Uji Asumsi Klasik Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

52 terdapat bintang ฀ pada hasil pearson. Cara lain yang bisa digunakan yaitumenentukan besaran nilai table r dengan ketentuan tingkat kepercayaan degree of freedem=df jumlah kasus dikurangi dua atau 20-2=18 dengan tingkat signifikansi 5 , maka nilai r table sebesar 0,281. 2. Uji Realibilitas Uji realibilitas yaitu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan menggunakan rumus alpha cronbranch perhitungan statistik menggunakan alat SPSS.Apabila suatu alat pengukur telah dinyatakan valid, maka tahapan selanjutnya adalah mengukur realibilitas dari alat. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrument penelitian yang merupakan indikator dari variable.Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 71 Menurut Kaplan dan Saccuzo 1993 dalam Ety Rochaety, koefisien reliabilitas yang besarnya berkisar antara 0,70 – 0,80 dianggap baik untuk digunakan. 72

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas,hetereskodestisitasdan auto korelasi. Adapun pengujian 71 Imam Al-Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, hal.4. 72 Ety Rochaety, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, h.56. 53 masing-masing dapat dijabarkan sebagai berkut: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variable terikat dan variable bebas keduanya mempunya distribusi normal atau tidak. 73 Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas.Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variable bebas. c. Uji Autokerelasi Uji ini untuk bertujuan untuk melihat apakah suatu model linier ada korelasi antar kesalahan peganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya.Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. 74 Untuk mendeteksi masalah korelasi dapat digunakan dengan pengujian uji Durbin Watson. Secara umum panduan mengenai angka durbin Watson dapat diambil patokan sebagai berikut: Jika DwD L atau DW4-D L. maka terdapat autokorelasi Jika D L DW Du atu 4-DuDw4-D L , maka status korelasi tidak dapat 73 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, hal.4. 74 Muhammad Nisfiannoor, Pendengkatan Statistika Modern, Jakarta, salemba humanika, 2009, h.92. 54 dijelaskan. Jika DuDw4-Du, maka tidak terjadi autokorelasi d. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi multikolinearitas. 75 Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10= tidak terjadi multikolinearitas

4. Analisis Regresi