Pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah: studi pada masyarakat Villa Pamulang
(STUDI PADA MASYARAKAT VILLA PAMULANG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
SEKAR ARUM DINI
1110046100188
KONSENTRASI
PERBANKAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(2)
(3)
ii
DANA DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (STUDI PADA MASYARAKAT VILLA PAMULANG)” telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 14 Juli 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 11 Agustus 2014 Mengesahkan,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
PANITIA UJIAN
1. Ketua : H. Ah. Azharuddin Lathif. M.Ag. MH
NIP. 197407252001121001
2. Sekretaris : H. Abdurrauf. LC. MA
NIP. 197312152005011002
3. Pembimbing I : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.
NIP. 195607121981031003
4. Penguji I : Rr. Tini Anggraini. ST.M.Si.
(4)
iii
1. Skripsi merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Uneversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
(5)
iv
studi pada masyarakat villa pamulang. Program studi muamalat, konsentrasi perbankan syariah, fakultas syariah dan hukum, universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, dan seberapa besar pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat villa pamulang dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Dalam penelitian ini studi pada masyarakat villa pamulang di rw 17 dengan alasan bahwa di rw tersebut produktif dan paham, perencanaan keuangan. . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian adalah studi lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder serta analisis menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua variabel berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Besarnya pengaruh kedua variable tersebut yaitu 87%.
Kata kunci: perencanaan keuangan syariah, minat masyarakat, lembaga keuangan syariah.
Pembimbing: Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. Nip: 195607121981031003
(6)
v
telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta tidak lupa pula Shalawat serta Salam kepada Rasulullah Muhammad
SAW yang telah memberikan sinar kehidupan melalui Al-Qur’an dan Sunnah-Nya
sebagai pedoman hidup bagi penulis.
Sebagai umat manusia yang sesuai kodratnya, penulis menyadari bahwa pengetahuan, kemampuan serta kesempatan yang ada pada penulis, oleh karena itu penulis menerima setiap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari petunjuk Allah SWT, serta bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Dr. H. JM. Muslimin, MA, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Euis Amalia, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Bapak
Mu’min Rouf, M.A, Sekretaris Program Studi Muamalat yang telah
membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
3. Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag., sebagai Pembimbing Akademik yang juga
senantiasa mengingatkan penulis semasa mengikuti perkuliahan hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.
(7)
vi pengarahannya.
5. Orang Tuaku tersayang, Bapak Sukarno yang selalu mendoakan untuk
kemudahan dan kelancaran skripsi ini dan Almh. Roni seorang Ibu yang saya rindukan semoga ikut merasakan kebahagian ini.
6. Kakakku yang amat sangat kusayangi Diah Radit Tyas Tiwi dan Rizki K Hari
Murti yang menghadapi dan menjalani hidup bersama-sama denganku dan selalu mendoakanku dalam kemudahan skripsi ini.
7. Seluruh keluarga yang memberikan perhatian kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengajarkan ilmu yang tidak ternilai, yang tidak pernah lelah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Segenap Staf Akademik dan Staf Perpusatakaan Fakultas Syariah dan Hukum
yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Dan Staf Perpustakaan Utama yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
10.Keluarga sekaligus sahabat seperjuang PS.D.SQUAD Angkatan Tahun 2010
yang selalu memberikan masukan-masukannya dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
(8)
vii
12.Nirmala Inmanila dan Alif Ridwan, teman yang senantiasa membantu
bertukar fikiran dalam menyelesaikan skripsi ini.
13.Kepada sahabat tersayang yang berjuang bersama selama menjalani
perkuliahan, Fitriana Wahyuni, Rizki Amalia Fauroza, Ricka Khutami Putri, Eri Herzegovina Fansuri, Shendi Yulian Susanti dan Ira Kurnia.
14.Pak Rw dan segenap warga Villa Pamulang yang senantiasa membantu
penulis untuk memperoleh data.
15.Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, yang juga
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis merasa skripsi ini masih banyak kekurangan, tapi penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya, baik sebagai rujukan penulisan skripsi, penulisan makalah dan lainnya Amin.
Jakarta,
(9)
viii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xiii
LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Perumusan Masalah... 6
E. Tujuan dan ManfaatPenelitian ... 6
F. Teknik Penulisan ... 7
G. SistematikaPenulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Konseptual ... 10
(10)
ix
b. Cleansing of Wealth (penyucian harta) ... 15
c. Spending (pengeluaran)... 15
d. Investments (investasi) ... 16
e. Longevity (kehidupan yang panjang) ... 17
f. Manejemen of Debt/liabilities (Pengelolaan hutang/kewajiban) ... 17
g. Assurance ... 18
2. Mengatur Keuangan Anda ... 18
a. Larangan Berlaku Boros... 18
b. Mata Pencahariaan Yang Baik ... 19
c. Penghamburan Harta Kekayaan ... 20
3. Berfikir Ke Masa Depan ... 22
a. Perlunya Meningkatkan Penghasilan ... 22
b. Pentingnya Memiliki Tabungan Darurat ... 23
c. Lindungi Diri Dengan Asuransi ... 23
d. Investasi Bukan Menabung ... 24
e. Siapkan Dana Pensiun ... 24
f. Siapkan Dana Pendidikan Anak ... 25
4. Lembaga Keuangan Syariah... 25
(11)
x
2. Fungsi Bank Syariah Sebagai Lembaga Perantara
Keuangan ... 28
3. Produk Penghimpunan Dana ... 29
4. Penyaluran Dana ... 30
5. Jasa Perbankan ... 32
c. Investasi Saham Syariah ... 32
1. Pasar Modal Syariah ... 32
2. Fungsi Dasar Modal Syariah ... 33
d. Reksadana Syariah ... 34
1. Pengertian Reksadana Syariah ... 34
2. Keuntungan Reksadana Syariah ... 34
e. Asuransi Syariah ... 36
1. Pengertian Asuransi Syariah ... 36
C. Review Studi Terdahulu ... 37
D. Hipotesis penelitian ... 42
E. Kerangka Pemikiran ... 42
BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian ... 45
(12)
xi
E. Teknik Pengumpulan Data ... 47
F. Populasi dan Sampel ... 49
G. TeknikPengambilanSampel ... 49
H. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 50
I. Metode Analisis Data ... 51
1. Uji Validitas ... 51
2. Uji Reliabilitas... 52
3. Uji Asumsi Klasik ... 52
4. Analisis Regresi... 54
J. Pengujian Hipotesis ... 55
K. Objek Penelitian ... 59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas ... 60
B. Hasil Uji Reliabilitas ... 65
C. GambaranUmum Objek Penelitian ... 65
D. Uji Asumsi Klasik ... 69
1. Hasil Uji Normalitas... 69
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 70
(13)
xii
1. Hasil R-Square ... 73 2. Hasil Uji T ... 77 3. Hasil Uji F ... 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... 82 B. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN
(14)
xiii
3.1 Format Respon Masyarakat Untuk Pernyataan Positif 48
3.2 Variabel – Indikator 58
4.1 Hasil Uji Validitas X1 61
4.2 Hasil Uji Validitas X2 62
4.3 Hasil Uji Validitas Y 63
4.4 Hasil Cronbach’s Alpha 65
4.5 Hasil Autokorelasi 70
4.6 Hasil Multikolonieritas 71
4.7 Hasil R-Square 73
4.8 Hasil Anova 74
4.9 Hasil Uji T 75
4.10 Hasil Uji Hipotesis 77
(15)
1 A. Latar Belakang
Perencanaan keuangan pada dasarnya adalah disiplin manajemen kekayaan
yang berlaku dengan kebutuhan unik dan keprihatinan individu masing-masing.1
Salah satu komponen dalam perencanaan keuangan adalah menyusun anggaran bulanan yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran. Bagi mereka yang sudah berkeluarga, pendapatan bisa didapat dari satu sumber atau lebih sedangkan pengeluaran terdiri dari pengeluaran rutin dan non rutin.
Perencanaan keuangan syariah merupakan suatu proses perancangan suatu kehidupan yang lebih baik dengan melakukan perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan, non-keuangan serta rohani untuk jangka pendek, menengah dan panjang baik didunia ketika masih hidup maupun diahirat ketika sudah meninggal
insyaallah dapat tercapai. 2
Perencanaan diperlukan agar kita dapat mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh dan mencakup seluruh siklus kehidupan kita dari sekarang hingga akhir nanti. Tanpa perencanaan yang benar dan matang, bisa terjadi kekacauan dalam keuangan kita. Maka dari itu perencanaan keuangan penting agar masyarakat tidak terjebak dalam permasalahan keuangan misalnya terlilit hutang.
1
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta: Muda Mapan Publishing, 2010), h.13.
2
(16)
Anda mungkin salah satu pekerja yang memiliki gaji di atas Rp5 juta atau bahkan lebih Rp10 juta per bulan. Tapi pada tanggal 10 setiap bulan, uang gaji sudah habis. Sepertinya ada yang salah dengan pengelolaannya. Bila Anda termasuk pekerja dengan kebiasaan keuangan seperti itu, Anda tak sendiri. Itu seolah menjadi kebiasaan karyawan swasta, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
Menurut perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie, Jumat (26/7), kebiasaan itu seolah menjadi fenomena. Gaji bertahan selama dua pekan itu sudah bagus. Sebab, ada beberapa pekerja yang menghabiskan uang gajinya hanya dalam sehari. setiap bulan Anda wajib membuat desain rencana pengeluaran yang Anda susun saat menerima gaji. Kuncinya terletak pada rencana pengeluaran yang disusun harus realistis dan menggambarkan pola hidup Anda yang sebenarnya.
Didalam islam perencanaan keuangan yaitu bagaimana mengelola harta secara islami, dalam arti tidak boros serta berpikir ke masa depan dengan menabung dan menempatkan dana di pos-pos keuangan. Perencanan keuangan islami terdapat 6
strategi dasar yaitu income (penghasilan), cleansing of wealth (penyucian harta),
spending (pengeluaran), investments (investasi), longevity (kehidupan yang panjang),
management of debt/liabilities (pengelolaan hutang atau kewajiban).3
Bank syariah sebagai lembaga intermediasi, yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Adapun lembaga keuangan
3
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Financial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, (Jakarta: PT. Arga Publishing, 2007), h. 40.
(17)
syariah meliputi produk tabungan syariah, deposito, iB tabungan perencanaan syariah (iB tabungan pendidikan, iB Haji/Umrah, iB pensiun).
Tetapi masih banyak orang yang hanya menabung saja untuk rencana masa depannya, hal itu dikarenakan kurangnya pemahaman tentang manfaat dari menempatkan dana di instrumen keuangan syariah serta hawatir akan adanya penipuan. Mereka menjadi tidak percaya untuk menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dan memilih untuk menabung di bank syariah saja. Misalnya untuk mengumpulkan dan mengembangkan uangnya seseorang memilih menabung daripada berinvestasi karena ia begitu takut kehilangan uangnya, jadi ia hanya berani simpan dalam rekening tabungan saja. Padahal menabung adalah menumpuk uang anda, sedangkan berinvestasi adalah membuat uang itu bekerja untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Jadi seseorang yang mempunyai perencanaan keuangan untuk masa yang akan datang bisa menabung dan menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, seperti untuk pendidikan anak seseorang memakai tabungan pendidikan anak, atau untuk tabungan hari tua seseorang menempatkan dana di tabungan perencanaan dana pensiun serta untuk mengembangkan kekayaan seseorang memilih berinvestasi.
Mereka yang tidak hanya menabung tapi juga menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dikarenakan sudah memahami manfaat tersebut. mereka akan memperoleh keuntungan finansial yang lebih bila dibandingkan dengan menabung saja di bank dan rencana-rencana masa depan tercapai. Dengan memanfaatkan lembaga keuangan syariah yang ada, itu akan membantu masyarakat dalam
(18)
mewujudkan perencanaan keuangan yang baik karena memberikan manfaat proteksi yang lebih baik terhadap nilai uang anda untuk jangka panjang.
Daerah Villa Pamulang adalah bagian dari Kecamatan Pamulang yang merupakan salah satu Kecamatan di daerah Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Masyarakat di Villa Pamulang merupakan masyarakat yang 80% produktif dalam arti bekerja dan punya pendapatan. Masyarakat Villa Pamulang mempunyai pendapatan yang beragam, selain itu mereka juga mempunyai usaha dan investasi yang mana itu berarti masyarakat Villa Pamulang paham akan perencanaan keuangan.
Dari uraian diatas yang telah penulis paparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dibuat dalam bentuk skripsi dengan mengangkat
judul “Pengaruh Perencanaan Keuangan Syariah Terhadap Minat Masyarakat
dalam Menempatkan Dana di lembaga keuangan Syariah (studi pada masyarakat Villa Pamulang)“.
B. Identifikasi Masalah
Pokok masalah ini berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran masyarakat Villa Pamulang yang mempunyai perencanaan keuangan atau menghabiskan uangnya tanpa perencanaan keuangan serta menempatkan dananya di pos-pos keuangan. Sedangkan masalah yang terkait dengan pokok masalah tersebut adalah :
1. Apakah masyarakat Villa Pamulang mengelola pendapatan dan
(19)
2. Apakah masyarakat Villa Pamulang menempatkan dananya di pos-pos keuangan?
3. Apakah masyarakat Villa Pamulang mempunyai minat untuk
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
4. Apakah pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan untuk menghindari meluasnya penelitian agar penelitian lebih terarah mengenai pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Perencanaan keuangan syariah dipecah menjadi dua variabel yaitu variabel pendapatan dan pengeluaran. Lembaga keuangan syariah yang dimaksud meliputi produk tabungan syariah, iB deposito, iB tabungan perencanaan syariah (iB tabungan pendidikan, iB Haji/Umrah, iB pensiun), investasi syariah dll. Penelitian ini diajukan kepada masyarakat muslim, dan penelitian dilakukan pada masyarakat Villa Pamulang dengan alasan masyarakat tersebut 80% produktif, selain mempunyai gaji mereka juga mempunyai usaha dan investasi serta diantara mereka menggunakan jasa layanan perbankan syariah yang berarti masyarakat tersebut paham akan perencanaan keuangan syariah.
(20)
D. Perumusan Masalah
1. Apakah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan
pengeluaran secara simultan mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
2. Apakah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan
pengeluaran secara parsial mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
3. Seberapa besar kedua variabel tersebut mempengaruhi minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Menganalisis pengaruh perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel
pendapatan dan pengeluaran secara simultan mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
b. Menganalisis pengaruh perencanaan keuangan yang terdiri dari
pendapatan dan pengeluaran secara parsial mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
c. Untuk menjelaskan seberapa besar kedua variabel tersebut
mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
(21)
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan pengetahuan bagi akademisi mengenai sejauh mana penulis mampu meneliti pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan bacaan serta masukan bagi masyarakat muslim khususnya, bagi mahasiswa, dosen, maupun instansi terkait di berbagai Perguruan Tinggi.
b. Manfaat Praktis
Diharapkan dengan hasil penelitian ini masyarakat lebih mengetahui pentingnya perencanaan keuangan syariah dan manfaat dari menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, juga untuk menambah khasanah keilmuan dalam bidang Ekonomi Islam serta sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
F. Teknik Penulisan
Teknik penulisan penelitan ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.
(22)
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini mencakup: Latar Belakang Masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, teknis penulisan, dan Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan konsep atau teori yang menyangkut judul yang diteliti, adapun teori-teori yang dijelaskan adalah: Pengertian perencanaan keuangan, perencanaan keuangan syariah, minat masyarakat, dan lembaga keuangan syariah. Pada bab ini juga membahas Review Studi Terdahulu, hioptesis dan kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum masyarakat Villa Pamulang, dan dijelaskan metode penelitian yaitu: Objek Penelitian, Pendekatan dan Jenis Penelitian, Sumber Data, Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik pengolahan dan Analisis Data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan membahas analisis pengaruh perencanaan keuangan terhadap minat masyarakat dalam
(23)
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah yang meliputi: seberapa besar perencanaan keuangan syariah yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah serta seberapa besar kedua variabel tersebut mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
BAB V PENUTUP
Pada bagian bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan merupakan jawaban terhadap perumusan masalah, serta beberapa saran dari penulis.
