26 Dapat disimpulkan bahwa fungsi panti asuhan adalah memberikan pelayanan,
informasi, konsultasi bagi pengembangan serta keterampilan untuk menciptakan kesejahteraan pada anak yang mana dapat berguna sebagai tempat untuk
menampung anak-anak yatim.
3. Pelaksanaan Pengasuhan Panti Asuhan
Negara memikul tanggung jawab utama untuk memastikan bahwa semua anak tanpa rumah dan kluarga dapat menerima perawatan alternatif seperti halnya
mendirikan lembaga-lembaga atau panti-panti untuk mengasuh anak-anak yang kurang mendapat perlindungan dari keluarganya. Untuk itu, dalam lembaga atau
panti tersebut seharusnya ada pola pelaksanaan pengasuhan yang menjadi suatu standarisasi pelaksanaan pengasuhan di dalam lembaga atau panti asuhan tersebut.
a. Syarat Berdirinya Panti Asuhan
Pada dasarnya pendirian Panti Asuhan harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan terbaik anak sehingga memberikan perlindungan dan
pelayanan bagi anak. Standar Nasional Pengasuhan Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak menyatakan bahwa syarat pendirian pantilembaga
asuhan diantaranya adalah:
40
1 Pendirian pantilembaga asuhan harus secara formal memberitahukan
kepada dan meminta kewenangan dari Dinas Sosial untuk memperoleh persetujuan dari komunitas lokal dimana panti akan dibangun.
2 Dinas Sosial KabupatenKota harus mereview usulan pendirian
pantilembaga asuhan berdasarkan asesmen kebutuhan dengan tetap mengedepankan upaya untuk mencegah pemisahan anak dari
keluarganya.
3 Review harus mencakup asesmen apakah organisasi sosialLembaga
Kesejahteraan Sosial yang mengusulkan pendirian pantilembaga asuhan memiliki kapasitas baik kelengkapan teknis, finansial, maupun
sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan sesuai dengan standar nasional, sebelum izin pendirian panti diberikan.
40
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor: 30HUK2011 Tentang Standar Nasional Pengasuhan Anak Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. hlm. 92.
27 4
Keberlanjutan kebutuhan dan ketepatan pelayanan yang disediakan oleh pantilembaga asuhan harus direview secara reguler oleh Dinas Sosial
sebagai bagian dari monitoring dan tanggung jawabnya untuk memberikan dan memperbarui ijin pemberian pelayanan
Mengenai perijinan untuk menyelenggarakan pelayanan sosial melalui panti lembaga asuhan juga diatur di dalam Standar Nasional Pengasuhan Anak
Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, diantaranya:
41
1 Setiap organisasi sosiallembaga kesejahteraan sosial yang akan
menyelenggarakan pelayanan sosial untuk anak-anak secara langsung atau melalui pantilembaga asuhan harus:
a Terdaftar di Dinas Sosial sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial
sesuai dengan UU 11 dan Peraturan Menteri Sosial No. 107Huk2009tentang Akreditasi Lembaga di Bidang Kesejahteraan
Sosial serta Surat Edaran Direktur Jenderal Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial, Kementerian Sosial bulan Agustus 2008 terkait
sistem penomoran panti asuhan anak.
b Mendapat izin operasional berdasarkan hasil asesmen oleh Dinas
Sosial yang menunjukkan bahwa lembaga tersebut mampu menyelenggarakan pelayanan sosial kepada anak dan memenuhi
standar sesuai dengan standar nasional Pengasuhan untuk PantiLembaga Asuhan dan Permensos No.107Huk2009 tentang
Akreditasi lembaga di Bidang Kesejahteraan Sosial.
c Menyediakan data tentang pelayanan dan penerima manfaat yang
diperbarui setiap tahun untuk diinput kedalam database nasional tentang situasi anak dalam pengasuhan alternatif.
d Terlibat dalam monitoring secara reguler yang dilakukan oleh Dinas
Sosial dan Kementerian Sosial untuk menjamin bahwa pelayanan yang disediakan benar-benar merespon kebutuhan yang aktual serta
sesuai dengan standar nasional, berbagai hukum, dan aturan yang berlaku.
2 Pantilembaga asuhan hanya bisa beroperasi jika telah memiliki ijin
operasional secara tertulis dari Dinas Sosial KabupatenKota yang harus diperbarui setiap lima tahun sekali berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh Dinas Sosial.
b. Struktur Organisasi Panti Asuhan