Tujuan Dilakukannya Stock Split Teori-teori tentang Stock Split

18 Split down merupakan peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar.

2.1.4.3 Tujuan Dilakukannya Stock Split

Secara umum tujuan dilakukannya stock split adalah untuk menurunkan harga saham yang dinilai sudah sangat tinggi oleh perusahaan dimana kemampuan para investor untuk melakukan pembelian menjadi sangat rendah. Stock split juga dilakukan untuk mendorong para investor add lot bergerak ke posisi investor round lot. Add lot adalah posisi dimana para investor membeli saham dibawah 500 lembar 1 lot dan round lot adalah posisi dimana para investor membeli saham minimal 500 lembar 1 lot. Stock split akan mendorong para investor kecil untuk berinvestasi sehinga jumlah pemegang saham akan semakin meningkat dan hal ini akan meningkatkan tingkat likuiditas. Menurut Fahmi 2012:134 kebijakan melaksanakan penerbitan stock split dilandasi oleh berbagai bentuk tujuan. Secara umum ada beberapa tujuan suatu perusahaan melakukan stock split, yaitu: 1. Untuk menghindari harga saham yang terlalu tinggi sehingga memberatkan publik untuk membelimemiliki saham tersebut. 2. Mempertahankan tingkat likuiditas saham. 3. Menarik investor yang berpotensi lebih banyak guna memiliki saham tersebut. 4. Menarik minat investor kecil untuk memiliki saham tersebut karena jika terlalu mahal maka kepemilikan dana dari investor kecil tidak akan terjangkau. 19 5. Menambah jumlah saham yang beredar. 6. Memperkecil risiko yang akan terjadi, terutama bagi investor yang ingin memiliki saham tersebut dengan kondisi harga saham yang rendah maka karena sudah dipecah tersebut artinya telah terjadi diversifikasi investasi. 7. Menerapkan diversifikasi investasi.

2.1.4.4 Teori-teori tentang Stock Split

Menurut Mason dan Roger, dalam Mila 2010 pada dasarnya ada dua teori mengenai stock split yaitu: 1. Signalling Theory Beberapa teori mengungkapkan bahwa hanya perusahaan yang memiliki kinerja yang baik saja lah yang mampu melakukan stock split. Hal ini didukung karena adanya biaya yang cukup tinggi dalam melakukan kebijakan stock split. Signalling theory menekankan bahwa informasi sangatlah penting. Teori ini mengemukakan bahwa stock split memberikan informasi kepada para investor tentang prospek peningkatan return yang substansial di masa depan. Dalam hal ini para manajer akan meyakinkan publik akan prospek yang baik di masa depan pada perusahaan tersebut sehingga publik akan memutuskan untuk menanamkan modalnya. Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan modal kerja dalam melaksanakan aktivitas perusahaannya. 2. Trading Range Theory Teori ini mengungkapkan bahwa semakin rendah harga saham, maka semakin banyak saham tersebut diperjualbelikan. Hal inilah yang 20 mendorong perusahaan untuk melakukan stock split apabila harga sahamnya dinilai berada sangat tinggi. Dengan dilakukannya stock split, tentu akan memberikan sinyal positif bagi investor menengah hingga investor kecil yang akhirnya akan meningkatkan tingkat likuditas saham.

2.1.5 Harga Saham