Biaya dan Pendapatan Skema Pasar Karbon Sukarela Lokasi dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

4. Penjualan karbon, laporan tahunan dan penerbitan sertifikat. Laporan tahunan memungkinan Plan Vivo Foundation untuk mengawasi proyek. Persetujuan dari laporan tahunan memicu untuk penerbitan sertifikat Plan Vivo. 5. Verifikasi pihak ketiga Third party verification Verifikasi dilakukan oleh independen, organisasi pihak ketiga yang disebut verifier. Verifikasi dapat menguatkan nilai dari sertifikat Plan Vivo dan memastikan proyek telah sesuai dengan standar.

2.5 Biaya dan Pendapatan Skema Pasar Karbon Sukarela

Biaya dalam skema perdagangan karbon Plan Vivo hingga memperoleh sertifikat Plan Vivo meliputi proses peninjauan Project Idea Note PIN dan validasi. Validasi terdiri dari beberapa proses yaitu: peninjauan Project Design Document PDD, kunjungan lapangan, peninjauan spesifikasi teknis, peninjauan hasil validasi dan pendaftaran proyek Plan Vivo 2012. Hasil analisis Antoko 2011 pada penelitian di hutan rakyat kemenyan yang ada di Tapanuli Utara menunjukkan bahwa dengan mengikuti skema karbon Plan Vivo layak secara finansial. Pada model Kemenyan-Tanaman Campuran dengan mengikuti skema karbon dengan harga karbon sebesar 6 USDtonCO 2 , tingkat suku bunga sebesar 2,54tahun dan biaya transaksi sebesar 40 mampu memberikan peningkatan pendapatan bersih sebesar 195,50 dengan nilai NPV sebesar Rp 40,09 jutaha. Peningkatan pendapatan bersih terbesar, yaitu: 1.092,41 yang diperoleh pada saat harga karbon sebesar 10 USDtonCO 2 , tingkat suku bunga 7tahun dan biaya transaksi sebesar 40. Pada model Kemenyan-Karet dengan harga karbon sebesar 6 USDtonCO 2 , tingkat suku bunga sebesar 2,54tahun dan biaya transaksi 40 mampu memberikan peningkatan pendapatan bersih sebesar 211,20 dan nilai NPV sebesar 1.191,40 diperoleh pada saat harga karbon sebesar 10 USDtonCO 2, tingkat suku bunga 7tahun dan biaya transaksi sebesar 40. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di hutan rakyat Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan, yaitu: pita ukur, haga hypsometer, tally sheet, perangkat keras hardware berupa seperangkat komputer dan alat tulis. Perangkat lunak software berupa program komputer untuk mengolah data yaitu Microsoft Excel. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah tegakan hutan rakyat jati yang dimiliki masyarakat di lokasi penelitian. 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data