Tahapan Pembungkusan Isi Cireng Sebelum pembungkusan isi cireng terlebih dahulu isi cireng
disajikan diatas meja besar yg sudah dilapisi plastik permanen supaya tidak kotor. Isi cireng tersebut terdapat berbagai macam rasa tiap
barisnya. Setelah isi cireng tersaji diatas meja, adonan yang sebelumnya sudah digiling diletakan diatas isi cireng kemudian dicetak dengan
berbagai macam cetakan yang tiap cetakan berbeda-beda arti rasa. Tahapan Pengemasan
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari proses produksi. Setelah cireng yg sudah dicetak sesuai rasa, kemudian dimasukan kedalam box
berbentuk persegi panjang yang didalamnya terdapat berbagai macam rasa. Box tersebut merupakan pesanan distributor dan penjualan secara
langsung yang akan dilakukan pada pagi hari.
4.3. Penentuan Biaya Standar
Penentuan biaya standar pada UKM Cireng Cegur Grup dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari biaya bahan baku langsung standar, biaya
tenaga kerja langsung standar dan biaya overhead pabrik standar. 1.
Biaya bahan baku langsung standar a.
Kuantitas bahan baku langsung standar Penggunaan bahan baku langsung standar dalam produksi
cireng ditetapkan sendiri oleh pemilik dengan menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan
yang sama dalam periode tertentu di masa lalu. b.
Harga bahan baku langsung standar Penetapan harga bahan baku langsung standar berdasarkan
tingkat harga rata-rata dari daftar harga toko grosir yang menjual bahan baku.
2. Biaya tenaga kerja langsung standar
a. Jam tenaga kerja langsung standar
Penetapan jam tenaga kerja standar ditetapkan oleh pemilik UKM Cireng Cageur Grup kegiatan produksi dilakukan setiap
hari yang dimulai dari pukul 16.00 sampai pukul 23.00 dengan waktu satu jam untuk istirahat.
b. Tarif upah tenaga kerja langsung standar
Penetapan tarif upah tenaga kerja standar ditetapkan oleh pemilik UKM Cireng Cageur Grup berdasarkan perjanjian
dengan karyawan. 3.
Biaya overhead pabrik standar a.
Biaya overhead pabrik tetap standar Biaya overhead pabrik tetap standar terdiri dari biaya
penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu biaya penyusutan kompor, roller, blender, freezer, peralatan
masak panci, wajan, langseng. b.
Biaya overhead pabrik variabel standar Biaya overhead pabrik variabel standar terdiri dari:
Biaya box karton Biaya bahan bakar gas LPG
Biaya listrik Biaya air PDAM
4.4. Biaya Produksi
UKM Cireng Cageur Grup memproduksi cireng dengan enam jenis rasa yaitu ayam pedas, keju, baso pedas, kornet pedas, kornet tidak pedas, dan
sosis pedas. Penelitian ini menganalisis biaya produksi keju, ayam pedas, dan kornet pedas karena ketiga rasa cireng ini yang paling diminati dan
dipesan oleh konsumen setiap harinya, sedangkan sosis pedas, baso pedas, dan kornet tidak pedas diproduksi hanya pada waktu tertentu ketika
permintaan meningkat.
4.4.1 Bahan Baku Langsung
Produksi cireng rasa keju, ayam pedas, dan kornet pedas terdiri dari bahan baku tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, cabe rawit merah,
garam, keju, minyak goreng, bumbu penyedap masakan, pengembang, sagu, penyedap rasa, dan susu skim. Pembelian bahan baku tersebut
dilakukan di toko Yoek’s yang berlokasi di Jalan Gedong Sawah 1 No.
7, Bogor dan di toko kelontongan dekat lokasi produksi cireng daerah warung jambu Bogor.
Pembuatan adonan kulit cireng untuk setiap jenis rasa cireng menggunakan bahan baku yang sama, sedangkan adonan isi cireng dan
isian menggunakan bahan baku yang berbeda untuk ketiga jenis rasa cireng tersebut.
4.4.2 Tenaga Kerja Langsung
UKM Cireng Cageur Grup mempunyai tujuh 7 orang karyawan di bagian produksi cireng, dimana setiap karyawan mempunyai satu hari
libur dalam seminggu. Kegiatan produksi pembuatan isian, pembuatan kulit dan memasukan isian kedalam kulit cireng berlangsung setiap hari
yang dimulai pukul 16.00-23.00. Tarif tenaga kerja yang diterima setiap karyawan selama satu bulan
kerja adalah sebesar Rp. 780.000. Kegiatan produksi cireng dilakukan setiap hari dan setiap karyawan mempunyai waktu libur 4 hari dalam
sebulan, sehingga upah yang diterima oleh setiap karyawan adalah sebesar Rp. 30.000 per hari.
4.4.3 Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik tetap UKM Cireng Cageur Grup terdiri dari biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu
biaya penyusutan kompor gas, blender, freezer, roller, dan peralatan masak yang digunakan untuk proses pembuatan isian dan pembuatan
kulit cireng. Menghitung biaya penyusutan peralatan produksi menggunakan metode garis lurus dengan rumus:
Tarif Penyusutan = Nilai Perolehan - Nilai Sisa ......………...11
Umur Ekonomis
Tabel 3. Biaya overhead pabrik tetap produksi UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Peralatan Nilai
Perolehan Rp
Nilai Sisa Rp
Umur Ekonomis
Tahun Tarif
Penyusutan per hari
Kompor gas 250.000
97.500 3
140 Blender
225.000 75.000
1 420
Freezer 2.700.000
1.012.500 4
1180 Roller
1.000.000 250.000
4 520
Peralatan masak
1.000.000 150.000
1 2360
Total 4620
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup diolah Biaya overhead pabrik variabel Cireng Cageur Grup terdiri dari
Biaya box karton, Biaya bahan bakar gas LPG, Biaya listrik, Biaya air. Produksi cireng dilakukan sesuai dengan produksi per hari yang
dikemas di dalam box karton. Satu kemasan berisi 60 buah cireng. Dalam satu pengemasan dipakai satu box karton dengan harga Rp. 300
per box karton. Biaya listrik yang terjadi pada proses produksi Cireng Cageur Grup
terdiri dari biaya listrik untuk rumah tangga dan konsumsi listrik yang digunakan untuk usaha. Total seluruh biaya untuk penggunaan listrik
untuk bulan November adalah sebesar Rp. 158.000. Jumlah konsumsi biaya listrik rumah tangga diasumsikan mempunyai persentase sebesar
60 dari total biaya listrik. Hal tersebut dikarenakan jumlah peralatan listrik rumah tangga yang digunakan lebih banyak dibandingkan dengan
peralatan usaha. Sedangkan konsumsi listrik yang digunakan untuk usaha produksi cireng mempunyai persentase sebesar 40 dari total
seluruh biaya listrik yang digunakan. Biaya listrik yang digunakan untuk proses produksi cireng selama bulan November adalah sebesar
Rp. 63.200. Bahan bakar gas LPG digunakan untuk proses pemasakan isi cireng
serta untuk merebus air yang akan dijadikan adonan untuk kulit cireng. Selama bulan November cireng menggunakan 26 tabung gas LPG
berukuran 3 kg. Sedangkan biaya air yang digunakan untuk menunjang kegiatan produksi terdiri dari biaya air untuk rumah tangga dan
konsumsi air yang dugunakan untuk usaha. Total seluruh biaya untuk penggunaan air untuk bulan november adalah sebesar Rp. 23.000.
