Analisis Data Metode Pen yusunan Strategi Revitalisasi Posyandu

g. Program tambahan, yaitu program diluar program utama dengan indikator ada + atau tidak ada -, dengan range 50 dan ≥ 50. Posyandu digolongkan Pratama dan Madya jika tidak memiliki program tambahan, dan Posyandu digolongkan Purnama dan Mandiri jika memiliki program tambahan. 2. Untuk mengkaji Revitalisasi Posyandu maka perlu mengetahui dan menelaah pembentukan dan pemantauan kegiatan Posyandu. Pembentukan dan pemantauan kegiatan Posyandu dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pemilihan Pengurus dan Kader Posyandu b. Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kader Posyandu c. Pembentukan dan Peresmian Posyandu d. Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu 3. Untuk menyusun strategi revitalisasi posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Untuk menentukan strategi revitalisasi posyandu yang didasarkan atas kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka analisis SWOT dapat digunakan 17 .

3.6. Analisis Data

Adapun alat yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT . Unit basis yang digunakan adalah Posyandu. 17 . Rangkuti, 2002, Analisis SWOT, CV. Gramedia, Jakarta Tabel 4. Teknik Analisis SWOT Faktor internal Faktor eksternal Strenghts S Daftar kekuatan internal Weaknesses W Daftar kelemahan internal Opportunities O Daftar peluang eksternal Strategi SO Strategi WO Threats T Daftrar ancaman eksternal Strategi ST Strategi WT Berdasarkan kombinsi dari empat faktor tersebut menghasilkan empat kelompok faktor strategis sebagai berikut : 1. Strategi SO adalah startegi yang dibuat berdasarkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. 2 Strategi ST adalah strategi untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki dengan cara menghindari ancaman. 3. Strategi WO adalah strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki. 4. Strategi WT adalah strategi yang berdasarkan pada kegiatan yang diwujudkan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Berdasarkan informasi dari pengelola dan pelaksana posyandu, puskesmas, masing-masing aparat kecamatan, tokoh masyarakat, kelompok PKK, majelis taqlim serta para pihak dan instansi yang terkait, maka alternatif strategi yang dipilih berasal dari kepentingan yang paling dominan yang dibutuhkan didalam pelaksanaan program revitalisasi posyandu. Setiap unsur SWOT diberi nilai 3,2 dan 1. Nilai 3 berarti sangat penting, nilai 2 berarti penting dan nilai 1 berarti cukup penting. Setiap alternatif strategi dihubungkan keterkaitannya dengan unsur SWOT dan ditentukan rangking 1,2 dan 3 untuk strategi yang dipilih. Alasan pemilihan metode ini karena metode ini lebih berkembang dan mampu menganalisis berbagai persoalan baik kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman, sehingga diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan secara komprehenshif.

3.7. Metode Pen yusunan Strategi Revitalisasi Posyandu

Metode yang digunakan dalam penyusunan strategi revitalisasi posyandu adalah metode analisis interaktif yaitu berupa pengumpulan data, kemudian data yang terkumpul disajikan dalam bentuk reduksi data, kemudaian hasil dari reduski data dan sajian data ditarik kesimpulan untuk verifikasi dalam penyusunan startegi revitalisasi Posyandu. Adapun metode penyusunan strategi revitalisasi posyandu tersebut digambarkan sebagai berikut Mile B Mattew dan Michael A Huberman,1992 : Sumber: Mattew B. Miles dan Michael A Huberman Gambar 3. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman Pengumpulan data Penyajian data Penarikan kesimpulan Reduksi data

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN