Hewan Percobaan Pembuatan Larutan Getah Pepaya Analisa Data

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tahapan penelitian meliputi pengumpulan dan pengolahan tumbuhan, pelarutan getah buah pepaya, penyiapan hewan percobaan, penentuan nilai LC 50 larutan getah buah pepaya, pengamatan gejala toksisitas dan kematian.

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium ukuran 50cm x 20 cm x 30 cm sebanyak 6 buah, aerator sebanyak 6 buah, selang, gayung plastik, jaring ikan, corong, ember, perlengkapan untuk penyadapan getah buah pepaya seperti silet, baskom, dan beaker glas. Gelas ukur 1000 ml sebanyak 1 buah, gelas ukur 250 ml sebanyak 1 buah, gelas ukur 10 ml sebanyak 1 buah, spuit 5 ml, jirigen 5 liter sebanyak 3 buah, neraca hewan Presica Geniweigher GW-1500, neraca digital Vibra, neraca kasar ohaus.

3.1.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan tumbuhan dari getah buah pepaya Carica papaya L, sabun colek ekonomi, akuades.

3.2 Hewan Percobaan

Hewan percobaan yang akan digunakan adalah ikan nila sebanyak 330 ekor, yang mempunyai ukuran panjang tubuh 6,48 ± 2,74 cm dengan berat 2,09 ± 0,02 g, umur sekitar 1 - 1,5 bulan. Diperoleh dari Soponta Jual Beli Ikan Tanjung Morawa Medan. Hewan ini diaklimatisasi selama 7 - 14 hari dengan tujuan menyeragamkan makanan dan hidupnya dengan kondisi yang serba sama serta menghilangkan stres akibat transportasi sehingga dianggap memenuhi syarat untuk penelitian Nofyan, 2005. Dua minggu sebelum pengujian dilakukan, hewan uji di pelihara dan dirawat dengan sebaik-baiknya pada akuarium dan selalu dijaga kebersihannya. Hewan uji ini akan berenang dalam air secara normal dengan cukup lincah. Hewan yang sehat ditandai dengan pertumbuhan dan suhu badan normal DepKes RI, 1979.

3.3 Penyiapan Sampel

3.3.1 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan sampel yang sama dari daerah lain. Bagian tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah pepaya yang di peroleh dari Klambir 5, Kecamatan Hamparan Perak, Sumatera Utara. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah getah buah pepaya.

3.3.2 Pengolahan Sampel

Sampel getah buah pepaya Carica papaya L. Buah pepaya mengkal yang telah berumur 2 - 3 bulan diambil dengan cara menyadap. Penyadapan dilakukan dengan menorehkan alat sadap pada kulit buah dari pangkal menuju ujung buah. Kedalaman torehan antara 1 - 2 mm, lalu ditampung dengan wadah. Buah yang sedang dalam masa penyadapan harus tetap tergantung pada batang pohonnya. Untuk penyimpanan kumpulkan getah buah pepaya pada satu wadah yang tertutup rapat. Wadah harus selalu tertutup rapat agar terhindar dari panas, udara, dan kotoran. Getah buah pepaya dalam penyimpanan mengaglutinasi. Selanjutnya ditimbang berat getah buah pepaya sebanyak 600 g Kalie, 1996.

3.4 Pembuatan Larutan Getah Pepaya

Sebanyak 600 g getah buah pepaya dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai, kemudian encerkan getah buah pepaya dengan aquades sampai 10 L tambahkan 15 gram sabun colek kedalam larutan, cukupkan dengan aquades hingga volume 15 L. Larutan tersebut diamkan selama 24 jam lalu saring, Didapat larutan getah buah pepaya 15 L larutan stock 40000 ppm Utami, 2008.

3.5 Pengujian Efek Toksisitas

Pengujian efek toksisitas meliputi penyiapan hewan percobaan, penyiapan larutan getah buah pepaya, percobaan pendahuluan, pengujian toksisitas LC 50 pada ikan nila, pengamatan meliputi gejala toksisitas dan kematian hewan Rudiyanti, 2010.

3.5.1 Uji Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini bertujuan untuk mencari kisaran konsentrasi kritis bahan uji yang akan digunakan untuk uji toksisitas LC 50 . Hewan uji sebanyak 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 10 ekor ikan dan dimasukkan ke dalam akuarium yang berisi 15 L air dengan konsentrasi bahan uji adalah 0 ppm kontrol, 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm, 1000 ppm, dan 10000 ppm. Selama percobaan berlangsung hewan uji diberi makan. Pengamatan dilakukan selama 7 hari dengan 2 kali pengulangan. Hewan uji yang mati pada waktu pengamatan segera dikeluarkan dari media uji untuk menghindari kemungkinan perubahan kualitas air yang bukan disebabkan oleh bahan uji. Amati pula tingkah laku hewan uji dalam wadah yang diberi perlakuan Rumampuk, dkk., 2010. Tabel 3.1 Konsentrasi Uji Pendahuluan Kelompok Jumlah Ikan Konsentrasi ppm Kontrol 10 1 10 1 2 10 10 3 10 100 4 10 1000 5 10 10000 Keterangan : a. kelompok kontrol diberi air 0 ppm b. kelompok 1 akuarium yang diberikan konsentrasi GBP 1 ppm c. kelompok 2 akuarium yang diberikan konsentrasi GBP 10 ppm d. kelompok 3 akuarium yang diberikan konsentrasi GBP 100 ppm e. kelompok 4 akuarium yang diberikan konsentrasi GBP 1000 ppm f. kelompok 5 akuarium yang diberikan konsentrasi GBP 10000 ppm Setelah diberikan bahan uji kemudian diamati gejala toksisitas dan dilihat jumlah kematian hewan yang terjadi. Kemudian ditentukan dosis yang akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan uji toksisitas LC 50 . 3.5.2 Penentuan Nilai LC 50 Setelah tujuh konsentrasi getah buah pepaya diketahui, maka dipilih tujuh konsentrasi yang berbeda, yaitu : 0 ppm, 4 ppm, 20 ppm, 100 ppm, 500 ppm, 2500 ppm, dan 12500 ppm. Ketujuh konsentrasi tersebut selanjutnya digunakan dalam penentuan LC 50 Dinnel, 1994. Hewan uji sebanyak 10 individu dimasukkan ke dalam setiap wadah percobaan 7 wadah uji yang berisi 15 L air dan bahan uji dengan konsentrasi yang telah ditentukan, setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Selama percobaan berlangsung hewan uji diberi makan. Pengamatan dilakukan pada hari ke-1 sampai hari ke-7 dan yang mati dicatat. Hewan uji diamati pada tiap konsentrasi dan dihitung secara kumulatif dalam tiap hari. Tabel 3.2 Konsentrasi Penentuan LC 50 Kelompok Jumlah Ikan Konsentrasi ppm 1 10 2 10 4 3 10 20 4 10 100 5 10 500 6 10 2500 7 10 12500 Keterangan : a. kelompok 1 akuarium yang diberi konsentrasi 0 ppm b. kelompok 2 akuarium yang diberi konsentrasi GBP 4 ppm c. kelompok 3 akuarium yang diberi konsentrasi GBP 20 ppm d. kelompok 4 akuarium yang diberi konsentrasi GBP 100 ppm e. kelompok 5 akuarium yang diberi konsentrasi GBP 500 ppm f. kelompok 6 akuarium yang diberi konsentrasi GBP 2500 ppm g. kelompok 7 akuarium yang diberi konsentrasi GBP 12500 ppm 3.6 Pengamatan Pengamatan terhadap hewan uji dilakukan selama 7 hari dengan pengulangan sebanyak 3 kali, pengamatan yang dilakukan berupa gejala toksisitas dan kematian hewan uji.

3.6.1 Gejala Toksisitas

Pestisida dapat memberikan pengaruh pada pola tingkah laku, arah gerakan dan persepsi terhadap rangsangan. Bahwa ikan yang terkena racun pestisida dapat diketahui dengan gerakan yang tidak teratur, gelisah, hilang keseimbangan, tidak selera makan, dan cenderung berada didasar Metelev, dkk., 1983. Secara gejala toksik hewan yang terkontaminasi memperlihatkan gejala stress, ditandai dengan gerakan yang kurang stabil dan cenderung berada didasar Sudarmo, 1991.

3.6.2 Kematian Hewan

Ikan nila diamati kematiannya dari hari pertama sampai hari ketujuh. Kemudian ikan yang mati dikeluarkan dari aquarium.

3.7 Analisa Data

Data dianalisis dengan uji One Sample T-Test untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan. Analisis statistik ini menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 17 dengan taraf kepercayaan 95.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Larutan Getah Buah Pepaya

Hasil larutan getah buah pepaya yang diperoleh sebanyak 15 liter.

4.2 Hasil Uji Pendahuluan

Hasil uji pendahuluan pemberian larutan getah buah pepaya GBP dilakukan selama 7 hari dengan 2 kali pengulangan ditemukan adanya kematian pada ikan uji pada konsentrasi 100 ppm, 1000 ppm, dan 10000 ppm dengan ditandai gejala toksisitas yang dialami ikan uji. Hasil uji pendahuluan dapat dilihat seperti berikut : Tabel 4.1 Hasil data uji pendahuluan pertama pemberian larutan getah buah pepaya pada ikan nila Waktu Konsentrasi Jumlah ikan yang mati Percobaan- 1 Kontrol - 1 ppm - 10 ppm - 100 ppm 4 ekor 1000 ppm 10 ekor 10000 ppm 10 ekor Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan percobaan pertama penelitian untuk uji pendahuluan yang dilakukan selama 7 hari terlihat bahwa adanya kematian pada ikan nila pada kelompok konsentrasi 100 ppm sebanyak 4 ekor, 1000 ppm dan 10000 ppm mengalami kematian ikan nila sebanyak 10 ekor. Percobaan kedua yang dilanjutkan dari penelitian sebelumnya seperti terlihat pada Tabel 4.2. Adanya perbedaan jumlah kematian ikan pada konsentrasi 100 ppm sebanyak 3 ekor, konsentrasi 1000 ppm dan 10000 ppm sebanyak 10 ekor. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian getah buah pepaya pada sediaan uji dapat memberikan efek toksik.