(24)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka konseptual
Perencanaan adalah proses atau perbuatan merencanakan (merancangkan). Perencanaan merupakan salah satu bagian usaha manusia untuk mengubah keadaan
menjadi lebih baik.4
Keuangan berasal dari kata “uang”, yang kemudian diberi awalan “ke” dan akhiran “an‟. Keuangan adalah seluk beluk uang, urusan uang, dan keadaan uang. Ilmu keuangan islam ialah ilmu yang membahas urusan dan keadaan uang
berdasarkan nilai-nilai islam terutama dari segi hukum atau syariahnya.5
Syari‟ah adalah ajaran islam yang mengatur perilaku manusia, baik dalam kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai sesame makhluk, dalam term fiqh atau ushul al-fiqh. Sesuai dengan aspek yang diaturnya, syari‟ah ini terbagi kepada dua, yakni „ibadah dan mu‟amalah. „Ibadah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya,
sedangkan mu‟amalah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antar sesama
manusia.6
4
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 11. 5
Muhammad Amin Summa, Menggali akar mengurai serat ekonomi dan keuangan islam,
(Jakarta: kholam publishing, 2008), h. 29. 6
H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga perekonomian umat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 17.
(25)
Syari‟ah adalah ajaran islam yang mengatur perilaku manusia, baik dalam kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai sesame makhluk, dalam term fiqh atau ushul al-fiqh. Sesuai dengan aspek yang diaturnya, syari‟ah ini terbagi kepada dua, yakni „ibadah dan mu‟amalah. „Ibadah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, sedangkan mu‟amalah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antar sesama
manusia.7
Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari
minat tersebut dengan disertai perasaan senang. 8 Hakikat dan kekuatan dari minat
dan sikap seseorang merupakan aspek penting kepribadian. Karakteristik ini secara material mempengaruhi pendidikan dan pekerjaan, hubungan antar pribadi, kesenangan yang didapatkan seseorang dari aktivitas waktu luang, dan fase-fase utama lainnya dari kehidupan sehari-hari. Sebuah kuesioner yang dirancang untuk menaksir kekuatan relatif minat dalam pekerjaan yang bersifat menyelidiki (investigatif), artistik, atau konvensional juga bisa dikatakan menaksir sikap individu
terhadap ilmu murni, seni untuk seni, tugas-tugas praktis, dan sejenisnya.9
7
H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.17. 8
Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. (Jakarta: prenada media, 2004), H. 263.
9
Anne Anastasi dan Susana Urbina, Tes Psikologi Edisi Bahasa Indonesia dari Psychological Testing, 7th ed, (Jakarta: PT Prenhallindo, 1997), H. 29.
(26)
Manusia adalah makhluk sosial karena mereka hidup bersama dalam berbagai
kelompok yang terorganisasi yang kita sebut masyarakat.10 Mereka hidup
berkelompok dan bermasyarakat serta tergantung satu sama lainnya untuk dapat
bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya.11 Keluarga adalah suatu lembaga
dasar yang cenderung untuk tetap bertahan hidup melawan serangan-serangan yang
sedang berlangsung dan masa datang12
Lembaga dalam bahasa inggris biasa disebut institution dan dalam bahasa
Indonesia setara pula dengan pranata. Menurut Koentjaraningrat dalam Stephen K Sanderson, lembaga sosial atau pranata sosial berarti suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kebutuhan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto dalam Stephen K Sanderson, lembaga sosial itu dapat berwujud asosiasi. Asosiasi dalam konteks ini dapat berarti pengelompokan individu-individu dalam
masyarakat kedalam sebuah lembaga sosial tertentu.13
Istilah “bank” secara bahasa diambil dari bahasa Itali, yakni banco yang berarti meja. Penggunaan istilah ini disebabkan dalam realita bahwa proses kerja bank sejak dulu, sekarang, dan mungkin dimasa yang akan datang secara administratif dilaksanakan diatas meja. Sedangkan dalam bahasa Arab bank biasa
10
Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), H. 43.
11
Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, h.29. 12
Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, h.482.
13
(27)
disebut dengan mashrif, yang berarti tempat berlangsungnya saling menukar harta,
baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan, atau selainnya untuk melakukan
muamalah.14
Sedangkan dalam konteks ke-Indonesia-an, pengertian bank ini dapat dilihat dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian ini mengandung makna bahwa bank itu tidak hanya berfungsi untuk mengelola uang, tetapi juga lebih jauh untuk meningkatkan tingkat ekonomi
masyarakat.15
Menurut Karnaen A. Perwataatmadja dan syafi‟I Antonio, bank syariah memiliki dua pengertian, yaitu:
1. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟at Islam.
2. Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan
al-Qur‟an dan al-Hadits.16
14
Muhammad Sayyid Thanthawi, Mu’a alat al-Bunuk wa Ahkamuha al-Syar’iyyah, (Mesir: Dar Nahdhah, 1997), H. 50.
15
H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.54. 16
A. Perwataat adja Kar ae da Syafi’I A to io, Apa da Bagai a a Ba k Syari’ah,
(28)
B. Kerangka Teori
1. Perencanaan Keuangan Secara Islami
Perencanaan keuangan syariah merupakan proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Perencanaan keuangan syariah merupakan suatu proses perancangan suatu kehidupan yang lebih baik dengan melakukan perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan, non-keuangan serta rohani untuk jangka pendek, menengah dan panjang baik didunia ketika masih hidup maupun diahirat ketika sudah
meninggal insyaallah dapat tercapai17
Ketika kita berbicara tentang pengelolaan keuangan maka mau tidak mau kita harus berhadapan dengan pengelolaan pendapatan dan pengeluaran. Pendapatan adalah hal yang berkaitan dengan sumber pemasukan baik tentang jumlah yang harus didapat maupun tata cara dalam mendapatkannya. Sementara pengeluaran adalah hal yang berkaitan dengan jumlah yang harus dikeluarkan maupun tentang tempat pengalokasian pengeluaran. Dalam perencanaan keuangan islami terdapat 6 komponen dasar yaitu income (penghasilan), cleansing of wealth (penyucian harta), spending (pengeluaran), investments (investasi), longevity (kehidupan yang panjang), management of debt/liabilities (pengelolaan hutang/kewajiban). Selanjutnya terdapat satu
17
(29)
strategi ketujuh yang mengingatkan kita akan pentingnya mempersiapkan
kematian yaitu assurance (kepastian/jaminan).18
a. Income/penghasilan merupakan langkah awal tanggung jawab seorang
manusia dalam memenuhi kewajiban untuk menafkahi kehidupan sendiri maupun keluarganya. Dengan kata lain kita harus berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan sekaligus sangat dianjurkan untuk
dapat membantu meringankan beban orang lain.19
b. Cleansing of wealth (penyucian harta) merupakan kesadaran kedua yang
perlu dibangun, dan menjadi penyeimbang dari kesadaran akan pentingnya mencari penghasilan. Penyucian harta dalam bentuki zakat, infak, shadaqah dan wakaf tanpa kesadaran spiritual akan berarti pengurangan atau harta yang sudah kita peroleh. Padahal tidak demikian, melainkan Allah akan melimpahkan ketenangan jiwa dan karunia yang
lebih besar.20
c. Spending (pengeluaran), banyak keluarga yang lebih mengeluhkan
penghasilan yang rendah dari pada mencoba menyesuaikan pengeluaran dengan tingkat penghasilannya. Hingga saat ini masih banyak keluarga yang tidak berhasil menyisihkan tabungan, bukan karena penghasilannya
18
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 40.
19
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 25.
20
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 28.
