c. Keahlian terbatas
d. Rendahnya produktivitas pekerja
e. Tidak ada pembagian kerja
5. Pemerintah
a. Kurangnya dukungan dengan berbagai kebijakan yang
berpihak pada UKM b.
Kurangnya menciptakan lingkungan usaha yang kondusif
2.7. Penelitian Terdahulu
Ksheshariani2011 meneliti tentang Analisis Biaya Standar sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi pada UKM Wingko Cap Kapal Terbang.
Peneliti menggunakan alat analisis varians selisih dan uji t. Analisis varians digunakan untuk menghitung varians yang terjadi antara biaya
standar dan biaya aktual dari BBL, TKL, OHP. Dari hasil analisis varians diketahui bahwa kelapa memiliki varians unfavorable -1,06. Gula pasir
memiliki varians unfavorable -0,79. Pada tepung ketan terjadi varians unfavorable -12,82. Varians unfavorable juga terjadi pada mentega
sebesar unfavorable -14,67. Pada nangka terjadi varians unfavorable - 28,76. Durian memiliki varians unfavorable -54,80. Sedangkan pada
gula jawa terjadi varians favorable -8,13. Hasil analisis varians untuk TKL menunjukkan bahwa tarif TKL memiliki varians favorable -18, 3.
Efisiensi TKL memiliki varians unfavorable -26,7. Hasil analisis varians overhead variabel menunjukkan bahwa pada biaya kemasan berlogo terjadi
varians favorable -0,6. Biaya kertas minyak memiliki varians unfavorable -42,9. Biaya gas terjadi varians favorable -13,6. Terakhir analisis
dilakukan pada air yang memiliki varians favorable -50. Pada biaya overhead tetap variabel tidak terjadi varians.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t, disimpulkan bahwa varians untuk BBL yang masih dalam batas
pengendalian yaitu kelapa, gula pasir, tepung, ketan, mentega, dan gula jawa. Sedangkan varians yang diluar batas pengendalian yaitu nangka dan
durian. Uji hipotesis pada varians TKL terhadap tarif masih dalam batas pengendalian. Sedangkan untuk efisiensi diluar batas pengendalian. Varians
yang terjadi pada OHP tidak dilakukan uji menggunakan uji t karena data dihitung selama satu bulan selama bulan Desember 2010.
Rahman 2012 meneliti tentang Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UMKM Pia PiaKu Bogor. Sistem biaya
standar memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk menetapkan pengeluaran biaya produksi. Pengendalian biaya produksi dilakukan dengan
menetapkan biaya standar untuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Pia PiaKu merupakan usaha mikro yang
memproduksi pia kering dengan enam aneka rasa, yaitu rasa kacang hijau, keju, cokelat, durian, kacang merah dan kacang hijau pandan
. Penetapan
biaya produksi standar belum sepenuhnya diterapkan Pia PiaKu sehingga proses produksi yang terjadi tidak efisien karena biaya produksi tidak
dikeluarkan sesuai dengan biaya perencanaan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan biaya standar
untuk biaya produksi pada UMKM Pia PiaKu yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada
UMKM Pia PiaKu, menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual pada UMKM Pia PiaKu dan mengevaluasi varians yang
terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen UMKM Pia PiaKu Berdasarkananalisis varians didapatkan hasil bahwa bahan baku yang
digunakan selama bulan November 2011 bersifat favorable yaitu, tepung terigu, kacang hijau kupas, mentega, minyak sayur, keju, cokelat blok,
chocochip dan susu bubuk. Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat unfavorable dan varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat favorable.
Varians biaya overhead variabel bersifat favorable yaitu, mika plastik, pencetakan stiker, bahan bakar gas LPG, listrik dan air. Berdasarkan uji t
didapatkan kesimpulan bahwa varians harga bahan baku yang masih berada dalam batas pengendalian manajemen adalah kacang hijau kupas, gula pasir,
minyak sayur, keju dan cokelat bubuk. Uji hipotesis pada tenaga kerja langsung didapatkan bahwa varians efisiensi tenaga kerja langsung berada
dalam batas pengendalian manajemen.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Kinerja perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan mampu menerapkan fungsi pengendalian yang baik atas aktivitas perusahaan. Biaya
produksi juga harus dilakukan pengendalian yang baik agar tidak terdapat varians dan dapat berjalan secara efisien.
UKM Cireng Cageur Group merupakan salah satu pelopor unit usaha kecil dan menengah yang memproduksi makanan tradisional Jawa Barat
khususnya di tataran sunda yaitu cireng. Biaya produksi UKM Cireng Cageur Group terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik. UKM Cireng Cageur Group ini dalam aktivitasnya diharapkan pada kemungkinan terjadinya perbedaan antara
biaya produksi yang telah ditetapkan dengan biaya produksi yang sebenarnya terjadi.
Biaya yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan standar tertentu yang seharusnya terjadi dimaksud dengan biaya standar.
Analisis biaya standar menjadi metode yang akan digunakan untuk mempermudah menetapkan harga pokok yang sebenarnya terjadi. Hal ini
dapat mempermudah
dalam mengendalikan
biaya dan
dapat mengoptimalkan laba yang diharapkan.
Penelitian ini mengkaji tentang varians yang terjadi antara biaya standar yang telah ditetapkan dengan realisasi biaya yang sebenarnya terjadi.
Analisis varians dilakukan dengan membandingkan standar biaya produksi dengan realisasinya. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis varians dan
uji t t-test. Analisis varians dilakukan untuk mengetahui deskripsi persentase varians yang terjadi apakah dapat ditoleransi atau tidak dapat
ditoleransi dan ataukah varians tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan. Uji t t-test dilakukan untuk mengetahui apakah varians
yang terjadi masih dalam batas pengendalian. Setelah dilakukan analisis, dari hasil analisis tersebut dapat memberikan saran dan rekomendasi kepada