Thermal front Parameter Oseanografi

Upwelling merupakan proses yang penting untuk mengembalikan zat-zat hara dari lapisan air dekat dasar ke daerah permukaan, oleh karena itu daerah yang terjadi proses upwelling akan sangat kaya akan nutrien, sehingga plankton melimpah, dan ikan - ikan akan berkumpul, yang tentunya merupakan daerah yang sangat baik untuk usaha penangkapan ikan Edward dan Tarigan 2003. Menurut Simbolon et al. 2009 sebaran suhu permukaan laut merupakan salah satu parameter yang bisa digunakan untuk mengetahui terjadinya proses upwelling di suatu perairan. Unsur nitrogen N dan fosfor P merupakan unsur hara nutrisi yang diperlukan oleh flora tumbuhan laut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Unsur - unsur tersebut ada dalam bentuk nitrat NO 3 dan fosfat PO 4 . Unsur - unsur kimia ini bersama - sama dengan unsur - unsur lainnya seperti belerang S, kalium K dan karbon C disebut juga unsur hara nutrien. Zat - zat hara ini dibutuhkan oleh fitoplankton maupun tanaman yang hidup di laut untuk pertumbuhannya. Penelitian yang dilakukan Edward dan Tarigan 2003 tentang fluktuasi kadar zat hara fosfat dan nitrat selama proses upwelling di laut Banda menunjukkan kadar fosfat dan nitrat di perairan Laut Banda masih relatif homogen dan meningkat kadarnya dengan bertambahnya kedalaman laut. Kadar fosfat dan nitrat rata - rata pada pada bulan Agustus cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan Februari, Mei dan November. Kecenderungan peningkatan zat hara fosfat dan nitrat pada bulan Agustus memperlihatkan terjadinya proses upwelling di perairan Laut Banda pada musim timur dan musim peralihan II .

2.2.5 Thermal front

Thermal Front di paparan laut adalah daerah - daerah batas antara air homogen tercampur sempurna dan berlapis - lapis, dimana keseimbangan antara lapisan dan pencampuran tergantung kekuatan arus pasang surut. Gambar 6 menunjukkan bagaimana sebuah thermal front terbentuk antara air homogen kanan dan air terlapis kiri di paparan laut. Lapisan tercampur bawah disebabkan oleh arus pasut sementara lapisan tercampur atas disebabkan oleh pencampuran oleh angin dan batas bawahnya adalah termoklin musiman kemungkinan bertemu dengan piknoklin. Kedua lapisan tercampur akan bersatu dan bercampur dimana airnya lebih dangkal. Sumber : The Open University 1995 vide Supangat dan Susana 2003 Gambar 6 Ilustrasi pembentukan thermal front. Dobson 1986 vide Mukhlishin 1995 mengklasifikasikan thermal front dalam enam tipe yaitu : 1. Planetary front merupakan front yang bersama dengan konvergen skala besar dari transport ekman permukaan dan biasanya ditemukan di tengah laut. contognya ialah daerah konvergen Antartika atau front kutub. 2. Front yang terjadi karena western current edges dimana air tropis yang hangat dan bersalinitas tinggi dibawa oleh western boundary current relatif dekat dengan perairan lintang tinggi yang dingin dan segar. 3. Shelf break front yang terbentuk pada pinggiran paparan benua, dimana sifat perairan daerah paparan sangat sempit bertemu dan bercampur dengan perairan yang bertipe lerengan benua atau laut dalam. 4. Upwelling dan Front dimana biasanya dibarengi dengan transport ekman yang menjahui pantai dan dipicu oleh angin yang menyusuri pantai. front ini dicirikan oleh sebuah pycnoclin. Pycnoclin merupakan istilah untuk mencirikan dua massa air yang berbeda sifat terutama densitasnya. 5. Plume front yaitu front yang terjadi pada perbatasan dari perairan tawar yang diproduksi dari sungai - sungai besar dengan perairan laut. 6. Shallow sea front yaitu front yang terbentuk dalam laut yang sempit dan estuaria sekitar pulau. Front yang terstratifikasi baik yang disebabkan oleh angin dan pasang surut. Robinson 1991 vide Simbolon et al. 2009 menyatakan bahwa front penting dalam produktivitas perairan laut karena cenderung membawa bersama - sama massa air yang dingin dan kaya akan nutrien dibandingkan dengan perairan yang lebih hangat tetapi miskin zat hara. Kombinasi dari suhu dan peningkatan kandungan hara yang timbul dari pencampuran ini akan meningkatkan produktivitas fitoplankton. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya stok ikan di daerah tersebut. Selain itu front atau pertemuan dua massa air merupakan penghalang bagi migrasi ikan, karena pergerakan air yang cepat dan ombak yang besar Simbolon et al 2009.

2.3 Pemanfaatan Teknologi Inderaja di Bidang Perikanan Tangkap