HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendugaan kehilangan air melalui perhitungan neraca air serta analisis pertumbuhan tanaman kentang (Solanum tuberosum L.)

Gambar 1 Hubungan impedansi listrik kΩ dengan KAT kalibrasi contoh tanah.  Kehilangan Air Tanaman Kentang Data yang digunakan untuk menduga nilai kehilangan air tanaman kentang melalui perhitungan neraca air adalah data pengukuran KAT di lokasi penelitian. Pengukuran KAT di lokasi penelitian dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB selama masa tanam pada kedalaman 10, 20, 40, 60, 80 dan 100 cm. Pada lokasi penelitian, setiap 2 perlakuan dipasang 1 sensor KAT, sehingga diperoleh 6 data pengukuran KAT setiap minggunya. Data KAT yang terukur di lapangan k Ω dikonversi kedalam persamaan kalibrasi laboratorium sesuai kedalaman menggunakan persamaan-persamaan pada Tabel 1 sehingga diperoleh nilai KAT . Nilai kadar air tanah dalam selanjutnya dikonversi menjadi satuan mm untuk perhitungan neraca air mingguan menggunakan rumus sebagai berikut: ...1 ………...….2 Sehingga, dapat dihitung dengan: ETa + Ro = CH - ∆KAT 7 Keterangan : ETa i : Evapotranspirasi aktual minggu ke-i mm Ro i : Limpasan permukaan minggu ke-i mm KAT i : Kadar air tanah minggu ke-i mm KAT i-1 : Kadar air tanah minggu ke i-1 mm CH i : Curah hujan minggu ke-i mm ∆KAT : Selisih KAT minggu ke i-1 mm dan KAT ke-i

3.3.2 Analisa Laboratorium

Kapasitas Lapang KL pF 2,54. Ditentukan berdasarkan analisis contoh tanah di Laboratorium Fisika Tanah, Balai Penelitian Tanah, Bogor dengan metode pengambilan contoh tanah utuh undisturbed soil sample. Pengambilan contoh tanah adalah sebagai berikut: 1. Tanah diratakan dan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian meletakkan ring dengan tegak pada tanah. 2. Ring ditekan sampai terbenam kedalam tanah dan mengerat tanah hingga mendekati ring dengan pisau. 3. Tanah yang berlebih dipotong sampai ring rata tertutup tanah kemudian menutupnya dengan tutup ring plastik.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1

Iklim Lokasi Penelitian Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak di tengah Provinsi Jawa Barat dengan jarak sekitar 65 km dari ibukota Propinsi Jawa Barat Bandung dan 120 km dari ibukota Negara Jakarta dan terletak diantara koordinat 106 o 42’-107 o 25’ Bujur Timur dan 6 o 21’-7 o 32’ Lintang Selatan. Posisi tersebut menempatkan Kabupaten Cianjur berada ditengah-tengah wilayah Propinsi Jawa Barat, memanjang dari utara ke selatan. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Menurut klasifikasi Köppen Kabupaten Cianjur umumnya memiliki tipe iklim Af yakni daerah iklim hujan tropik, kecuali sebagian wilayah Kecamatan Cidaun beriklim hujan tropik Am dan wilayah Gunung Gede beriklim Cf yaitu daerah iklim sedang berhujan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur dalam Oktora 2002. Gambar 1 Hubungan impedansi listrik kΩ dengan KAT kalibrasi contoh tanah.  Kehilangan Air Tanaman Kentang Data yang digunakan untuk menduga nilai kehilangan air tanaman kentang melalui perhitungan neraca air adalah data pengukuran KAT di lokasi penelitian. Pengukuran KAT di lokasi penelitian dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB selama masa tanam pada kedalaman 10, 20, 40, 60, 80 dan 100 cm. Pada lokasi penelitian, setiap 2 perlakuan dipasang 1 sensor KAT, sehingga diperoleh 6 data pengukuran KAT setiap minggunya. Data KAT yang terukur di lapangan k Ω dikonversi kedalam persamaan kalibrasi laboratorium sesuai kedalaman menggunakan persamaan-persamaan pada Tabel 1 sehingga diperoleh nilai KAT . Nilai kadar air tanah dalam selanjutnya dikonversi menjadi satuan mm untuk perhitungan neraca air mingguan menggunakan rumus sebagai berikut: ...1 ………...….2 Sehingga, dapat dihitung dengan: ETa + Ro = CH - ∆KAT 7 Keterangan : ETa i : Evapotranspirasi aktual minggu ke-i mm Ro i : Limpasan permukaan minggu ke-i mm KAT i : Kadar air tanah minggu ke-i mm KAT i-1 : Kadar air tanah minggu ke i-1 mm CH i : Curah hujan minggu ke-i mm ∆KAT : Selisih KAT minggu ke i-1 mm dan KAT ke-i

3.3.2 Analisa Laboratorium

Kapasitas Lapang KL pF 2,54. Ditentukan berdasarkan analisis contoh tanah di Laboratorium Fisika Tanah, Balai Penelitian Tanah, Bogor dengan metode pengambilan contoh tanah utuh undisturbed soil sample. Pengambilan contoh tanah adalah sebagai berikut: 1. Tanah diratakan dan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian meletakkan ring dengan tegak pada tanah. 2. Ring ditekan sampai terbenam kedalam tanah dan mengerat tanah hingga mendekati ring dengan pisau. 3. Tanah yang berlebih dipotong sampai ring rata tertutup tanah kemudian menutupnya dengan tutup ring plastik.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1