Waktu Normal Rata-rata pemanen

39 memotong pelepah akan mempengaruhi pemanenan tandan berikutnya karena harus memotong pelepah lebih dari dua sehingga mempengaruhi lamanya waktu memotong tandan dan pelepah tersebut. Elemen kerja mencacah dan memindahkan pelepah Ba memiliki waktu minimum sebesar 2 detik, waktu maksimum sebesar 44 detik, dan koefiesien keragaman sebesar 0.83. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Ba memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu memindahkan pelepah tergantung pada letak gawangan mati yaitu tempat untuk meletakkan pelepah yang sudah dipotong. Elemen kerja memotong sisa tangkai tandan Ck memiliki waktu minimum sebesar 0.66 detik, waktu maksimum sebesar 4.90 detik, koefisien keragaman sebesar 0.54. Nilai ini menunjukan bahwa elemen kerja Ck memiliki keragaman data. Elemen kerja memungut brondolan Br memiliki waktu minimum sebesar 5 detik, waktu maksimum sebesar 126 detik, koefisien keragaman sebesar 0.87. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Br memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu elemen kerja ini tergantung pada tingkat kematangan buah dan juga ukuran tandan tersebut. Ketika tandan sudah melewati fraksi kematangan yang ditetapkan maka jumlah brondolan yang jatuh juga semakin banyak. Elemen kerja memuat tandan ke angkong Lo memiliki waktu minimum sebesar 1 detik, waktu maksimum sebesar 6.03 detik, koefisien keragaman sebesar 0.48. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Lo memiliki keragaman data yang relatif baik. Elemen kerja perpindahan dengan membawa angkong kosong termasuk kelambatan yang tidak dapat dihindarkan unavoidable delay memiliki waktu minimum sebesar 7.50 detik, waktu maksimum sebesar 41 detik, koefisien keragaman data sebesar 0.72. Elemen kerja perpindahan dengan membawa tandan MoT memiliki waktu minimum sebesar 4 detik, waktu maksimum sebesar 22 detik, dan koefisien keragaman sebesar 0.46. Elemen kerja perpindahan dengan membawa angkong bermuatan tandan MoAT memiliki waktu minimum sebesar 1 detik, waktu maksimum sebesar 95 detik, koefisien keragaman sebesar 1.23. Elemen kerja perpindahan tanpa membawa apapun termasuk kelambatan yang tidak dapat dihindarkan unavoidable delay memiliki waktu minimum sebesar 2 detik, waktu maksimum sebesar 107 detik, koefisien keragaman sebesar 0.88. Nilai ini menunjukkan elemen kerja ini memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu perpindahan dari satu tempat ke tempat lain tergantung dari jarak antar tempat tersebut dan juga kondisi lahan yang dilalui seperti lahan gambut dan lahan yang terjal menyulitkan dalam membawa angkong. Elemen kerja membongkar dan merapihkan tandan di TPH Un memiliki waktu minimum sebesar 2 detik, waktu maksimum sebesar 13.37 detik, dan koefisien keragaman sebesar 0.59. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Un memiliki data yang beragam.

4.2.3 Waktu Normal Rata-rata pemanen

Waktu normal yang dipakai untuk perhitungan waktu baku diambil dari waktu normal yang paling minimum dari waktu rata-rata pemanen dengan kondisi yang bersifat alami yaitu topografi flat, lahan kering, dan ketinggian pohon kurang dari 3 meter dengan menggunakan egrek. Waktu normal rata-rata pemanen pada kondisi topografi flat, lahan kering, dan ketinggian pohon 3 meter dengan menggunakan egrek dapat dilihat pada Tabel 18. 40 Tabel 18. Waktu normal rata-rata pemanen pada aktivitas pemanenan kelapa sawit topografi flat, lahan kering, dan ketinggian pohon 3 meter dengan egrek Elemen kerja Subjek Rata-rata SD KK Waktu normal I A F G detik detik detik Ve 3.76 3.97 4.72 3.45 3.97 + 0.54 0.14 3.45 Pr 9.67 6.45 8.68 10.33 8.78 + 1.70 0.19 6.45 Cu D E1 33.40 25.88 27.25 52.01 34.64 + 12.04 0.35 25.88 Ba 11.37 11.68 9.53 26.03 14.65 + 7.65 0.52 9.53 Ck 1.74 2.66 1.93 2.43 2.19 + 0.43 0.19 1.74 Br 37.03 51.87 45.27 39.25 43.35 + 6.66 0.15 37.03 Lo 4.09 3.75 4.35 4.27 4.12 + 0.26 0.06 3.75 Mo T 12.71 8.68 8.72 10.04 + 2.32 0.23 8.68 AT 15.66 14.16 13.52 16.06 14.85 + 1.20 0.08 13.52 Un 6.56 12.36 9.94 11.04 9.97 + 2.48 0.25 6.56 UD A 11.36 13.21 9.39 11.32 + 1.91 0.17 9.39 K 33.53 15.07 24.30 + 13.06 0.54 15.07 AD 13.77 11.94 10.83 16.05 13.15 + 2.28 0.17 10.83 Dari Tabel 18. terlihat waktu normal rata-rata pemanen kelapa sawit untuk masing-masing elemen kerja. Elemen kerja mengidentifikasi tandan matang Ve memiliki waktu rata-rata sebesar 3.97 detik. Standar deviasi sebesar + 0.54 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.14. Hasil ini menunjukkan bahwa Ve memiliki keragaman data yang relatif baik. Elemen kerja menyiapkan alat panen Pr memiliki waktu rata-rata sebesar 8.78 detik. Standar deviasi sebesar + 1.70 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.19. Nilai ini menunjukkan bahwa Pr memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Ada faktor lingkungan yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu ketika memanjangkan fiber tersebut tergantung dari ketinggian pohon yang akan dipanen dan mengencangkan pengunci pada alat panen tersebut. Elemen kerja memotong tandan dan pelepah Cu dengan menggunakan egrek E1 memiliki waktu rata-rata sebesar 34.64 detik. Standar deviasi sebesar + 12.04 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.35. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Cu memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan yang menyebabkan lamanya memotong tandan dan pelepah yaitu pemanen memotong pelepah atau tandan dalam beberapa kali tarikan. Kedua ketika memotong tandan yang terjepit diantara pelepah atau tandan yang memiliki tangkai yang pendek. Elemen kerja ini menjadi lebih cepat yaitu pemanen dapat memotong tandan langsung tanpa memotong pelepah terlebih dahulu atau biasa disebut dengan istilah mencuri buah. Namun hal ini tidak sesuai dengan prosedur perusahaan, seharusnya untuk 1 pohon yang akan dipanen tandannya harus memotong pelepah maksimal 2 buah atau dikenal dengan istilah songgo dua. Ketika memanen tandan tanpa memotong pelepah akan mempengaruhi pemanenan tandan berikutnya karena harus memotong pelepah lebih dari dua sehingga mempengaruhi lamanya waktu memotong tandan. Elemen kerja mencacah dan memindahkan pelepah Ba memiliki waktu rata-rata sebesar 14.65 detik. Standar deviasi sebesar + 7.65 detik maka koefiesien keragaman sebesar 0.52. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Ba memiliki data yang beragam karena ada faktor yang 41 menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu memindahkan pelepah tergantung pada letak gawangan mati yaitu tempat untuk meletakkan pelepah yang sudah dipotong. Elemen kerja memotong tangkai tandan Ck memiliki waktu rata-rata sebesar 2.19 detik. Standar deviasi sebesar + 0.43 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.19. Nilai ini menunjukan bahwa elemen kerja Ck memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan elemen kerja ini yaitu tergantung pada ketajaman tomasun tersebut dan juga ukuran dari TBS. Ketika tomasun kurang tajam memotong tangkai dilakukan dengan beberapa kali ayunan sehingga mempengaruhi waktu memotong tangkai tersebut. Elemen kerja memungut brondolan Br memiliki waktu rata-rata sebesar 43.35 detik. Standar deviasi sebesar + 6.66 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.15. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Br memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan elemen kerja ini yaitu tergantung pada tingkat kematangan buah dan juga ukuran tandan tersebut. Ketika tandan sudah melewati fraksi kematangan yang ditetapkan maka jumlah brondolan yang jatuh juga semakin banyak. Elemen kerja memuat tandan ke angkong Lo memiliki waktu rata-rata sebesar 4.12 detik. Standar deviasi sebesar + 0.26 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.06. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Lo memiliki keragaman data yang relatif baik. Elemen kerja perpindahan dengan membawa angkong kosong UDA memiliki waktu rata- rata sebesar 11.32 detik. Standar deviasi sebesar + 1.91 detik maka koefisien keragaman data sebesar 0.17. Elemen kerja perpindahan dengan membawa tandan MoT memiliki waktu rata-rata sebesar 10.04 detik. Standar deviasi sebesar + 2.32 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.23. Elemen kerja perpindahan dengan membawa angkong bermuatan tandan MoAT memiliki waktu rata-rata sebesar 14.85 detik. Standar deviasi sebesar + 1.20 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.08. Elemen kerja perpindahan tanpa membawa apapun UDK memiliki waktu rata-rata sebesar 24.30 detik. Standar deviasi sebesar + 13.06 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.54. Nilai ini menunjukkan elemen kerja ini memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu perpindahan dari satu tempat ke tempat lain tergantung dari jarak antar tempat tersebut dan juga kondisi lahan yang dilalui seperti lahan gambut dan lahan yang terjal menyulitkan dalam membawa angkong. Elemen kerja membongkar dan merapihkan tandan di TPH Un memiliki waktu rata-rata sebesar 9.97 detik. Standar deviasi sebesar + 2.48 detik maka koefisien keragaman sebesar 0.25. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Un memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu tergantung dengan ukuran tandan tersebut. 42 Tabel 19. Perbandingan koefisien keragaman masing-masing pemanen dengan koefisien keragaman rata-rata Elemen Koefisien Keragaman Rata-rata Kerja A D E I B C F G H Ve 0.29 0.51 0.52 0.41 0.45 0.41 0.28 0.45 0.25 0.45 Pr 0.48 0.49 0.33 0.43 0.47 0.68 0.36 0.39 0.51 0.56 Cu D 0.58 0.60 0.39 0.64 0.65 0.68 0.69 E1 0.47 0.53 0.39 0.53 0.70 0.58 0.41 0.63 0.71 0.64 E2 0.62 0.73 0.00 0.26 0.41 0.72 0.57 E3 E4 Ba 0.77 0.86 0.60 0.83 0.71 1.01 1.17 0.88 0.90 0.89 Ck 0.52 0.70 0.48 0.54 0.65 0.58 0.43 0.66 0.77 0.80 Br 0.52 0.81 0.67 0.87 0.86 0.68 0.73 0.85 0.85 0.84 Lo 0.43 0.43 0.35 0.48 0.33 0.47 0.56 0.45 0.53 0.44 Mo T 0.59 0.31 0.46 0.46 0.63 0.48 0.40 0.69 0.54 AT 0.85 1.64 1.14 1.23 1.35 0.90 0.83 1.11 0.83 1.28 Un 0.09 0.54 0.13 0.59 0.45 0.42 0.22 0.43 0.40 0.46 UD A 0.72 0.87 0.72 0.40 0.72 0.86 0.66 0.55 0.72 K 0.68 0.53 0.74 1.11 0.96 0.94 0.40 0.96 AD 1.00 0.92 0.61 0.48 0.81 0.61 0.65 1.27 0.80 1.50 Dari tabel 19 terlihat nilai koefisien keragaman data masing-masing pemanen dengan nilai koefisien keragaman data rata-rata. Untuk elemen kerja mengidentifikasiverifikasi tandan Ve ada 2 pemanen yang memiliki koefisien keragaman data di atas nilai koefisien keragaman. Hal ini menunjukkan bahwa kedua pemanen tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan faktor keterampilan individu. Faktor lingkungan tersebut yaitu ketika brondolan yang jatuh kurang dari 10 buah pemanen membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memastikan tandan tersebut. Elemen kerja menyiapkan alat panen Pr hanya memiliki satu pemanen yang nilai koefisien keragaman di atas koefisien keragaman rata-rata. Hal ini menunjukkan hanya ada satu pemanen yang pengaruh faktor lingkungan lebih besar dibandingkan dengan faktor keterampilan individu. Untuk elemen kerja memotong tandan dan pelepah dengan dodos CuD tidak ada yang memiliki nilai koefisien keragaman di atas koefisien kesergaman data rata-rata. Elemen kerja memotong tandan dan pelepah dengan egrek CuE1 memiliki dua pemanen yang nilai koefisien keragaman diatas koefisien keragaman rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa kedua pemanen tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan faktor keterampilan individu. Untuk elemen kerja CuE2 ada tiga pemanen yang nilai koefisien keragaman datanya diatas nilai koefisien keragaman rata-rata. Elemen kerja mencacah dan memindahkan pelepah Ba memiliki tiga pemanen yang nilai koefisien keragaman diatas koefisien keragaman rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga pemanen dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan faktor keterampilan individu. Elemen kerja membuang sisa tangkai TBS Ck tidak memiliki nilai koefisien keragaman diatas nilai koefisien keragaman rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa semua pemanen 43 dalam melakukan elemen kerja ini dipengaruhi oleh faktor keterampilan individu lebih besar dibandingkan dengan faktor lingkungan. Elemen kerja memungut brondolan Br memiliki empat pemanen yang nilai koefisien keragaman diatas koefisien keragaman rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa keempat pemanen tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan faktor keterampilan individu . Elemen kerja memuat TBS ke angkong Lo memiliki empat pemanen yang nilai koefisien keragaman diatas nilai koefisien keragaman rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa pemanen tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan faktor keterampilan individu. Elemen kerja perpindahan Mo memiliki pemanen yang nilai koefisien keragaman diatas koefisien keragaman rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa pemanen tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan faktor keterampilan individu dalam pekerjaan tersebut. Elemen kerja membongkar dan merapihkan TBS di TPH Un memiliki dua pemanen yang nilai koefisien keragaman diatas nilai koefisien keragaman rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa kedua pemanen tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan faktor keterampilan individu.

4.2.4 Faktor Kesulitan