Kerangka konseptual LANDASAN TEORI

10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kerangka konseptual

Perencanaan adalah proses atau perbuatan merencanakan merancangkan. Perencanaan merupakan salah satu bagian usaha manusia untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. 4 Keuangan berasal dari kata “uang”, yang kemudian diberi awalan “ke” dan akhiran “an‟. Keuangan adalah seluk beluk uang, urusan uang, dan keadaan uang. Ilmu keuangan islam ialah ilmu yang membahas urusan dan keadaan uang berdasarkan nilai-nilai islam terutama dari segi hukum atau syariahnya. 5 Syari‟ah adalah ajaran islam yang mengatur perilaku manusia, baik dalam kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai sesame makhluk, dalam term fiqh atau ushul al-fiqh. Sesuai dengan aspek yang diaturnya, syari‟ah ini terbagi kepada dua, yakni „ibadah dan mu‟amalah. „Ibadah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, sedangka n mu‟amalah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antar sesama manusia. 6 4 Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 11. 5 Muhammad Amin Summa, Menggali akar mengurai serat ekonomi dan keuangan islam, Jakarta: kholam publishing, 2008, h. 29. 6 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga perekonomian umat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, h. 17. 10 11 Syari‟ah adalah ajaran islam yang mengatur perilaku manusia, baik dalam kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai sesame makhluk, dalam term fiqh atau ushul al-fiqh. Sesuai dengan aspek yang diaturnya, syari‟ah ini terbagi kepada dua, yakni „ibadah dan mu‟amalah. „Ibadah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, sedangkan mu‟amalah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antar sesama manusia. 7 Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. 8 Hakikat dan kekuatan dari minat dan sikap seseorang merupakan aspek penting kepribadian. Karakteristik ini secara material mempengaruhi pendidikan dan pekerjaan, hubungan antar pribadi, kesenangan yang didapatkan seseorang dari aktivitas waktu luang, dan fase-fase utama lainnya dari kehidupan sehari-hari. Sebuah kuesioner yang dirancang untuk menaksir kekuatan relatif minat dalam pekerjaan yang bersifat menyelidiki investigatif, artistik, atau konvensional juga bisa dikatakan menaksir sikap individu terhadap ilmu murni, seni untuk seni, tugas-tugas praktis, dan sejenisnya. 9 7 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.17. 8 Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: prenada media, 2004, H. 263. 9 Anne Anastasi dan Susana Urbina, Tes Psikologi Edisi Bahasa Indonesia dari Psychological Testing, 7 th ed, Jakarta: PT Prenhallindo, 1997, H. 29. 12 Manusia adalah makhluk sosial karena mereka hidup bersama dalam berbagai kelompok yang terorganisasi yang kita sebut masyarakat. 10 Mereka hidup berkelompok dan bermasyarakat serta tergantung satu sama lainnya untuk dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. 11 Keluarga adalah suatu lembaga dasar yang cenderung untuk tetap bertahan hidup melawan serangan-serangan yang sedang berlangsung dan masa datang 12 Lembaga dalam bahasa inggris biasa disebut institution dan dalam bahasa Indonesia setara pula dengan pranata. Menurut Koentjaraningrat dalam Stephen K Sanderson, lembaga sosial atau pranata sosial berarti suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks- kompleks kebutuhan khusus dalam kebutuhan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto dalam Stephen K Sanderson, lembaga sosial itu dapat berwujud asosiasi. Asosiasi dalam konteks ini dapat berarti pengelompokan individu-individu dalam masyarakat kedalam sebuah lembaga sosial tertentu. 13 Istilah “bank” secara bahasa diambil dari bahasa Itali, yakni banco yang berarti meja. Penggunaan istilah ini disebabkan dalam realita bahwa proses kerja bank sejak dulu, sekarang, dan mungkin dimasa yang akan datang secara administratif dilaksanakan diatas meja. Sedangkan dalam bahasa Arab bank biasa 10 Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, H. 43. 11 Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, h.29. 12 Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, h.482. 13 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.1-2. 13 disebut dengan mashrif, yang berarti tempat berlangsungnya saling menukar harta, baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan, atau selainnya untuk melakukan muamalah. 14 Sedangkan dalam konteks ke-Indonesia-an, pengertian bank ini dapat dilihat dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian ini mengandung makna bahwa bank itu tidak hanya berfungsi untuk mengelola uang, tetapi juga lebih jauh untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat. 15 Menurut Karnaen A. Perwataatmadja dan syafi‟I Antonio, bank syariah memiliki dua pengertian, yaitu: 1. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟at Islam. 2. Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan al- Qur‟an dan al-Hadits. 16 14 Muhammad Sayyid Thanthawi, Mu’a alat al-Bunuk wa Ahkamuha al-Syar’iyyah, Mesir: Dar Nahdhah, 1997, H. 50. 15 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.54. 16 A. Perwataat adja Kar ae da Syafi’I A to io, Apa da Bagai a a Ba k Syari’ah, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992, H.1. 14

B. Kerangka Teori