(30)
yang rendah tetapi karena tidak bisa engelola pengeluaran. Percayalah, kemampuan menabung tidak hanya ditentukan dari besarnya penghasilan, tetapi juga ditentukan seberapa pandai kita mengelola pengeluaran. Ketidak mampuan banyak keluarga untuk menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan lebih banyak terjadi karena tidak bisanya membedakan antara “kebutuhan dan keinginan”. Masih banyak keluarga yang tergoda untuk memenuhi keinginan diatas kebutuhan. Keinginan tersebut umumnya berkaitan untuk mengejar kemudahan, kenikmatan, kemewahan, gengsi atau hal lainnya yang berkaitan dengan life style atau gaya hidup yang sebenernya belum sesuai dengan tingkat penghasilannya saat ini. Dilain pihak, masih banyak kebutuhan masa depan yang harus kita persiapkan, sehingga dari seluruh penghasilan yang kita terima, kita harus selalu berusaha menyisihkan sebagian penghasilan tersebut untuk ditabung dan diinvestasikan. Tabungan dan investasi dibutuhkan guna
mengantisipasi kebutuhan masa depan.21
d. Investments (investasi), ketika kita memperoleh penghasilan, kita
dihadapkan pada pilihan, apakah akan menghabiskan seluruh penghasilan kita untuk kebutuhan yang ada di depan mata, atau kita harus menyisakan sebagian penghasilan dan terpaksa mengorbankan sebagian kebutuhan saat ini untuk digunakan bagi kebutuhan masa depan yang dianggap lebih
21
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 30.
(31)
penting dari kebutuhan saat ini. Kesadaran akan adanya kebutuhan masa depan dengan tingkat prioritas yang tinggi, akan menjadi motivasi
mengapa kita perlu melakukan investasi.22
e. Longevity (kehidupan yang panjang), setiap orang memiliki batas dalam
kemampuan bekerja dan menghasilkan uang. Akan ada periode dimana seseorang sudah tidak bisa lagi bekerja secara produktif. Masa pensiun bukan berarti kita terlepas dan terbebas dari segala kebutuhan hidup. Oleh karena itu, selagi kita masih produktif dan memiliki kemampuan , kita perlu merencanakan dan mempersiapkan untuk dapat tetap hidup mandiri secara financial, walaupun secara fisik, kita sudah tidak lagi bekerja
secara produktif dan memasuki masa pensiun.23
f. Management of debt/liabilities (pengelolaan hutang/kewajiban),
berhutang terkadang menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Pembelian asset seperti rumah atau kendaraan, atau kebutuhan untuk tambahan modal sehingga kita perlu mencari dan mendapatkan bantuan dari fasilitas hutang, yang berasal dari institusi bank atau lembaga keuangan lainnya. Hutang bukanlah sesuatu yang buruk, namun pemanfaatan fasilitas hutang perlu memperhatikan factor hukum syariah untuk menghindari transaksi hutang yang mengandung unsure riba dan
22
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas,h. 32.
23
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas,h. 32.
(32)
harus disesuaikan dengan kemampuan tingkat penghasilan saat ini. Jumlah cicilan bulanannya tidak melebihi 30% dari tingkat penghasilan perbulan. Jadi disarankan berhutang hanya untuk kebutuhan dasar bersifat
produktif bukan untuk memenuhi keinginan.24
g. Assurance (kepastian/jaminan), kesadaran akan datangnya kematian akan
membuat kita berfikir, apa yang akan terjadi seandainya kita meninggalkan istri dan anak-anak tanpa mempersiapkan bekal untuk mereka. kita perlu melakukan ikhtiar sesuai kemampuan untuk mempersiapkan pasangan dan anak-anak kita agar mereka masih dapat perlindungan secara finansial, sepeninggal kita. Sebagai contoh keikutsertaan dalam program asuransi jiwa atau asuransi pendidikan paling tidak akan membantu meringankan beban financial bagi
orang-orang terkasih sepeninggal kita.25
2. Mengatur Keuangan Anda a. Larangan Berlaku Boros
Pertama kali yang harus disikapi oleh seorang Muslim adalah hendak-nya ia tidak berlaku boros dalam membelanjakan hartanya demi kepentingan pribadinya.
24
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h.36.
25
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas,h.39.
(33)
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan,
dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Al Isra: 26-27)26 b. Mata Pencaharian Yang Baik
Islam telah menjelaskan bahwa sesuatu yang halal dan baik adalah yang diterima di sisi Allah. Jadi tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim menjual minuman keras lalu memberikan hasil jualnya kepada keluarga dan kerabatnya. Lebih tidak diperbolehkan lagi jika hasil penjualan tersebut disedehkahkan pada jalur-jalur kebaikan.
“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu keadaan kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri…” (Ar Rad: 11).27
26
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, h. 92. 27
(34)
c. Penghamburan Harta Kekayaan
Jika Islam telah melarang berlaku boros, maka Islam juga telah menetapkan balasan bagi orang yang menghamburkan harta kekayaan, yaitu dengan mencegahnya dari membelanjakan harta tersebut. Inilah yang
disebut hajr. Menurut para fuqaha hajr adalah mencegah seseorang dari
bertindak secara utuh oleh sebab-sebab tertentu. Diantara sebab-sebab itu adalah kecilnya usia sehingga harta itu tidak musnah karena kecurangan, tipu muslihat, dan tindakan yang tidak dipertanggungjawabkan.
Ada beberapa hal yang dapat anda jadikan pegangan ketika
menentukan tujuan. Suatu hal yang sederhana yaitu SMART.28
Specific -spesifik-
“saya ingin pergi ke bunaken liburan panjang akhir tahun ini” lebih spesifik bila dibandingkan “saya ingin pergi ketempat
yang menyenangkan liburan panjang
pertengahan tahun”. Measurable
-terukur-
“saya butuh uang sebesar Rp 3 juta untuk
membeli Ac dikamar tidur” lebih terukur
dibandingkan “saya butuh uang kurang dari juta untuk membeli Ac dikamar tidur”.
Attainable “saya ingin pergi ke Surabaya naik kereta api
28
(35)
-dapat dicapai- argo bromo dengan bujet Rp 500 ribu” lebih dapat dicapai dibandingkan “saya ingin pergi ke Surabaya naik pesawat Garuda kelas bisnis dengan bujet Rp 300 ribu”.
Realistic -realistis-
“saya akan menyisihkan setiap bulannya 600 ribu untuk membeli iphone 6 bulan lagi” lebih realistis dibandingkan “saya menunggu dapat undian berhadiah untuk mendapatkan iphone”.
Time bound -jangka waktu-
“saya ingin pergi ke singapura tanggal 13 juli” berikan tanggal lebih baik dibandingkan “saya akan pergi ke singapura pertengahan juli”.
Membuat catatan pendapatan adalah langkah awal untuk memegang kendali atas keuangan anda. Setelah itu anda perlu mengidentifikasi setiap pengeluaran. Jadi, anda bisa meihat apakah sisanya positif (surplus) atau negatif (defisit).
1) Catat semua pendapatan anda
Uang yang didapat setiap bulannya, baik itu dari gaji maupun hasil usaha sendiri, atau dari sumber pendapatan lainnya seperti bonus, tunjangan hari raya, dividen, hasil sewa, dll. Semua sumber
(36)
pendapatan dicatat kedalam laporan keuangan dengan terperinci untuk memudahkan perhitungan.
2)Catat pengeluaran anda
Pengeluaran harus diatur atau dikelola dengan baik, karena pengeluaran itu adalah pengendalian biaya. Biaya mana yang pasti (tetap) setiap bulannya dan biaya mana yang dapat berubah-ubah (variable), lalu biaya mana yang terlalu berlebihan agar biaya tersebut dikurangi, serta biaya mana yang tidak perlu atau kurang perlu dan buatlah skala prioritas atas pengeluaran tersebut.
3) Hitung sisa pendapatan
Berapa sisa hasil pendapatan yang anda peroleh, jika positif (surplus) uangnya dapat anda gunakan untuk berinvestasi atau menambah tabungan dana darurat. Jika negatif (defisit) maka anda
harus mencari tambahan dana untuk menutupinya.29
3. Berpikir Ke Masa Depan
a. Perlunya meningkatkan penghasilan
Dalam salah satu bukunya yang terkenal Cash Flow Quadrant, Robert T. Kiyosaki membagi 4 kelompok orang yang mendapatkan penghasilan: yakni Employee (pekerja), Self Employee (pekerja mandiri), Business Owner (pemilik perusahaan), dan investor. Disamping mensyukuri karunia pekerjaan dan penghasilan yang Allah berikan
29
(37)
kepada kita, usaha kita tidak boleh berhenti untuk terus meningkatkan
penghasilan.30
b. Pentingnya memiliki tabungan darurat
Tabungan darurat memang diperlukan untuk berjaga-jaga dari kondisi darurat seperti sakit, kecelakaan, musibah kebakaran, banjir atau gempa bumi, kehilangan pekerjaan adalah contoh-contoh kasus yang kadang datang secara tiba-tiba dan tidak terduga. Kejadia ini akan selalu
memerlukan dana yang bersifat segera dan kadang tidak sedikit.31
c. Lindungi diri dengan asuransi
Salah satu jenis asuransi yang diperlukan adalah asuransi jiwa. Tujuan utama dari asuransi jiwa yaitu untuk memberikan santunan uang kas atau tunai setelah terjadi kematian dimana dana tersebut dimaksudkan untuk menggantikan penghasilan (nilai ekonomis) dari penghasil utama
keluarga (biasanya suami) yang hilang karena kematian tersebut.32 Saat
ini ada banyak varian produk dari asuransi jiwa berbasis syariah, untuk memiliki asuransi jiwa anda harus membayar sejumlah premi tertentu dan
30
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h.44.
31
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 53.
32
(38)
akan mendapatkan manfaat pembayaran asuransi jika terjadi kematian
dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati bersama.33
d. Berinvestasi bukan menabung
Memahami perbedaan antara menabung dan berinvestasi, menabung adalah menumpuk uang anda, sedangkan berinvestasi adalah membuat uang itu bekerja untuk menghasilkan lebih banyak uang. Menabung berarti menghasilkan jumlah yang sudah ditetapkan berdasarkan besaran bunga yang lebih rendah daripada inflasi, tetapi berinvestasi memiliki potensi untuk berkembang lebih tinggi
dibandingkan inflasi.34
e. Siapkan dana pensiun
Anggaran bulanan akan berubah di masa pensiun, kita harus menentukan sendiri berdasarkan apa yang paling penting bagi kita dan pasangan, berapa banyak uang yang kita perlukan setiap bulan untuk memiliki pensiun yang telah diimpikan. Ketika membuat perencanaan pensiun, anda memiliki pilihan berikut yaitu menghabiskan sedikit sekarang dan saving lebih banyak, mendapat return lebih atas investasi
anda, bekerja lebih lama.35
33
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 61.
34
Agustianto, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 141. 35
(39)
f. Siapkan dana pendidikan anak
Umumnya orang memilih produk asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan. Alternatif produk investasi lainnya adalah emas, keuntungan yang akan anda dapatkan adalah harganya bisa naik-turun. Juga dibutuhkan pemahaman lebih dalam jika anda memilih produk saham atau reksadana, jangka waktu yang lebih dari 5 tahun, membuat produk ini cocok untuk pencapaian dana pendidikan anak. Prinsipnya, semua produk investasi yang memiliki kemungkinan untuk bisa memberikan keuntungan (seperti tabungan atau deposito) atau naik nilainya (seperti saham atau reksadana) bisa dipakai sebagai alternatif
investasi untuk memperisapkan dana pendidikan anak36
4. Lembaga Keuangan Syariah a. Pemahaman Bank Syariah
Lembaga keuangan syariah merupakan kontrak (akad) dimana syarat dan kondisinya akan menetukan risiko dan profil keuntungan instrumen tersebut. Perlindungan hak milik dan komitmen terhadap kewajiban dan tanggung jawab yang diasosiasikan dengan kontrak merupakan hal vital dalam menentukan standar perilaku yang diharapkan oleh agen ekonomi dan menentukan sifat dari sistem ekonomi islam.
Bank syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak investor yang menginvestasikan dananya di bank kemudian selanjutnya bank
36
(40)
syariah menyalurkan dananya kepada pihak lain yang membutuhkan dana. Investor yang menempatkan dananya akan mendapatkan imbalan dari bank dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lainnya yang di sah kan dalam syariah islam. Bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan pada umumnya dalam akad jual beli dan kerja sama usaha. Imbalan yang diperoleh dalam margin keuntungan, bentuk bagi
hasil, dan/atau bentuk lainnya sesuai dengan syariah islam. 37
selain itu, banyak juga orang yang terjebak ke dalam pengertian bahwa bank syari‟ah itu sama dengan bank tanpa bunga (zero interest = bunga nol). Pengertian ini memang tidak terlalu salah, karena bank syariah tidak mengenal bunga. Namun pengertian bank syariah tidak hanya mesti sampai disitu, tetapi ia harus dipahami secara komprehensif dan universal. Pemahaman tentang bank syariah tidak hanya dilihat dari aspek praktis operasional, tetapi harus pula dilihat dari perspektif
ekonomi makro ke-Islamannya.38
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengertian bank syari‟ah itu tidak jauh berbeda dengan pengertian bank pada umumnya. Perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada prinsip operasional yang digunakannya. Kalau bank syari‟ah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sedangkan bank konvensional berdasarkan prinsip bunga.
37
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), H. 32. 38
(41)
Dengan kata lain, kedudukan bank syari‟ah dalam hubungannya dengan nasabah sebagai mitra investor dan pedagang atau pengusaha, sedangkan pada bank konvensional sebagai kreditur dan debitur.
Dalam islam, sebuah kontrak dianggap legal dan berkekuatan hukum oleh syariah jika pasal kontrak tersebut bebas dari semua yang dilarang atau diharamkan. Dengan kata lain, jika sebuah kontrak tidak mengandung elemen yang dilarang seperti riba atau gharar, maka kontrak tersebut dianggap sah, dengan asumsi kontrak tersebut tidak melanggar hukum lainnya. Sebagai contoh, walaupun kontrak untuk berinvestasi pada peruswahaan yang memproduksi alcohol sah karena bebas dari riba dan gharar, kontrak tersebut masih tidak sah dalam pandangan syariah, karena berhubungan dengan produksi alcohol yang dilarang dalam
islam39
Dalam perkembangan dewasa ini, ada dua sistem ekonomi yang paling berpengaruh di dunia, yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu system ekonomi yang mengizinkan dimilikinya alat-alat produksi oleh pihak swasta, sedangkan system ekonomi sosialis merupakan kebalikan dari system ekonomi kapitalis yakni suatu sistem ekonomi dimana pemerintah atau gilde-gilde pekerja memiliki serta menjalankan semua alat produksi;
39
(42)
hingga dengan demikian, usaha swasta dibatasi dan mungkin kadang- kadang dihapuskan sama sekali.
b. Fungsi Bank Syariah
1. Fungsi Utama Bank Syariah
Bank syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi, menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dari bank, dan juga
memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan syariah.40
2. Fungsi Bank Syariah Sebagai Lembaga Perantara Keuangan.
Bank syariah juga berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan atau Financial Intermediary Institution.Sebagai lembaga perantara keuangan, bank syariah menjembatani kebutuhan dua pihak yang berbeda. Satu pihak merupakan nasabah yang memiliki dana dan pihak lainnya merupakan nasabah yang membutuhkan dana. Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
40
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), H. 39. BANK SYARIAH
Pelayanan Jasa Penyaluran
Dana Penghimpunan
(43)
dan investasi, serta menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan atau
bentuk lainnya yang diperbolehkan dalam syariah.41
3. Produk Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana di bank syariah yaitu: 1. Prinsip wadi‟ah
Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad
dhamanah yang ditetapkan pada produk rekening giro, dan pihak
bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia
boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.42Sedangkan wadi’ah
yad amanah pada prinsipnya harta titipan tidak boleh
dimanfaatkan oleh yang dititipi.43
41
Ismail, Perbankan Syariah, h.46-48. 42
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h.108.
