5.1.3. Status Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian tentang status pekerjaan responden yang telah menjadi Pegawai Negeri sipil PNS ada 19 orang 54,3 dan yang 16
45,7, orang lagi masih tenaga honor, ini akan mempengaruhi kinerja seseorang, karena pegawai honor belum konsen kali terhadap rasa
tanggung jawab karena masih ada rasa ketakutan apakah bisa tidak fadi PNS, ini terbukti berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil dari
pembicaraan pada peneliti setelah melakukan wawancara mereka sangat berharap untuk jadi PNS.
5.1.4. Masa Kerja
Berdasarkan hasil penelitian untuk melihat masa kerja yang diatas lima tahun ada 18 orang 51,4, dan yang dibawah lima tahun ada 17 orang
48,65. Melihat hasil masa kerja responden dapat dikatakan masih relatif baru dan masih banyak dibutuhkan lagi pelatihan ataupun jenjang
pendidikan formal lanjutan karena dapat dikatakan belum begitu menguasai kali efek dari kerja dan rasa tanggung jawabnya dan rasa
kepercayaan apalagi didukung usia masih muda juga gampang terpengaruh faktor sosio Psikologi, yang didukung oleh Notoatmodjo 2010 yang
mengatakan Faktor psikologi ini adalah faktor internal yang sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya perilaku. Yang terdiri dari sikap, Emosi,
Kepercayaan, Kebiasaan dan kemauan.
5.1.5. Pengetahuan
Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh pengetahuan responden menunjukan tingkat kurang sebesar 20 orang 57,1, dan tingkat sedang
Universitas Sumatera Utara
ada 15 orang 42,9. Dan dari hasil ini tidak ada yang memiliki pengetahuan baik, ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden sangat
rawan atau memiliki wawasan yang rendah, ketidaktauannya ini mungkin dapat dikatakan tingkat pendidikannya masih rendah dalam hal penyakit
tertentu yaitu masalah penyakit TBC, pernyataan ini senada dengan Notoatmodjo 2007, yang mengatakan pendidikan seseorang akan
mempengaruhi kematangan intelektual orang tersebut yang selanjutnya akan mempengaruhi cara berfikir, wawasan serta cara mengambil
keputusan untuk melakukan suatu tindakan. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik pula pengetahuan tentang kesehatan dalam
hal mencegah penularan penyakit TBC. Menurut peneliti ini bisa saja terjadi karena berdasarkan hasil penelitian yang mengikuti pelatihan
penanggulangan penyakit TBC hanya 6 orang 17,1 saja dan ini didukung hasail penelitian responden yang tidak memakai sarung tangan
dalam menangani pasien pendererita TBC lebih tinggi 20 orang 57,1 dibandingkan dengan memakai sarung tangan hanya 15 Orang 42,9
saja dan begitu juga yang memakai masker hanya 12 orang 34,3 dan lebih rtinggi yang tidak memakai masker sewaktu menolong pasien
penderita penyakit TBC yaitu sebesar 23 orang 65,7. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan – pelatihan dalam penanggulangan Penyakit TBC,
agar kelak mereka lebih mengetahui dan mengusai dan dapat menghindar dari terpaparnya penyakit TBC, begitu juga dalam pekerjaan agar tidak
lepas alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.
Universitas Sumatera Utara
5.1.6. Sikap
Dari hasil penelitian diperoleh untuk tingkatan sikap memiliki sikap baik yaitu sebanyak 35 orang 100. Ini menunjukkan masih terbuka lebar
untuk memperbaiki diri atau untuk merubah perilaku, karena sikap merupakan kecendrungan dan kesediaan untuk bertindak dan disertai
dengan perasaan-perasaan yang dimiliki oleh individu tersebut. Dengan dasar pengetahuan dan pengalaman masa lalu maka timbul sikap dalam
diri manusia dengan perasaan-perasaan tertentu, dalam menanggapi suatu obyek yang menggerakkan untuk bertindak. Sikap adalah cara
mengkomunikasikan suasana hati dalam diri sendiri kepada orang lain, bila merasa optimis dan memperkirakan akan berhasil, hal ini menimbulkan
sikap positip. Bila merasa pesimis dan menduga hal-hal yang buruk, hal ini bias menimbulkan sikap negatif,.Notoatmodjo,2003.
Dalam mempertahankan sikap agar tetap positif jangan sampai terjadi negative perlu dilakukan komuniukasi terus menerus dan ditunjang
dengan teori- teori sikap salah satunya adalah teori Health Belief Model dimana teori tersebut diperkenalkan pada tahun 1950 an untuk
menerangkan tanggapan audiens terhadap program pemberantasab penyakit TBC. Dalam tanggapan tersebut dianalisis pula konsep audiens
tentang keyakinan mereka atas slogan; jika tubuh anda sehat, itu akan berpengaruh terhadap perilakaku sehari-hari. Beberapa konsep atau lebih
tepatnya orientasi budaya audiens terhadap kesehatan yang ditanyakan, misalnya bagaimana individu mengatur perilaku hidup sehat, bagaimana
individu berhadapandengan ancaman TBC, bagaimana berhubungan
Universitas Sumatera Utara
dengan orang mengidap TBC, bagaimana mencegah TBC, dan bagaimana mengobati TBC. Indikasi perubahan sikap individu terlihat dalam hipotesis
bahwa, makin tinggi keyakinan individu atas bahaya TBC, dia akan berusaha untuk mencegah penyakit itu.Alo Liliweri, 2007.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti mengharapkan perlu dilakukan pemeriksaan pada petugas terhadap penyakit TBC, ini untuk
menguatkan sikap responden, bila ada responden yang terpapar akan penyakit TBC mereka akan yakin perlunya alat pelindung diri nantinya.
5.1.7 Tindakan