi contoh tanah lokasi penelitian dilakukan setiap hari sekitar pukul 10:00 WIB, selama 30 hari menggunakan multimeter sampai KAT masing-masing contoh memiliki nilai KAT dibawah 10. Rumus yang digunakan untuk mengetahui KAT adalah Keterangan : KAT : Kadar air tanah volume B gts : Berat gelas, tanah basah dan sensor gram B gs : Berat gelas dan sensor gram BK : Berat Kering gram V t : Volume Tanah cm 3 Setelah dilakukan pengukuran kalibrasi contoh tanah di laboratorium diperoleh persamaan hubungan antara hambatan kΩ dengan KAT Tabel 1. Tabel 1 Persamaan kalibrasi contoh tanah tiap kedalaman No. Kedalaman cm Persamaan R² 1 10 43.81x -0.4 0.91 2 20 37.26x -0.37 0.88 3 40 61.81x -0.35 0.98 4 60 66.99x -0.35 0.99 5 80 71.14x -0.34 0.99 6 100 54.38x -0.30 0.98

b. Lapangan

Data yang diukur di lapangan adalah data pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman cm dan jumlah daun helai, curah hujan dan KAT. Pengukuran di lapang dilakukan setiap seminggu 7 hari sekali selama masa penanaman kentang kecuali data curah hujan dilakukan pengukuran setiap hari, mulai tanggal 9 Maret sampai 12 Mei 2010. Data pertumbuhan tanaman dan KAT diukur pada tanggal 26 Maret sampai 21 Mei 2010.

3.3.2 Analisa Data Penelitian

 Pertumbuhan Tanaman Kentang Data yang digunakan untuk mengukur dan menganalisa pertumbuhan tanaman kentang adalah tinggi tanaman cm dan jumlah daun helai. Tinggi tanaman dan jumlah daun diukur menggunakan metode non-destruktif, yaitu contoh tanaman yang digunakan untuk pengukuran adalah contoh tanaman kentang yang sama selama masa tanam. Laju pertumbuhan tanaman digunakan rumus : r = Pt –P t-1 7 Keterangan : Pt : Tinggi tanaman minggu ke-t cm P t-1 : Tinggi tanaman minggu ke t-1 cm r : Laju pertumbuhan tanaman cmhari  Curah Hujan Curah hujan CH diukur menggunakan wadah berbahan plastik dengan jari-jari 7 cm yang diletakkan di tempat terbuka di tengah lokasi penelitian. Pengambilan data CH yang terukur pada hari ini adalah data CH pada hari sebelumnya dengan menggunakan gelas ukur. Volume tertampung mlcm 3 dibagi dengan luas penampang πr 2 akan diperoleh hasil CH mmhari. Gambar 1 Hubungan impedansi listrik kΩ dengan KAT kalibrasi contoh tanah.  Kehilangan Air Tanaman Kentang Data yang digunakan untuk menduga nilai kehilangan air tanaman kentang melalui perhitungan neraca air adalah data pengukuran KAT di lokasi penelitian. Pengukuran KAT di lokasi penelitian dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB selama masa tanam pada kedalaman 10, 20, 40, 60, 80 dan 100 cm. Pada lokasi penelitian, setiap 2 perlakuan dipasang 1 sensor KAT, sehingga diperoleh 6 data pengukuran KAT setiap minggunya. Data KAT yang terukur di lapangan k Ω dikonversi kedalam persamaan kalibrasi laboratorium sesuai kedalaman menggunakan persamaan-persamaan pada Tabel 1 sehingga diperoleh nilai KAT . Nilai kadar air tanah dalam selanjutnya dikonversi menjadi satuan mm untuk perhitungan neraca air mingguan menggunakan rumus sebagai berikut: ...1 ………...….2 Sehingga, dapat dihitung dengan: ETa + Ro = CH - ∆KAT 7 Keterangan : ETa i : Evapotranspirasi aktual minggu ke-i mm Ro i : Limpasan permukaan minggu ke-i mm KAT i : Kadar air tanah minggu ke-i mm KAT i-1 : Kadar air tanah minggu ke i-1 mm CH i : Curah hujan minggu ke-i mm ∆KAT : Selisih KAT minggu ke i-1 mm dan KAT ke-i

3.3.2 Analisa Laboratorium