34 4. Data jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dan jumlah saham yang
beredar selama periode pengamatan ditemukan pada buku Indonesian Capital Market Directory ICMD , www.e-bursa.com
,
www.duniainvestasi.com dan www.yahoo.finance.com.
3.7 Teknis Analisis
3.7.1 Uji Deskriptif
Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui deskripsi dari masing-masing variabel sperti abnormal return, dan volume perdagangan menjadi
sebuah informasi melalui nilai rata-rata mean, standar deviasi, dan varian. Langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui deskripsi dari masing-
masing variabel adalah: 1. Menghitung nilai rata-rata mean abnormal return dan volume perdagangan
dari sampel perusahaan yang melakukan stock split. 2. Meninjau naik turunnya pada perbedaan nilai rata-rata mean abnormal
return dan volume perdagangan sebelum dan sesudah stock split.
3.7.2 Paired Sample T-Test
Penelitian ini menggunakan metode Paired Sample T-test apabila data berdistribusi normal. Apabila data menunjukkan distribusi tidak normal, maka
peneliti menggunakan metode uji Wilcoxon untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 0,05 5.
Untuk menguji hipotesis satu yaitu menguji ada atau tidak adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split dihitung dengan
35 menguji average abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Dalam hal ini
terdapat 2 kategori yaitu average abnormal return sebelum dan average abnormal return sesudah stock split maka alat uji yang digunakan adalah uji beda t-test
dengan sampel berpasangan paired sample t-test bila datanya berdistribusi normal dan uji Wilcoxon bila datanya berdistribusi tidak normal.
Langkah-langkah pengujian hipotesis satu adalah: 1. Menghitung return saham harian dengan menggunakan rumus:
Keterangan : = besarnya actual return saham i pada periode t
= harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal t = harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal t-1
2. Menghitung return pasar harian dengan menggunakan rumus:
Keterangan : = return pasar
= Indeks Harga Saham Gabungan periode t = Indek Harga Saham Gabungan periode
3. Menghitung abnormal return masing-masing saham dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
36 A
= besarnya abnormal return saham i pada periode t = return yang sebenarnya terjadi untuk saham i pada periode t
E = return yang diharapkan expected return saham i untuk periode
t
4.
Menghitung Cumulative Abnormal Return CAR dengan menggunakan rumus:
Keterangan: Cumulative Abnormal Return CAR
= total abnormal return 5. Menghitung average abnormal return saham pada periode ke t
6. Menghitung deskripsi statistik average abnormal return saham sebelum dan sesudah peristiwa
7. Menguji dengan uji beda dua rata-rata paired sample t-test Untuk menguji hipotesis dua dilakukan pengujian volume perdagangan
saham sebelum dan sesudah stock split. Pengujian ini memiliki 2 kategori yaitu volume perdagangan saham sebelum dan volume perdagangan saham sesudah
stock split maka alat uji yang digunakan adalah uji beda t-test dengan sampel berpasangan paired sample t-test bila datanya berdistribusi normal dan uji
wilcoxon bila datanya berdistribusi tidak normal. Langkah-langkah pengujian hipotesis dua adalah:
1. Menghitung rata-rata Trading Volume Activity TVA 2. Menghitung statistik deskriptif Trading Volume Activity TVA sebelum dan
sesudah stock split. 3. Menguji dengan uji beda dua rata-rata paired sample t-test.
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan