Musim peralihan timur - barat

Kisaran klorofil-a dominan Gambar 15 berada antara 0,25 - 1,00 mgm 3 . Nilai konsentrasi klorofil-a maksimum menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan musim sebelumnya di wilayah perairan Wakatobi, perairan Muna, perairan Seram, dan perairan utara NTT dengan kisaran antara 0,75 - 1,75 mgm 3 , sedangkan konsetrasi klorofil-a yang lebih rendah dari 0,25 mgm 3 tersebar secara merata di perairan Laut Banda. 3 Musim timur Memasuki musim timur konsentrasi suhu permukaan laut SPL menunjukkan adanya dominasi suhu rendah dibandingkan dengan musim sebelumnya. Kisaran SPL dominan berada antara 24,51 - 28,50 o C. Konsentrasi SPL yang lebih tinggi dari 27,51 o C terlihat di wilayah bagian selatan - barat, seperti perairan NTT dan kepulauan Wakatobi hingga Banggai Kepulauan, sedangkan SPL yang lebih rendah dari 27,51 o C terlihat terkonsetrasi di wilayah utara - timur Laut Banda, seperti peraairan utara pulau Buruh, pulau Seram, kepulauan Kei, hingga kepulauan Maluku tenggara Barat. Konsentrasi klorofil-a dominan musim timur berkisar antara 0,3 - 1,75 mgm 3 . Nilai konsentrasi klorofil- a yang lebih tinggi 0,50 - 1,75 mgm 3 berada di sekitar perairan utara -timur dan barat Laut Banda, seperti pulau Buruh, pulau Seram, kepulauan Kei, pulau Maluku Tenggara Barat, walaupun terlihat juga di wilayah perairan kepulauan Wakatobi dan perairan Muna berupa spot kecil. Kisaran konsentrasi klorofil-a yang lebih rendah dari 0,50 mgm 3 terlihat di wilayah selatan-barat Laut Banda perairan NTT, perairan Kendari dan Banggai Kepulauan. Pola sebaran SPL dan klorofil-a pada musim timur dapat dilihat pada Gambar 16 dan Lampiran 12.

4.2.4 Musim peralihan timur - barat

Musim peralihan timur - barat konsentrasi suhu permukaan laut SPL menunjukkan adanya peningkatan dominasi suhu dibandingkan dengan musim timur. Kisaran SPL dominan berada antara 26,51- 29,50 o C. Kisaran konsentrasi SPL yang lebih tinggi dari 28,00 o C terlihat lebih dominan pada wilayah bagian selatan - barat, seperti perairan NTT, namun di perairan Wakatobi, perairan Kendari dan Banggai Kepulauan terlihat adanya SPL yang relatif lebih rendah dari 27.01 o C. Kisaran SPL dominan yang lebih rendah dari 27,01 o C masih terlihat terkonsetrasi di wilayah utara - timur Laut Banda dengan luasan yang semakin kecil dibandingkan dengan musim timur. Dinamika SPL dan klorofil-a pada musim peralihan timur - barat dapat dilihat pada Gambar 17 dan Lampiran 12. Gambar 16 Sebaran suhu permukaan laut o C A dan klorofil-a mgm 3 B musim timur. A B Gambar 17 Sebaran suhu permukaan laut o C A dan klorofil-a mgm 3 B musim peralihan timur - barat. A B Konsentrasi klorofil-a musim peralihan timur - barat berkisar antara 0,20 - 1,25 mgm 3 . Konsentrasi yang lebih tinggi dari 0,75 mgm 3 masih terlihat pada hampir seluruh perairan pulau - pulau yang ada di Laut Banda, pulau Buruh, pulau Seram, kepulauan Kei, kepulauan, pulau Tanibar, kepulauan Wakatobi, perairan Kendari dan Banggai Kepulauan. Sedangkan konsentrasi klorofil-a yang relatif lebih rendah dari 0,50 mgm 3 terlihat tersebar merata diwilayah perairan Laut Banda. Pengujian akurasi suhu permukaan laut citra Aqua MODIS Level 3 dengan hasil pengukuran lapangan dilakukan pada saat malam hari. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai RMSE sebesar 1,23 dengan jumlah titik pengamatan sebanyak 14 titik Lampiran 6a. Nilai RMSE ini menunjukkan bahwa tingkat akurasi satelit Aqua MODIS tergolong baik. Hasil uji RMSE juga menunjukkan bahwa secara umum nilai SPL citra Aqua MODIS Level 3 cenderung lebih rendah underestimate jika dibandingkan dengan hasil pengukuran data lapangan dengan kisaran perbandingan setiap titik pengamatan antara 0,54 - 3,28. Hasil analisis regresi antara suhu permukaan laut citra Aqua MODIS level 3 dan hasil pengukuran lapangan menunjukkan korelasi r sebesar 0,726 serta koefisien korelasi R 2 sebesar 0,527 atau 52,7 mampu memprediksi nilai SPL lapangan Gambar 18. Verifikasi terhadap konsentrasi klorofil-a citra Aqua MODIS Level 3 tidak dilakukan kerena jumlah data pengamatan yang akan dianalisis hanya berjumlah 2 titik, akibat banyaknya lokasi dari data citra Aqua MODIS level 3 yang tertutupi awan Lampiran 6b. Gambar 18 Perbandingan antara SPL in-situ dan SPL Citra Aqua MODIS level 3. Sebaran Thermal Front dan Upwelling Tahun 2008 - 2010 di Laut Banda 4.3.1 Musim barat Fenonema thermal front di Laut Banda secara spasial pada musim barat terlihat terkonsentrasi disekitar perairan barat Laut Banda, seperti perairan NTT, kepulauan Waktobi dan Banggai Kepulauan dengan panjang rata - rata sekitar 20 km. Intensitas thermal front tertinggi terjadi pada tahun 2009 secara temporal. Wilayah perairan pulau Seram dan pulau Buruh memperlihatkan adanya konsentrasi thermal front yang cukup tinggi pada tahun 2010, sementara pada tahun 2009 cenderung menyebar di seluruh perairan Laut Banda, namun di tahun sebelumnya 2008 terlihat thermal front hanya terjadi di pinggiran Laut Banda. Peta prediksi upwelling di Laut Banda saat musim barat antara tahun 2008 - 2010 Gambar 20 tidak menunjukkan adanya konsentrasi upwelling. Konsetrasi klorofil-a saat musim barat berkisar antara 0- 0,25 mgm 3 dan SPL antara 27,00 - 29,00 o C.. Sebaran secara spasial dan temporal thermal front dan upwelling pada musim barat dapat dilihat pada Gambar 19 dan 20 serta Lampiran 13.

4.3.2. Musim peralihan barat - timur