Tahap Pendahuluan Tahap Pengambilan Data

7 Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian No Subjek Usia tahun Tinggi badan Berat badan kg 1 A 25 162.5 62 2 B 33 146.5 51 3 C 35 149.5 50 4 D 29 155.0 59 5 E 29 157.0 48 6 F 36 159.5 57 7 G 39 160.0 64 8 H 40 156.0 51 9 I 27 167.0 61

3.4 TAHAPAN PENELITIAN

3.4.1 Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan dilakukan sebagai percobaan pengambilan data di lapangan. Tujuan dari dilakukannya tahap pendahuluan ini adalah untuk mengetahui kemungkinan permasalahan yang terjadi selama melakukan penelitian. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan survei ke lokasi yang sedang dilakukan aktivitas pemanenan kelapa sawit. Hal kedua adalah dilakukannya simulasi pengambilan data yang dibutuhkan untuk selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap metode yang telah direncanakan tersebut. Pada tahap ini dilakukan perekaman aktivitas pemanenan kelapa sawit dengan tujuan untuk mendapatkan perkiraan lama waktu pengambilan gambar untuk setiap sampel pekerja. Dalam proses evaluasi hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah pemilihan pekerjaan yang akan diukur, kemudian dilakukan penentuan terhadap elemen-elemen kerja dari setiap tahap pemanenan. Penguraian pekerjaan ke dalam elemen-elemennya penting untuk dilakukan karena beberapa alasan. Pertama adalah untuk memperjelas catatan mengenai cara kerja yang dibakukan. Kedua adalah untuk memungkinkan melakukan penyesuaian bagi setiap elemen karena keterampilan kerja pemanen belum tentu sama untuk semua bagian dari gerakan-gerakan kerjanya. Ketiga adalah untuk memudahkan mengamati terjadinya elemen yang tidak baku yang mungkin saja dilakukan pekerja. Alasan keempat adalah untuk memungkinkan dikembangkannya data waktu standar di tempat kerja yang bersangkutan.

3.4.2 Tahap Pengambilan Data

Alat yang digunakan adalah digital video camera. Pengambilan data dilakukan dengan cara merekam proses pemanenan kelapa sawit menggunakan digital video camera, pengamatan langsung dan pencatatan data. Data yang diperlukan adalah proses pemanenan, metode kerja, lama waktu menyelesaikan setiap kegiatan, dan jumlah tenaga kerja. Dalam metode ini juga diamati mengenai tingkat kenyamanan untuk mengetahui keadaan pekerja yang dipengaruhi oleh lingkungan dan juga tingkat 8 kelelahan serta faktor ergonomika yang lainnya. Lingkungan, kondisi lahan dan topografi dicatat selama terjadi pengukuran kerja untuk keperluan menentukan faktor kesulitan. Kondisi pengukuran dilakukan pada topografi teras dan flat, lahan basah dan kering, ketinggian pohon 3 meter H1 dan ketinggian pohon 3-6 meter H2. Topografi teras merupakan topografi yang memiliki bentuk lahan berundak-undak sedangkan topografi flat merupakan topografi yang memiliki bentuk lahan datar agak bergelombang. Lahan kering merupakan lahan yang memiliki jenis tanah mineral dan kering sedangkan lahan basah merupakan lahan yang jenis tanahnya organik rawa yang agak lembab namun tidak terendam oleh air. Pemanenan kelapa sawit pada ketinggian pohon 3 meter dengan menggunakan dodos dan egrek dan pemanenan kelapa sawit pada ketinggian pohon 3-6 meter dengan menggunakan egrek.

3.4.3 Tahap Pengolahan Data