Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota

VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI

6.1. Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota

Analisis SWOT yang digunakan dalam mengkaji revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota bertujuan untuk mengetahui dan menyusun strategi revitalisasi posyandu yang akan ditetapkan dan dilaksanakan di seluruh Posyandu yang ada di kecamatan Pekanbaru Kota, agar pelaksanaan revitalisasi Posyandu tersebut terus berjalan lancar dan sukses pada masa yang akan datang. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strenghts dan peluang Oppurtunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threaths. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, dan kebijakan. Formulasi strategi yang tepat pada revitalisasi posyandu, perlu dilakukan analisis yang mendalam agar revitalisasi Posyandu memiliki makna dan memberikan tujuan untuk jangka panjang dan dapat menjadi sarana mempeolah dasar kesehatan gratis dari pemerintah. Adapun analisis SWOT terhadap revitalisasi posyandu yang ada di kecamatan Pekanbaru Kota adalah sebagai berikut : A. Kekuatan Strenghts Struktur organisasi Posyandu fleksibel. Setiap kader dapat berperan serta dalam setiap kegiatan. Hal ini terlihat dari partisipasi kader di berbagai program Posyandu, sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan sumberdaya. Sementara itu, keberadaan Posyandu mudah dikembangkan sehingga jumlahnya dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan. Posyandu dapat didirikan dimana saja, baik di balai desa atau kelurahan, halaman rumah penduduk, dan sebagainya. B. Kelemahan Weaknesses Saat ini, Posyandu belum mampu melayani masyarakat secara optimal. Sebagian besar Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota masih memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya dalam waktu pelayanan, jumlah kader, dan ketersediaan peralatan. Posyandu belum mampu melayani masyarakat setiap kali dibutuhkan. Waktu pelayanan Posyandu masih terbatas, program-program pelayanan Posyandu hanya dilaksanakan pada waktu tertentu. Hal ini dikarenakan kurangnya staf ahli kesehatan dalam suatu kelurahan sehingga proses pelayanan harus dilakukan secara bergiliran. Di lain pihak, jumlah para kader Posyandu masih terbatas dan diantara para kader Posyandu masih banyak yang tidak aktif. Faktor yang menyebabkannya adalah kesibukan lain diluar Posyandu. Keterbatasan lain yang terdapat Posyandu adalah kurangnya kuantitas dan kualitas dari peralatan yang tersedia. Keterbatasan ini mengakibatkan masyarakat enggan mempercayakan kesehatannya pada Posyandu. C. Peluang Opportunities Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota memiliki peluang pengembangan yang baik. Posyandu di kecamatan ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah setempat. Melalui Posyandu, diharapkan pelayanan kesehatan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat golongan miskin. Dukungan yang diberikan pemerintah daerah berupa dana yang berasal dari APBD. Pada tahun 2007, pemerintah daerah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 576.000.000 untuk beberapa kegiatan Posyandu, seperti pelayanan kesehatan ibu dan anak, imunisasi, dan lain-lain. Selain itu, peluang pengembangan Posyandu dapat dilihat dari tingginya angka kelahiran yang disertai penurunan angka kematian. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Posyandu dapat menjadi salah satu tempat yang menyediakan kebutuhan kesehatan masyarakat. D. Ancaman Threaths Semakin banyak tempat pelayanan kesehatan yang dianggap lebih baik dan professional sehingga Posyandu terancam ditinggalkan masyarakat. Saat ini, telah banyak terdapat tempat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, mantri, pengobatan tradisional, dan sebagainya. Masing-masing tempat menawarkan berbagai alternatif pengobatan dengan teknik pelayanan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, masyarakat dapat memilih tempat pelayanan kesehatan yang paling sesuai dengan yang diharapkannya. Namun seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tuntutan untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan terbaik semakin besar. Untuk itu, posyandu harus mampu bersaing melalui peningkatan pelayanan dan profesionalisme para kader. Hal ini dibutuhkan untuk mempertahankan eksisistensinya.

6.2. Analisis Perumusan Strategi Revitalisasi Posyandu