43
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.107. Fungsi Bank
Syariah
Penghimpunan Dana:
- Titipan
- investasi
Penyaluran Dana:
- Jual beli
- Kerja sama usaha
- Sewa
- Pinjam meminjam
Defisit Unit Surplus
(44)
2. Prinsip Mudharabah
Dalam pengaplikasian prinsip mudharabah, penyimpan
atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal)
dan bank sebagai mudharib (pengelola).44
3. Akad Pelengkap
Dalam penghimpunan dana diperlukan akad pelengkap, yang mana tidak ditujukan untuk mencari keuntungan namun untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Dalam akad pelengkap ini bank dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besar biaya-biaya
ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul45
4. Penyaluran Dana
a. Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank
menyebut jumlah keuntungannya.Bank sebagai penjual, nasabah sebagai pembeli.Harga jual adalah harga beli bank
dari pemasok ditambah keuntungan.46
44
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.108. 45
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112. 46
(45)
b. Pembiayaan Salam
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang
diperjualbelikan belum ada.Barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan secara tunai.Bank sebagai
pembeli dan nasabah sebagai penjual.47
c. Pembiayaan Istishna‟
Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam
istishna‟ pembayaran dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Spesifikasi barang pesanan harus jelas
seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlahnya.48
d. Prinsip Sewa (ijarah)
Ijarah sama saja dengan jual beli tapi perbedaannya
terletak pada objek transaksinya. Objek transaksi adalah jasa.Pada akhir masa sewa, bank dapat menjual barang
tersebut dan bisa juga di hibahkan.49
e. Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah adalah keinginan para pihak yang bekerja
sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua modal disatukan bersama dan
47
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.99. 48
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 100. 49
(46)
dikelola bersama-sama.50
f. Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua
pihak atau lebih pihak di mana pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola dengan suatu perjanjian
pembagian keuntungan.51
5. Jasa Perbankan
a. Sharf (jual beli valuta asing), jual beli mata uang yang tidak
sejenis ini penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama. Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini.
b. Ijarah (sewa), jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan
kotak simpanan dan tata laksana administrasi dokumen. Bank
mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut.52
c. Investasi Saham Syariah
1. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubuingan dengan perdagangan efek syariah perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang
50
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 102. 51
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 103. 52
(47)
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan humum muamalat islamiyah. Pasar modal syariah dapat juga diartikan
adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. 53
Pasar modal adalah perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, antara lain: dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta
(private sector). Sedangkan pasar modal syariah merupakan tempat
atau sarana bertemunya penjual dan pembeli instrumen keuangan syariah, dalam bertransaksi berpedoman pada ajaran islam dan
menjauhi hal-hal yang dilarang, seperti penipuan dan penggelapan.54
2. Fungsi Pasar Modal Syariah
Fungsi dari keberadaan pasar modal syariah adalah sebagai berikut:
a. Memungkinkan bagi masyarakat un tuk berpartisipasi dalam
kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.
b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna
mendapatkan likuiditas.
53
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009). h.62. 54
(48)
c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya.
d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek
pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
e. Memungkinkan investasi pada ekonomi yang ditentukan oleh
kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham. d. Reksadana Syariah
1. Pengertian Reksadana Syariah
Reksadana syariah berasal dari kata reksa, yang berarti kelola atau pelihara, dana yang berarti uang dan syariah adalah aturan yang sesuai dengan islam. Jadi reksada syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, dan selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi serta sesuai dengan ketentuan atau peraturan dan hukum
yang telah ditetapkan pokok-pokonya oleh Allah SWT.55
2. Keuntungan Reksadana Syariah
Reksadana syariah memiliki beberapa keuntungan yang dapat diberikan kepada investor yang menanamkan modalnya dalam reksadana syariah. Tawaran manfaat tersebut menjadikan reksadaan
55
(49)
syariah sebagai salah satu alternative investasi yang menarik. Keuntungannya, antara lain:
a. Hasil yang lebih optimal
Dengan dana yang relative kecil, keuntungan investasi pada reksadana lebih tinggi daripada investasi pada produk perbankan. Hal ini karena dana kita akan digabungkan dengan dana nasabah lainnya, sehingga bisa melakukan investasi pada produk keuangan seperti obligasi syariah dan saham syariah.
b. Manajer Investasi
Dana kita dikelola oleh manajer investasi yang memang memiliki kompetensi untuk melakukan investasi.
c. Diversifikasi Investasi
Reksadana melakukan diversifikasi dalam berbagai
instrumen efek, sehingga dapat menyebarkan risiko.
d. Jumlah Dana Tidak Perlu Besar
Dalam investasi di reksadana memungkinkan para investor kecil untuk berpartisipasi dalam investasi portofolio yang dikelola secara professional.
e. Kemudahan Investasi
Kemudahan pelayanan administrasi dalam pembelian maupun penjualan kembali unit penyertaan.
(50)
f. Transfaransi informasi
Reksadana diwajibkan memberikan informasi atas
perkembangan portofolionya dan biaya secara berkala dan kontinyu, sehingga pemegang unit penyertaan dapat memantau keuntungan, biaya dan resikonya.
g. Likuiditas
Investor dapat mencairkan kembali saham/unit penyertaan setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing
reksadana.56
e. Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi syariah memiliki landasan filosofi yang
membedakannya dengan asuransi konvensional, yaitu mencari ridha‟ Allah untuk kebaikian dunia dan akherat. Sebagai sebuaqh asuransi yang digali dari prinsip dan nilai islam, maka asuransi syariah memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari asuransi konvensional yaitu, akad yang dilakukan adalah akad takfuli, selain tabungan peserta dibuat pula tabungan derma (tabarru), merealisir prinsip bagi hasil.
56
(51)
Pada karakteristik pertama mengandung arti bahwa dalam
asuransi syariah ada dua konsep dasar yang dipakai yaitu Al-Qur‟an
dan As-sunnah. Karakteristik kedua adanya tabungan tabarru (derma) yaitu tabungan kebaikan yang diinfakan untuk membantu peserta lain yang tertimpa musibah. Tata cara pengelolaan tidak terlibat dari unsur-unsur yang bertentangan dengan syariat islam dan adanya
dewan pengawas syariah.57
C. Review Studi Terdahulu
Beberapa referensi yang telah ada dan berkaitan dengan judul skripsi yang akan diangkat adalah:
No Nama penulis/ judul skripsi, jurnal/ tahun.
Substansi Perbedaan dengan
penulis
1 Rahmawati Dian
Pratiwi/ Tingkat Kesadaran Masyarakat Terhadap Perencanaan Keuangan (perspektif ekonomi islam)/
- Permasalahan yang diangkat
untuk mengetahui seberapa besar kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
perencanaan keuangan persepektif ekonomi islam,
- Penulis membahas
tentang pengaruh perencanaan keuangan terhadap minat masyarakat dalam 57
(52)
Fakultas Syariah dan
Hukum – Muamalat
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010.
studi kasus pada masyarakat kelurahan cempaka putih.
- Metodologi penelitian adalah
kuantitaif yaitu untuk melihat seberapa besar tingkat
kesadaran masyarakat terhadap perencanaan keuangan syariah. Menggunakan spss dengan pengolahan data statistik deskriptif yaitu frequencies
- Hasil penelitian menjunjukan
bahwa masyarakat cempaka putih mempunyai tingkat kesadaran perencanaan keuangan yang tinggi yaitu 76,86%. menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Yang mana perencanaan keuangan di pecah menjadi dua variabel yaitu pendapatan dan pengeluaran. - Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitaif menggunakan spss 19 dengan analisis regresi liner berganda.
(53)
Manajemen dan Kewirausahaan/
Universitas Petra 2004.
peran universitas di Surabaya dalam meningkatkan keluarga mapan di Surabaya seri perencanaan keuangan keluarga.
- Populasi yang ada sebanyak
225.302 dengan sampel sebanyak 303 menggunakan alat uji t-test.
- Hasil penelitian diperoleh
bahwa untuk dapat
meningkatkan keluarga mapan yang harus diingat adalah setiap orang harus menutupi
kebocoran keuangan dengan perencanaan keuangan yang benar dan harus menggali sumber pendapatan dengan terus usaha sambil berdoa maka ipian akan tercapai.
membahas tentang pengaruh perencanaan keuangan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Yang mana perencanaan keuangan di pecah menjadi dua variabel yaitu pendapatan dan pengeluaran.
(54)
- Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitaif menggunakan spss 19 dengan analisis regresi liner berganda.
3 Lewis Mandell and
Linda Schmid Klein/ Journal of Financial Counseling and Education, Association for Financial Counseling and Planning education/2009.
- Membahas tentang bagaimana
perbedaan siswa menengah yang mengikuti kursus manajemen keuangan dengan yang tidak mengoikuti kursus, dalam perencanaan keuangan pribadinya.
- Terdapat 400 populasi dengan
sampel 79 menggunakan alat uji yaitu regresi.
- Hasil penelitian ternyata tidak
- Penulis membahas tentang pengaruh perencanaan keuangan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di
(55)
ada perbedaan dampak dari kursus yang signifikan karena ternyata yang mengikuti kursus tidak lebih sadar dari pada yang tidak mengikuti kursus.
lembaga keuangan syariah. Yang mana
perencanaan keuangan di pecah menjadi dua variabel yaitu
pendapatan dan pengeluaran.
- Metodologi
penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitaif menggunakan spss 19 dengan analisis regresi liner berganda.
(56)
D. Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis Uji Simultan
Ha 1 : Ada pengaruh antara variabel pendapatan dan pengeluaran terhadap
minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ho 1 :Tidak ada pengaruh antara variabel pendapatan dan pengeluaran
terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
2. Hipotesis Uji Parsial
Ha 1 :Ada pengaruh variabel pendapatan terhadap minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ho 1 :Tidak ada pengaruah variabel pendapatan terhadap minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ha 2 :Ada pengaruh variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ho 2 : Tidak ada pengaruh variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan serangkaian proses atau gambaran sistematis dari peneliti untuk memperoleh data kemudian dikelola dan diinterpretasikan hasil data yang telah diolah.
(57)
Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian dan teori-teori yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Objek yang akan diteliti adalah masyarakat yang berada di Villa Pamulang. Sedangkan variable yang akan diteliti adalah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Peneliti mengambil data yang dibutuhkan dari kuesioner yang disebar pada masyarakat yang diteliti. Setelah memperoleh data peneliti mulai melakukan analisis. Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda dengan menggunakan software pengolah data SPSS 19. Hal ini dikarenakan analisis regresi berganda menunjukan hubungan yang valid atau tidak biasa, maka perlu pengujian asumsi klasik pada model regresi yang digunakan. Secara keseluruhan tahap penelitian ini dapat digambarkan seperti bagan berikut:
(58)
Perencanaa Keuangan Syariah
Pendapatan Pengeluaran
Minat masyarakat dalam menempatkan dana dilembaga
keuangan syariah
Uji Validitas & Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Normalitas Multikolinieritas Heteroskedastisitas Autokorelasi
Regresi Linier Berganda
Uji Signifikansi Model
(59)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian
Perumahan Villa Pamulang adalah perumahan yang berada di Pamulang 2, Kelurahan Pamulang Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Perumahan tersebut berdiri sejak tahun 1995 yang merupakan sambungan dari reni jaya. Dari sejak berdiri hingga sekarang Villa Pamulang belum pernah berganti nama. Disana masih banyak perumahan yang baru dibuat dan banyak juga rumah yang belum di huni sehingga saya hanya mengambil populasi dari Rw 17 yang terdiri dari Rt 8,9,10 dan 11 dengan alasan bahwa Rt tersebut yang bermasyarakat dan mempunyai kegiatan masyarakat serta 80% beragama muslim. Selain itu di Rt tersebut adalah masyarakat yang produktif, selain mereka bekerja mereka juga mempunyai usaha dan investasi sehingga memungkinkan jika mereka paham perencanaan keuangan syariah. Jumlah populasi yang beragama muslim adalah 240 orang dan sampel yang saya ambil adalah 70 orang.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yakni “Pengaruh Perencanaan Keuangan Syariah Terhadap minat masyarakat Dalam Menempatkan Dana di Lembaga Keuangan Syariah”, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan
(60)
dana di lembaga keuangan syariah.
C. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menarik informasi-informasi terkait dari data lapangan yang ditemui secara numerik untuk dianalisis lebih lanjut dan kemudian diambil kesimpulan.Atau merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekan pada data yang
dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.58Adapun
metode yang digunakan dalam pembahasan hasil penelitian adalah metode analisis regresi liner berganda.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi
penelitian59.Sumber data primer dalam penelitian ini berupa jawaban responden
(masyarakat villa pamulang) dari pertanyaan angket yang diajukan.
Dan data sekunder berupa data-data masyarakat villa pamulang serta pencarian dari internet dan literatur-literatur maupun studi kepustakaan yaitu menelaah sumber-sumber teks melalui buku-buku, penelitian-penelitian terdahulu yang terkait baik skripsi, jurnal, artikel yang terkait dengan penelitian ini, gunanya
58
.Syamsir salam, Metodelogi Penelitian Sosial, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta press, 2006), H.36.
59
(61)
untuk mengambil teori yang telah ada sebagai alat pendukung penelitian.
E. Teknik Pengumpulan data
Untuk mengumpulkan fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual, teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode survey, karena ingin memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif. Survei yang digunakan adalah menemui responden secara langsung, ini disebut survey individu yang menggunakan alat.
1. Kuisioner yaitu menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis yang bersifat
tertutup kepada masyarakat villa pamulang untuk memperoleh informasi mengenai perencanaan keuangan syariah yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
2. Angket adalah daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik
secara langsung maupun tidak langsung,60 angket juga merupakan sejumlah
pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data dari responden.61
3. Studi Pustaka, digunakan untuk melengkapi kekurangan yang terjadi dalam
pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu menghadapkan responden pada pertanyaan
60
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, metodelogi penelitian kuantitatif,
61
(62)
mencakup tanggapan para masyarakat mengenai variabel yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Karena skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap suatu objek. Pembuatan relatif mudah dan tingkat reliabilitasnya tinggi, bentuk standar skala likert adalah 1 sampai 5, dengan alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Tabel 3.1
Format Respon Masyarakat untuk Pernyataan Positif
Jawaban Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Data diperoleh melalui studi lapangan, yaitu dengan cara mengumpulkan data secara langsung dari subjek penelitian dan semua pihak yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, penulis langsung menemui masyarakat villa pamulang.
(63)
F. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau
beberapa ciri atau karakteristik yang sama.62Populasi dari penelitian ini adalah
jumlah dari masyarakat villa pamulang rw 17.
Sampel adalah bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil
dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.63Sampel merupakan bagian yang
diobservasi digunakan bagi tujuan penelitian populasi atau
karakteristiknya.64Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
masyarakat villa pamulang.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel non- probabilitas yaitu rancangan pengambilan sampel yang tidak menggunakan random,
dan karena itu tidak didasarkan pada hukum probabilitas.65Adapun bentuk
non-probabilitas menggunakan quota sampling adalah bentuk kedua dari purposive
sampling.66Metode ini digunakan untuk memastikan bahwa berbagai subgroup dalam
populasi telah terwakili dengan berbagai karakteristik sampel sampai batas tertentu
62
Anto Dajan, Pengantar Metode Statisticjilid II, (Jakarta: PT pustaka LP3ES, 1986), H.110. 63
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alpha Betta, 2007), H.73. 64
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alpha Betta, 2007), H.111. 65
Syamsir Salam, Metodelogi Penelitian Social, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta press, 2006), H.54 dan 56.
66
Mudrajad kuncoro,ph.D, metode riset untuk bisnis dan ekonomi, (Jakarta:erlangga.2003), H.120.
(64)
seperti yang dikehendaki oleh peneliti. Dalam quota sampling peneliti menentukan target quota yang dikendaki.
Rumus Perhitungan Besaran Sampel67
n=
keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi
e = error (kesalahan yang diterima)
n=
n=70,58 70 orang
H. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Operasional dan pengukuran variable bertujuan untuk menjelaskan makna variable peneltian.Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberikan
petunjuk bagaimana variable itu diukur.68penelitian ini menggunakan variable terikat
dan variable bebas.
Variable terikat (Y) minat masyarakat dalam menempatkan danma di lembaga keuangan syariah, variable bebas (X) pendapatan dan pengeluaran.
67
M. Burhan Bungin, metodelogi penelitian kuantitatif, (Jakarta:kencana,2005), H.105. 68
(65)
I. Metode Analisis Data
Analisa data adalah proses penyedarhanaan data kedalam bentuk yang lebih
mudah di baca dan di interpretasikan.69Teknik analisis data menggunakan analisis
kuantitatif, namun di tambah dengan analisis kualitatif, hal ini dilakukan untuk mempertajam analisa data kuantitatif.Dengan menggunakan uji validitas, realibilitas, dan analisis uji asumsi klasik, regresi berganda
1. Uji Valididas
Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument pengukur penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur apa yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan
fungsi pengukurannya.70Pengujian ini untuk mengetahui kebenaran instrument
penelitian agar dapat memberikan imformasi yang akurat tentang hal yang diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir pertanyaan dengan total skor variable.
Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuisioner atau instrument penelitian yang dibuat sudah betul-betul dapat mengukur apa yang harus diukur. Dengan kata lain jika sebuah kuisioner penelitian sudah dikatakan valid berarti kuisioner telah mampu memperoleh data yang tepat dari yang hendak diteliti. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada table correlations, jika butir pertanyaan itu valid
69
Masri, singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: pustaka LP3ES Indonesia, 2008), h.263. 70
(66)
terdapat bintang ( ) pada hasil pearson. Cara lain yang bisa digunakan
yaitumenentukan besaran nilai table r dengan ketentuan tingkat kepercayaan (
degree of freedem=df) jumlah kasus dikurangi dua atau 20-2=18 dengan
tingkat signifikansi 5% , maka nilai r table sebesar 0,281. 2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas yaitu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan menggunakan rumus
alpha cronbranch perhitungan statistik menggunakan alat SPSS.Apabila suatu
alat pengukur telah dinyatakan valid, maka tahapan selanjutnya adalah mengukur realibilitas dari alat. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrument penelitian yang merupakan indikator dari variable.Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.71 Menurut
Kaplan dan Saccuzo (1993) dalam Ety Rochaety, koefisien reliabilitas yang
besarnya berkisar antara 0,70 – 0,80 dianggap baik untuk digunakan.72
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas,hetereskodestisitasdan auto korelasi. Adapun pengujian
71
Imam Al-Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro), hal.4.
72
(67)
masing-masing dapat dijabarkan sebagai berkut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variable terikat dan variable bebas keduanya mempunya distribusi
normal atau tidak.73Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi
data normal atau mendekati normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas.Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variable bebas.
c. Uji Autokerelasi
Uji ini untuk bertujuan untuk melihat apakah suatu model linier ada korelasi antar kesalahan peganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya).Model regresi yang baik adalah bebas dari
autokorelasi.74Untuk mendeteksi masalah korelasi dapat digunakan
dengan pengujian uji Durbin Watson. Secara umum panduan mengenai angka durbin Watson dapat diambil patokan sebagai berikut:
Jika Dw<DL atau DW>4-DL. maka terdapat autokorelasi
Jika DL<DW< Du atu 4-Du<Dw<4-DL, maka status korelasi tidak dapat
73
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro), hal.4.
74
Muhammad Nisfiannoor, Pendengkatan Statistika Modern, (Jakarta, salemba humanika, 2009), h.92.
(68)
dijelaskan.
Jika Du<Dw<4-Du, maka tidak terjadi autokorelasi
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas.Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi multikolinearitas.75 Adanya gejala multikolinearitas
dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor (VIF).
Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value < 0,1 atau VIF <10= tidak terjadi multikolinearitas
4. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua peubah atau lebih untuk peubah kuantitatif. Sebuah persamaan regresi adalah sebuah formula yang menggambarkan hubungan dengan peubah atau lebih tersebut.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih
variable bebas terhadap satu variable terikat.76Dan mempredeksi dengan
menggunakan dua atau lebih variable bebas untuk mengetahui besar dan arah pengaruh perencanaan keuangan yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan
75
Muhammad Nisfiannoor, Pendengkatan Statistika Modern, (Jakarta, salemba humanika, 2009).
76
(69)
syariah.
Melalui pengujian validitas dan reliabilitas item menggunakan SPSS, diperoleh item-item yang signifikan atau valid mengukur variable yang hendak diukur. Selanjutnya dilakukan olah data untuk memperoleh faktor skornya. Olah data dilakukan dengan menggunakan SPSS 19 dengan ketentuan tidak mengikutsertakan skor mentah dari item yang dieliminasi. Setelah proses memperoleh Z-score dilakukan, kemudian dilakukan analisis regresi berganda (multiple regression analysis).
J. Uji Hipotesis 1. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variable terikat.Uji t dapat dicari dengan melihat t hitung pada table koofesien dari autput SPSS 19. Ho akan diterima apabila nilai t hitung< t table itu artinya variable independent secara individu mampu mempengaruhi variable dependent akan tetapi tidak secara nyata. Sedangkan Ha akan diterima apabila nilai t hitung> t table, itu artinya variable independent mampu secara individu dan secara nyata mempengaruhi variable dependent. 2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variable bebas terhadap variable terikat.Uij F dapat dicari dengan melihat F hitung dari table annova. Ho akan diterima apabila nilai F table > F
(70)
hitung itu artinya variable independent tidak dapat mempengaruhi variable dependent secara bersama-sama. Sedangkan Ha dapat diterima apabila nilai F htung > F table itu artinya variable independent mampu mempengaruhi secara bersama-sama variable dependent
3. Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis Simultan
Dalam menguji hipotesis penelitian yaitu pengujian hipotesis simultan, secara impiris peneliti mengolah data menggunakan teknik analisis regresi
berganda (multiple regression analysis). Dengan rumus persamaan garis
regresi sebagai berikut:
Y=a+b1X1+b2X2………+e
Keterangan:
Y = Minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah
a = Konstan
b = Koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X
X1 = pendapatan
X2 = pengeluaran
Melalui regresi berganda tersebut, akan diperoleh nilai R, yaitu koefesien korelasi berganda antara minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah terhadap perencanaan keuangan syariah. Besarnya minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah yang disebabkan oleh pendapatan dan pengeluaran tersebut
(71)
ditunjukkan dari koefesien determinasi berganda atau R2.R2 menunjukkan variasi atau perubahan variable terikat yang disebabkan variable bebas, atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat atau dapat juga dikatakan perkiraan proporsi varians yang dijelaskan oleh variabel perencanaan keuangan.
Selanjutnya R2 dapat diuji signifikansinya seperti uji signifikansi pada
F test. Selain itu uji signifikansi bisa juga dilakukan dengan tujuan melihat apakah pengaruh independen variable terhadap dependent variable signifikan atau tidak.
4. Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis Uji Parsial
Cara menganalisis hipotesis minor adalah dengan menguji apakah pengaruh yang diberikan variable-variabel bebas (independent variable) signifikan terhadap variable terikat (dependent variable). Selanjutnya dilakukan uji koefesiensi regresi dari riap-tiap independent variable yang dianalisis. Uji tersebut digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan independent variable signifikan terhadap dependent variable secara parsial, sekaligus untuk menguji apakah sebuah independent variable benar-benar memberikan kontribusi terhadap dependent variable.
(72)
Tabel 3.2
Variabel Sub variabel Indikator
(X1)
Pendapatan
Gaji
Komisi
Hasil usaha
Investasi
pemasukan dari gaji
pemasukan dari komisi
pemasukan dari hasil usaha
pemasukan dari investasi
(X2)
pengeluaran
biaya hidup
tabungan
investasi
pembayaran
hutang
pengelolaan gaji
menabung
deposito
berinvestasi
mengikuti program tabungan
berencana
memiliki cicilan hutang
(Y) Minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan loyalitas trust
keaneka ragaman
produk
kesetiaan terhadap bank syariah
kepercayaan terhadap bank
syariah
ingin menabung di bank syariah
ingin mengikuti program
tabungan berencana di bank syariah
(73)
syariah ingin mendepositokan uang di bank syariah
ingin berinvestasi di bank
syariah
K. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perencanaan keuangan syariah dari masyarakat villa pamulang terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)