Elemen Kerja Mencacah dan Memindahkan Pelepah Ba Elemen Kerja Memungut Brondolan Br

49 Tabel 24. Faktor kesulitan elemen kerja Cu dengan variasi kerja Variasi kerja Faktor Kesulitan Topografi Lahan Ketinggian Pohon T-K-D 0.15 -0.57 T-K-E1 0.49 T-K-E2 1.09 0.15 F-K-D -0.45 F-K-E1 F-K-E2 -0.19 F-B-D -0.18 Dari Tabel 24 dapat dilihat faktor kesulitan topografi untuk variasi kerja T-K-D sebesar 0.15 dibandingkan dengan F-K-D sebesar 0. Variasi kerja T-K-E1 sebesar 0.49 dibandingkan dengan variasi kerja F-K-E1 sebesar 0. Variasi kerja T-K-E2 sebesar 1.09 dibandingkan dengan variasi kerja F-K-E2 sebesar 0. Hal ini menunjukkan memotong tandan pada topografi flat lebih mudah dibandingkan dengan topografi teras. Ini sesuai dengan fakta karena topografi teras hanya memiliki lebar lahan sebesar 1 – 1.5 meter sehingga untuk memotong tandan pekerja harus mengatur posisi yang aman dan sesuai. Pada saat memotong tandan maupun pelepah pemanen harus berhati-hati agar tidak tertimpa pelepah ataupun tandan dan agar tidak terjatuh karena lahan yang sempit. Faktor kesulitan lahan dari Tabel 24 terlihat untuk variasi kerja F-K-D sebesar 0 dibandingkan dengan F-B-D sebesar -0.18. Hal ini menunjukkan memotong tandan pada lahan basah lebih mudah dibandingkan memotong tandan pada lahan kering. Pada lahan kering banyak terdapat kotoran atau serasah daun sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memotong tandan karena pemanen harus mengatur posisi yang aman dan nyaman. Faktor kesulitan ketinggian pohon dari Tabel 24 dapat dilihat untuk variasi kerja T-K-E1 sebesar 0 dibandingkan dengan T-K-E2 sebesar 0.15. Untuk variasi kerja T-K-E1 sebesar 0 dibandingkan dengan T-K-D sebesar -0.57. Untuk variasi kerja F-K-E1 sebesar 0 dibandingkan dengan F-K-E2 sebesar -0.19. Untuk variasi kerja F-K-E1 sebesar 0 dibandingkan dengan F-K-D sebesar -0.45. Ini juga menunjukkan bahwa memotong tandan dengan dodos pada ketinggian kurang dari 3 meter lebih mudah dibandingkan dengan egrek pada ketinggian 3-6 meter. Hal ini dikarenakan ketika memanen tandan dengan menggunakan dodos tidak memotong pelepah. Dari hasil analisis ketiga faktor tersebut dapat disimpulkan elemen kerja memotong tandan maupun pelepah pada topografi flat lebih mudah dibandingkan teras. Memotong tandan maupun pelepah pada lahan basah lebih mudah dibandingkan lahan kering. Memotong tandan maupun pelepah dengan dodos lebih efektifmudah dibandingkan dengan egrek.

4.2.4.4 Elemen Kerja Mencacah dan Memindahkan Pelepah Ba

Elemen kerja ini memiliki waktu normal 9.53 detik. Hal yang dapat memperlambat pekerjaan tersebut adalah pertama pemanen berhati-hati dalam memindahkan pelepah karena pada bagian pelepah terdapat duri. Kedua jarak memindahkan pelepah ke gawangan mati yang jauh sehingga memperlama waktu memindahkan. Ketiga ada beberapa pemanen yang memotong pelepah tersebut menjadi beberapa bagian kemudian baru dipindahkan ke gawangan mati. Namun, ada juga gerakan yang membuat elemen ini lebih cepat, yaitu ketika pemanen memindahkan pelepah dengan bantuan dodos. Pemanen memindahkan beberapa pelepah sekaligus. Biasanya ini dilakukan untuk pelepah yang kecil dan panen dengan menggunakan dodos. Faktor kesulitan elemen gerakan ini sebesar 0 50 karena elemen gerakan ini tidak dipengaruhi oleh keadaan topografi, kondisi lahan, dan ketinggian pohon.

