Sebaran Thermal Front dan Upwelling Tahun 2008 - 2010 di Laut Banda 4.3.1 Musim barat
Fenonema thermal front di Laut Banda secara spasial pada musim barat terlihat terkonsentrasi disekitar perairan barat Laut Banda, seperti perairan NTT,
kepulauan Waktobi dan Banggai Kepulauan dengan panjang rata - rata sekitar 20 km. Intensitas thermal front tertinggi terjadi pada tahun 2009 secara temporal.
Wilayah perairan pulau Seram dan pulau Buruh memperlihatkan adanya konsentrasi thermal front yang cukup tinggi pada tahun 2010, sementara pada
tahun 2009 cenderung menyebar di seluruh perairan Laut Banda, namun di tahun sebelumnya 2008 terlihat thermal front hanya terjadi di pinggiran Laut Banda.
Peta prediksi upwelling di Laut Banda saat musim barat antara tahun 2008 - 2010 Gambar 20 tidak menunjukkan adanya konsentrasi upwelling. Konsetrasi
klorofil-a saat musim barat berkisar antara 0- 0,25 mgm
3
dan SPL antara 27,00 - 29,00
o
C.. Sebaran secara spasial dan temporal thermal front dan upwelling pada musim barat dapat dilihat pada Gambar 19 dan 20 serta Lampiran 13.
4.3.2. Musim peralihan barat - timur
Dinamika thermal front pada musim peralihan barat - timur di Laut Banda secara spasial menunjukkan adanya perubahan lokasi dan luasan dari musim
sebelumnya. Jika musim barat pusat terjadinya thermal front berada dibagaian barat Laut Banda, namun pada saat musim peralihan barat - timur terkonsetrasi di
wilayah timur. Lokasi terjadinya thermal front saat musim barat terlihat di sebelah selatan pulau Buruh, bagian barat kepulauan Kei, pulau Wetar, Banggai
Kepualuan dan perairan utara NTT. Jika dilihat secara temporal sebaran thermal front antara tahun 2008 - 2010 relatif sama, walaupun pada tahun 2010 terlihat
konsentrasi lebih tinggi di sekitar perairan antara Sulawesi Tenggara kepulauan Wakatobi, perairan Kendari, perairan NTT dan pulau Buruh. Sementara itu
fenomena upwelling saat musim peralihan barat - timur secara spasial tidak terlihat di Laut Banda. Peta prediksi thermal front dan upwelling pada musim
peralihan barat - timur dapat dilihat pada Gambar 21 dan 22 serta Lampiran 13.
56 Gambar 19 Sebaran thermal front musim barat tahun 2008-2010 di Laut Banda.
57
Gambar 20 Sebaran upwelling musim barat tahun 2008-2010 di Laut Banda.
58 Gambar 21 Sebaran thermal front musim peralihan barat - timur tahun 2008-2010 di Laut Banda.
59
Gambar 22 Sebaran upwelling musim peralihan barat - timur tahun 2008-2010 di Laut Banda.
3 Musim timur
Pergerakan thermal front ketika musim timur secara spasial terpusat di dibagian utara Laut Banda sekitar perairan pulau Buruh, pulau Seram hingga
kepulauan Kei dengan model thermal front yang cukup panjang yaitu sekitar 40 km dibandingkan lokasi yang lainnya. Secara temporal terlihat tahun 2009
jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan tahun yang lain 2008 dan 2009 baik dari segi luasan ataupu panjangnya. Sebaran fenomena upwelling pada
musim timur secara spasial terpusat di wliayah utara dan timur yaitu sekitar pulau Buruh, pulau Seram, pulau Kei dan pulau Tanibar. Konsentrasi klorofil-a saat
terjadi upwelling berkisar antara 0,4 - 1,50 mgm
3
dengan kisaran SPL antara 25,50 - 26,76
o
C. Pola peningkatan ini upwelling setiap tahunnya mengalami perubahan secara temporal, yaitu pada tahun 2008 terlihat adanya peningkatan di
bagian timur - selatan Laut Banda kepulauan Kei, kepulauan Tanibar hingga pulau Wetar, sementara di tahun 2009 terjadi perubahan lokasi ke wilayah utara -
timur Laut Banda pulau Buruh,Seram, dan Papua. Tahun 2010 menunjukkan adanya penurunan konsentrasi upwelling jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya di bulan yang sama Juli, perubahan ini terlihat jelas di wilayah utara - selatan Laut Banda. Pola sebaran pergerakan thermal front dan upwelling dapat
dilihat pada Gambar 23 dan 24 serta Lampiran 13.
4.3.4 Musim peralihan timur - barat