32
a. Pengajaran keimanan
22
Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada Dzat Mutlak yang Maha Esa yaitu Allah beserta sifat dan wujud-Nya yang sering disebut dengan
tauhid. Keimanan merupakan akar suatu pokok agama, pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang berbagai aspek
kepercayaan. b.
Pengajaran akhlak Kata akhlak berawal dari bahasa Arab yang berarti bentuk kejadian dalam
hal ini bentuk batin atau psikis manusia. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia sebagai sistem yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah. Manusia dan lainnya yang dilandasi oleh aqidah yang kokoh. Dalam pelaksanaannya pengajaran ini berarti proses
kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar berakhlak baik.
c. Pengajaran ibadah
Ibadah menurut bahasa artinya, taat, tunduk, turut, ikut dan doa. Dalam pengertian yang khusus ibadah adalah segala bentuk pengabdian yang
sudah digariskan oleh syariat Islam baik bentuknya, caranya, waktunya serta syarat dan rukunnya seperti shalat, puasa, zakat dan lain-lain.
Pengajaran ibadah ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang ibadah tetapi juga menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga
situasi proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. d.
Pengajaran al-Qur’an dan Hadist Al-
Qur’an dan Hadist adalah sumber ajaran agama Islam pertama dan utama. Al-
Qur’an dan Hadist adalah kitab suci yang memuat firman- firman wahyu Allah dan sabda Rasulullah.
22
Buku Pedoman Ajar PAI SMA Tahun 2015-2016
33
Dalam hal ini pada tingkatan SMA, memahami dan menghayati pokok- pokok al-
Qur’an dan Hadist serta menarik hikmah yang terkandung di dalamnya secara keseluruhan dalam setiap aspek kehidupan.
e. Pengajaran tarikh atau sejarah Islam
Tarikh merupakan suatu bidang studi yang memberikan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan Islam meliputi masa sebelum kelahiran
Islam, masa nabi dan sesudahnya baik pada daulah Islamiah maupun pada negara-negara lainnya di dunia, khususnya perkembangan agama Islam di
tanah air. Pelaksanaan pengajaran tarikh ini diharapkan mampu membantu
peningkatan iman siswa dalam rangka pembentukan pribadi muslim disamping memupuk rasa kecintaan dan kekaguman terhadap Islam dan
kebudayaannya, memberikan bekal kepada siswa dalam melanjutkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi atau untuk menjalani kehidupan
pribadi mereka bila putus sekolah, mendukung perkembangan Islam masa kini dan mendatang. Di samping meluaskan cakrawala pandangan
terhadap makna Islam bagi kepentingan umat Islam.
D. Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses belajar-mengajar. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu
mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan
interpersonal yang baik antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, itu
34
merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar
yang efektif. Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi, lingkungan ini diatur dan diawasi
agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap belajar lingkungan itu turut menentukan sejauh mana
lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik adalah yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar,
memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan
fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik.
Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Peran guru pada pada kegiatan belajar siswa sangat menentukan prestasi siswa. Tugas sekaligus masalah pertama, yakni pengajaran, dimaksudkan
segala usaha membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya, masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan
dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus
dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas
ukuran yang ditentukan.
35
Karena itu, pengelolaan kelas merupakan kompetensi guru yang sangat penting dikuasai dalam rangka proses pembelajaran. Karena itu setiap guru
dituntut memiliki kemampuan dalam mengelola kelas.
E. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi, untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan evaluasi, tujuanya untuk
mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni prestasi
merupakan hasil belajar yang berasal dari infomasi yang telah diperoleh pada tahap proses belajar sebelumnya.
Menurut Asep Jihat, belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis
dan jenjang pendidikan.
23
Sedangkan menurut Sardiman, belajar merupakan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya.
24
Prestasi belajar yang sering disebut juga hasil belajar yang artinya apa yang telah dicapai oleh suatu siswa setelah melakukan
kegiatan balajar yang mencakup aspek kongnitif, afektif dan psikomotor.
25
Prestasi siswa dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar
23
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Multi Pressindo, 2009, h. 37
24
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Grafindo, 1996, h. 77
25
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2005, h. 15
36
merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar mengajar. Menurut Hadari Nawawi, Prestasi belajar adalah tingkatan
keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes.
26
Menurut Oemar Hamalik, untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa maka perlu diadakan pengukuran secara:
27
a. Assessment adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
mengukur prestasi belajar achievement siswa sebagai hasil dari suatu program intruksional
b. Pengukuran measurement berkenaan dengan pengumpulan data
deskriptif tentang produk siswa dan atau tingkah laku siswa, dan hubungannya dengan standar prestasi atau norma
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki oleh siswa
dalam menerima, menolak dan menilai informasi – informasi sesuai
dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran, yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah
mengalami proses belajar mengajar. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan penilaian hasil belajar.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Slameto, mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Secara rinci faktor
tersebut adalah sebagai berikut:
28
26
Hadari Nawawi, Administrasi sekolah, Jakarta : Galio Indonesia, 1998, h. 29
27
Oemar Hamalik, Metode Belajar Dan Kesulitan - Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito, 1995, h. 63
28
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta, 1998, h. 105
37
a. Faktor interen meliputi :
1 Faktor jasmani yang terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh
2 Faktor psikologi yang terdiri atas intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, dan kelemahan b.
Faktor eksteren meliputi : 1
Faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi
keluarga 2
Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin, keadaan gedung, metode mengajar, dan
tugas belajar 3
Faktor masyarakat terdiri atas kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, temen bergaul, bentuk kehidupan masyarakat
Prestasi belajar atau hasil belajar siswa perlu diketahui oleh siswa yang bersangkutan guna mengetahui seberapa besar kemajuan yang telah
dicapai oleh siswa serta seberapa baik kualitas dari proses pembelajaran itu sendiri. Prestasi belajar siswa dapat ketahui melalui proses evaluasi
pembelajaran.