4.2.4.5 Elemen Kerja Memungut Brondolan Br

Waktu normal yang dibutukan untuk memungut brondolan ini adalah 37.03 detik. Pekerjaan ini juga dipengaruhi oleh faktor ketinggian pohon, kondisi lahan, dan topografi. Ada beberapa hal yang menyebabkan elemen gerak ini menjadi lama yaitu pertama banyaknya brondolan yang ada di tanah, kedua banyaknya serasah dan kotoran yang tercampur dengan brondolan sehingga menghabiskan banyak waktu untuk mengambil brondolan tersebut. Faktor kesulitan elemen kerja Br dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Faktor kesulitan elemen kerja Br dengan variasi kerja Variasi kerja Faktor Kesulitan Topografi Lahan Ketinggian Pohon T-K-H1 0.39 T-K-H2 -0.25 -0.20 F-K-H1 F-K-H2 0.40 F-B-H1 -0.20 F-B-H2 Tidak ada Tidak ada Dari Tabel 25 dapat dilihat faktor koreksi topografi untuk variasi kerja T-K-H1 sebesar 0.39 dibandingkan dengan F-K-H1 sebesar 0. Hal ini menunjukkan bahwa topografi teras lebih sukar dibandingkan dengan topografi flat untuk ketinggian pohon 3 meter H1. Namun untuk variasi kerja T-K-H2 sebesar -0.25 dibandingkan dengan F-K-H2 sebesar 0. Topografi teras jauh lebih mudah dibandingkan dengan topografi flat pada ketinggian pohon 3-6 meter. Hal ini dikarenakan jumlah ulangan data yang dimiliki pada bagian ini tidak seragam. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan elemen kerja memungut brondolan pada topografi teras lebih sulit dibandingkan topografi flat karena pada topografi teras brondolan jatuh menyebar bahkan bisa terjatuh di teras bagian bawah. Faktor kesulitan lahan dari Tabel 25 terlihat untuk variasi kerja F-K-H1 sebesar 0 dibandingkan dengan F-B-H1 sebesar -0.20. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi lahan basah lebih mudah dibandingkan dengan kondisi lahan kering. Pada lahan kering banyak terdapat kotoran atau serasah yang bercampur dengan brondolan sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memilih brondolan tersebut dan jumlah brondolan pada lahan kering lebih banyak. Faktor kesulitan ketinggian pohon dari Tabel 25 terlihat untuk variasi kerja T-K-H1 sebesar 0 dibandingkan dengan T-K-H2 sebesar -0.20. Hal ini menunjukkan elemen kerja Br pada ketinggian pohon 3 meter lebih sukar dibandingkan dengan ketinggian pohon 3-6 meter. Dari hasil analisis dapat disimpulkan elemen kerja memungut brondolan Br tidak berpengaruh terhadap ketinggian pohon 0-3 meter dan 3-6 meter. Elemen kerja ini juga dipengaruhi oleh faktor yang lain yaitu tingkat kematangan buah fraksi. Elemen kerja memungut brondolan memiliki ulangan data yang tidak seragam yaitu terkadang ada tandan yang dipanen sudah melewati fraksi dua. Hal ini mengakibatkan jumlah brondolan yang jatuh semakin banyak. 51 Dari hasil analisis ketiga faktor dapat disimpulkan elemen kerja memungut brondolan Br pada topografi flat lebih mudah dibandingkan topografi teras. Elemen kerja memungut brondolan Br pada lahan basah lebih mudah dibandingkan lahan kering.

4.2.4.6 Elemen Kerja Memuat TBS ke Angkong Lo