Kadar Air Tanah KAT
mengakibatkan penurunan hasil yang lebih besar dibandingkan apabila kekeringan terjadi
pada fase lainnya. Ketersediaan air sangat tergantung oleh unsur-unsur iklim khususnya
dalam mempengaruhi evapotranspirasi serta jumlah
curah hujan.
Evapotranspirasi potensial menentukan kebutuhan air tanaman
dan ditentukan oleh unsur iklim yang meliputi radiasi surya, suhu dan kelembaban udara
serta kecepatan angin. Oleh sebab itu, pengukuran unsur iklim sangat diperlukan
untuk menghitung kebutuhan air tanaman berdasarkan evapotranspirasi potensial serta
kadar air tanah oleh curah hujan, sehingga dapat dihitung air irigasi pada suatu lahan.
Secara fisiologi, kehilangan air melalui transpirasi
yang lebih
menentukan pertumbuhan suatu tanaman dibandingkan
melalui evaporasi Herlina et al. 1993. Evaporasi dari permukaan dan transpirasi dari
tanaman sulit untuk dipisahkan dan prosesnya karena terjadi secara bersamaan dan sulit
dibedakan di lapangan, akan tetapi bisa di hitung secara kuantitatif.
Kadar air tanah dapat dinyatakan sebagai persen berat yaitu nisbah massa air dan massa
tanah kering yang ditempatinya, atau persen volume yang nisbah volume air dan volume
tanah dalam
kondisi tak
terganggu Murdiyarso 1991. Jumlah air tanah yang
bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas- batas tertentu. Seperti pada kekurangan air,
kelebihan air juga dapat merugikan tanaman.
Suplai air yang terjadi selama hujan menyebabkan pori-pori tanah terisi air. Sifat
tanah yang mengkerut bila kekeringan menyebabkan banyak celah dan rongga pada
tanah tersebut jika terjadi kekeringan. Karena itu, pada awal terjadi hujan kadar air tanah
meningkat dengan laju yang cepat disebabkan laju infiltrasi yang tinggi Asril dan Hidayati
1994. Sehubungan dengan kedalaman tanah yang dapat menyediakan air bagi tumbuhan,
para pakar fisika tanah sependapat bahwa perkiraan kedalaman jelajah akar 1.5 meter
ternyata terlalu dalam. Beberapa peneliti berpendapat bahwa kedalaman 50-60 cm
mungkin merupakan kedalaman maksimum tanaman memperoleh air dari tanah. Dalam
kebanyakan hal mungkin hanya air yang terdapat dalam lapisan atas mengalami
pengurangan karena penguapan permukaan, sedangkan
lapisan bawah
mengalami pengurangan
air melalui
serapan akar
Soepardi 1983 Akar kentang memiliki percabangan lebat
dan agak dangkal. Sekitar 90 berada pada kedalaman 50 cm dari permukaan tanah
sehingga cenderung rentan terhadap cekaman kekurangan air. Kelengasan tanah yang tinggi
dibutuhkan setelah inisiasi umbi dan selama pembesaran umbi. Keseragaman pasokan
lengas sangat penting khususnya untuk membentuk umbi. Tonjolan pada permukaan
umbi,
yang biasanya
disebabkan oleh
cekaman kelengasan tanah berakibat pada pembesaran umbi, dan kelebihan hujan atau
pembasahan daun yang berkepanjangan dan kelembaban udara yang tinggi mendukung
timbulnya penyakit daun Rubatzky dan Yamaguchi 1998.