Lingkungan Tanaman Kentang HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1

karbohidrat yang dihasilkan pada saat tumbuh. Untuk fase reproduktif termasuk kedalam fase tua, fase panen dan pascapanen. Pada fase ini ditandai dengan pembentukan dan perkembangan kuncup-kuncup bunga, buah dan bijiumbi. Fase ini biasanya terjadi penimbunan karbohidrat dan tanaman tidak menggunakan karbohidrat seluruhnya melainkan menyimpan sebagian dari karbohidrat yang dihasilkan pada saat tumbuh. Tabel 3 Fase pertumbuhan tanaman kentang Dirjen Tanaman Pangan 1993 dalam Samadi 2007 Penanaman kentang pada penelitian ini didominasi oleh fase vegetatif dari pada fase reproduktifnya. Hal tersebut terlihat pada tanaman kentang yang selama masa tanam tidak berbunga, karena karbohidrat yang terbentuk selama masa tanam lebih banyak digunakan untuk perkembangan batang, akar dan daun.

4.3 Lingkungan Tanaman Kentang

Menurut Anonim 1997 suhu udara yang dibutuhkan tanaman kentang berbeda antara pertumbuhan vegetatif dan reproduktif, pada fase vegetatif membutuhkan suhu 12-16°C sedangkan pada fase reproduktif 19-21°C. Kabupaten Cianjur merupakan daerah beriklim tropis terletak pada ketinggian ±1250 mdpl, dengan rata-rata CH 1500 mmtahun. Lokasi penanaman tanaman kentang memiliki suhu rata-rata harian relatif konstan 21.6°C dengan kelembaban relatif RH 88.4 selama masa tanam. Musim hujan merupakan kondisi yang cocok untuk tanaman kentang. Menurut Sunarjono 2007 CH yang dibutuhkan tanaman kentang adalah sekitar 300 mmbulan atau 1000 mmtahun. Tabel 4 Curah Hujan terukur lokasi penelitian. No. Bulan Jumlah CH Kategori mmbulan berdasarkan hari hujan 1 Maret 398 Sedang 2 April 111 Rendah 3 Mei 110 Rendah Tabel 4 menunjukkan jumlah CH bulanan yang terukur langsung di lokasi penelitian. Pengkategorian CH tersebut berdasarkan jumlah CH 150-300 mmbulan termasuk kategori rendah, 300-600 mmbulan masuk dalam kategori sedang dan ≥ 600 mmbulan masuk kategori tinggi. Menurut Boer et al. 2003 dalam Boer 2006 kondisi hujan yang disukai tanaman kentang ialah hujan yang sedang pada awal pertumbuhan, tinggi pada pertengahan musim pertumbuhan dan rendah pada akhir pertumbuhan. Kebutuhan air tanaman kentang berdasarkan pengukuran CH bulanan terukur adalah pada fase awal pertumbuhan tanaman 33 HST dan fase tua 103 HST kebutuhan air tanaman cukup, sedangkan untuk fase pembentukan umbi 68 HST tanaman mengalami defisit air Lampiran 1. Kebutuhan air tanaman pada pengukuran 68 HST mengalami defisit air karena CH yang terukur masuk dalam kategori rendah sehingga tanaman mengalami defisit untuk memenuhi kehilangan air tanamn. Defisit air merupakan suatu kondisi kadar air dalam tanah berada dibawah nilai kapasitas lapang. Defisit air pada fase pembentukan umbi menyebabkan kebutuhan air tanaman kentang untuk evapotranspirasi tidak terpenuhi secara optimal sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman untuk fase berikutnya.

4.4 Kehilangan Air Tanaman Kentang