BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Larutan Getah Buah Pepaya
Hasil larutan getah buah pepaya yang diperoleh sebanyak 15 liter.
4.2 Hasil Uji Pendahuluan
Hasil uji pendahuluan pemberian larutan getah buah pepaya GBP dilakukan selama 7 hari dengan 2 kali pengulangan ditemukan adanya kematian
pada ikan uji pada konsentrasi 100 ppm, 1000 ppm, dan 10000 ppm dengan ditandai gejala toksisitas yang dialami ikan uji. Hasil uji pendahuluan dapat dilihat
seperti berikut :
Tabel 4.1 Hasil data uji pendahuluan pertama pemberian larutan getah buah
pepaya pada ikan nila Waktu
Konsentrasi Jumlah ikan yang mati
Percobaan- 1 Kontrol
- 1 ppm
- 10 ppm
- 100 ppm
4 ekor 1000 ppm
10 ekor 10000 ppm
10 ekor Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan percobaan pertama penelitian
untuk uji pendahuluan yang dilakukan selama 7 hari terlihat bahwa adanya kematian pada ikan nila pada kelompok konsentrasi 100 ppm sebanyak 4 ekor,
1000 ppm dan 10000 ppm mengalami kematian ikan nila sebanyak 10 ekor. Percobaan kedua yang dilanjutkan dari penelitian sebelumnya seperti
terlihat pada Tabel 4.2. Adanya perbedaan jumlah kematian ikan pada konsentrasi 100 ppm sebanyak 3 ekor, konsentrasi 1000 ppm dan 10000 ppm sebanyak
10 ekor. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian getah buah pepaya pada sediaan uji dapat memberikan efek toksik.
Tabel 4.2 Hasil data uji pendahuluan kedua pemberian larutan getah buah pepaya
pada kematian ikan nila Waktu
Konsentrasi Jumlah ikan yang mati
Percobaan- 2 Kontrol
- 1 ppm
- 10 ppm
- 100 ppm
3 ekor 1000 ppm
10 ekor 10000 ppm
10 ekor 4.3 Hasil Pengamatan Kematian Ikan
Hasil pengamatan kematian ikan nila dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Hasil persentase kematian ikan nila
Konsentrasi ppm
Kematian ikan nila ekor Rata-rata
Percobaan I
Percobaan II
Perobaan III
Kontrol
- -
- -
4 -
- -
- 20
- -
- -
100 2
1 1
13 500
5 6
8 63
2500 10
10 10
100 12500
10 10
10 100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa persentase kematian ikan nila selama perlakuan 7 hari dengan 3 kali pengulangan, getah buah pepaya dapat
menyebabkan kematian ikan nila mulai dari konsentrasi 100 ppm hingga konsentrasi 12500 ppm. Konsentrasi 12500 ppm mengakibatkan kematian ikan
nila 100 selama percobaan, konsentrasi 2500 ppm mengakibatkan kematian ikan nila 100 selama percobaan, konsentrasi 500 ppm mengakibatkan kematian ikan
nila 63 pada rata-rata selama percobaan, dan konsentrasi 100 ppm mengakibatkan kematian ikan nila 13 pada rata-rata selama percobaan.
Persentase mortalitas tertinggi terjadi pada konsentrasi 12500 ppm dan 2500 ppm yang menyebabkan kematian ikan nila mencapai 100 selama percobaan.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi getah buah pepaya semakin tinggi kematian ikan nila. Kematian ikan nila diduga
disebabkan oleh masuknya senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam getah buah pepaya berupa alkaloid dan enzim-enzim pemecah protein proteolitik
yaitu papain dan khimopapain melalui kulit, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan. Menurut Lu 1995, yang menyatakan bahwa jalur masuknya
senyawa toksik dalam tubuh hewan adalah melalui pori-pori kulit, saluran pencernaan, dan siphon sistem respirasi. Senyawa-senyawa toksik tersebut
menyebabkan rusaknya sel-sel kulit, pencernaan dan penyerapan makanan tidak terjadi, sulit untuk bernapas, dan akhirnya mati Dinata, 2008. Efek toksik
merupakan efek yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian Priyanto, 2009.
4.4 Hasil Penentuan Nilai LC