Jumlah konsumsi biaya air rumah tangga diasumsikan mempunyai persentase sebesar 80 dari total biaya air PDAM. Hal tersebut
dikarenakan jumlah pemakaian rumah tangga yang lebih banyak dibandingkan dengan pemakaian usaha. Sedangkan konsumsi air yang
digunakan untuk usaha produksi cireng mempunyai persentase sebesar 20 dari total seluruh biaya air yang digunakan untuk proses
pembersihan bahan-bahan mentah cabai, dan lain-lain maupun air digunakan untuk proses pembuatan adonan serta proses memasak isian
untuk cireng. Biaya air yang digunakan untuk proses produksi cireng selama bulan November adalah sebesar Rp. 4.600. Biaya overhead
variabel produksi Cireng Cageur Grup selama bulan November disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Biaya overhead pabrik variabel produksi UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Overhead Pabrik Variabel Biaya Rupiah
Biaya box karton 440.100
Biaya bahan bakar gas LPG 390.000
Biaya listrik 62.300
Biaya air PDAM 4.600
Total 897.000
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup diolah
4.5. Penetapan Standar
Penetapan standar digunakan dalam menetapkan harga dan jumlah kuantitas biaya produksi yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Penetapan biaya standar memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk menetapkan pengeluaran
pada kegiatan produksi sehingga tercapai efisiensi biaya produksi. Penetapan standar harga beli bahan baku Cireng Cageur Grup didapatkan
dari survei langsung pada toko penjual bahan baku yang berada di pasar tradisional dekat lokasi produksi, toko Yoek dan pasar kebon kembang.
Bahan baku untuk produksi cireng mencakup tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, cabai rawit merah, garam, keju, minyak goreng, bumbu
penyedap masakan, pengembang, sagu, penyedap rasa, dan susu skim. Standar harga bahan baku cireng selama bulan November 2011 adalah
tepung terigu Rp. 7.583 per kg, kornet sapi Rp. 8.750 per kaleng, ayam fillet Rp. 37.333 per kg, cabe rawit merah Rp. 17.875 per kg, garam Rp. 500 per
bks, keju Rp. 55.833 per kg, minyak goreng Rp. 11.833 per lt, bumbu penyedap masakan Rp. 350 per bks, pengembang Rp. 39.333 per kg, sagu
Rp. 10.500 per kg, penyedap rasa Rp. 23.500 per kg, dan susu skim Rp. 20.750 per kg.
Bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah cireng adalah 0,00594 kg tepung terigu, 0,01360 kg kornet sapi, 0,00500 kg ayam
fillet, 0,00200 kg cabe rawit merah, 0,000120 kg garam, 0,00920 kg keju, 0,00015 lt minyak goreng, 0,000020 kg bumbu penyedap masakan,
0,000030 kg pengembang, 0,01203 kg sagu, 0,000179 kg penyedap rasa, dan 0,00055 kg susu skim. Berikut ini komposisi bahan baku yang
digunakan dalam produksi cireng rasa ayam pedas, kornet pedas, dan keju disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Standar bahan baku cireng per unit
Bahan Baku Jenis Cireng
Ayam Pedas Kornet Pedas Keju
Tepung terigu kg 0,00594
0,00594 0,00594
Kornet Sapi kg 0,01360
Ayam Fillet kg 0,00500
Cabe Rawit Merah kg 0,00200
0,00200 Garam kg
0,000120 0,000120
0,000120 Keju kg
0,00920 Minyak Goreng lt
0,00015 0,00015
Bumbu penyedap kg 0,000020
0,000020 Pengembang kg
0,000030 0,000030
0,000030 Sagu kg
0,01203 0,01203
0,01203
Penyedap rasa kg 0,000179
0,000179 0,000179
Susu Skim kg 0,00055
0,00055 0,00055
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup diolah Penetapan standar jam kerja Cireng Cageur Grup ditetapkan oleh
pemilik selama 7 jam kerja setiap hari. Tarif upah standar Cireng Cageur Grup setiap hari sebesar Rp. 30.000 per orang sehingga tarif upah standar
per jam sebesar Rp. 4.286. Penetapan standar biaya overhead pabrik ditentukan oleh pemilik berdasarkan kebutuhan yang diperlukan selama
proses produksi cireng.
4.6. Analisis Varians