8
2.1.3 Sumber Air Minum Dalam Kemasan
Sumber air yang digunakan untuk dapat diproses menjadi AMDK menurut Permenperin No.96 Tahun 2011, yaitu:
1 Air laut adalah air mengandung garam berasal dari laut..
2 Air permukaan adalah air permukaan adalah air tawar yang terdapat diatas
permukaan tanah bisa berupa mata air, air artesis, air sumur, air sungai, atau air danau.
3 Air tanah adalah air tanah adalah air dari bawah permukaan zona yang berada
dibawah tekanan sama dengan atau sama lebih besar dari tekanan atmosfer. 4
Air embun adalah air yang diperoleh dari proses pengembunan uap air dari udara lembab.
2.2. Konsep Kualitas
Persaingan yang tinggi menuntut perusahaan agar memiliki keunggulan kompetitif. Salah satu cara adalah dengan menciptakan kepuasan pelanggan
melalui peningkatan kualitas, karena pelanggan merupakan fokus utama ketika mengungkap tentang kepuasan dan kualitas Lupiyoadi 2006.
Kebutuhan akan perubahan dan perbaikan bagi pelaku bisnis Indonesia yaitu koreksi yang objektif, keterusterangan mengenai kekurangan, dan kesiapan untuk
melakukan perubahan dan perbaikan. Setiap usaha harus menyadari perlunya perbaikan kualitas dan pengembangan bisnis inti dengan memanfaatkan
manajemen kualitas dan daya dukung keunggulan bersaing Yamit 2010.
2.2.1 Pengertian Kualitas
Kualitas merupakan salah satu kriteria yang menjadi pilihan konsumen. Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan
pelanggan Gaspersz 2006. Dilihat dari segi manajemen operasional kualitas produk merupakan salah satu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing
produk yang harus memberi kepuasan kepada konsumen yang melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing Nasution 2001.
9
Menurut Juran dalam Yamit 2010 mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi. Pendekatan Juran adalah orientasi pada
pemenuhan harapan konsumen. Garvin mengidentifikasi perspektif kualitas dalam lima alternatif, yaitu:
1. Transcendental Approach, kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit
dioperasionalkan 2.
Product-based Approach, kualitas sebagai karakteristik atau Indikator yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.
3. User-Base Approach, kualitas bergantung pada orang yang menggunakannya
dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas tinggi.
4. Manufacturing-based Approach, kualitas sama dengan persyaratannya.
5. Value-based Approach, kualitas dipandang dari segi nilai dan harga.
2.2.2 Manajemen Kualitas
Sistem kualitas modern menurut Nasution 2001 kualitas dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Kualitas desain, yaitu memenuhi keinginan dan harapan pelanggan dan secara ekonomi layak untuk diproduksi
2. Kualitas konformitas, yaitu memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan 3. Kualitas pemasaran dan pelayanan purna jual
Gaspersz 2011 mendefinisikan manajemen kualitas sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakan
kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab serta mengimplementasikan melalui alat-alat:
1. Perencanaan Kualitas
2. Pengendalian Kualitas,
3. Jaminan Kualitas,
4. Peningkatan Kualitas
Keuntungan dari perbaikan kualitas yang baik perusahaan dapat meningkatkan pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih
rendah. Dengan perbaikan mutu perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingan, sehingga perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasar dan menerapkan harga
10
yang lebih tinggi dan dapat meningkatan pendapatan serta menghasilkan laba. Selain itu perusahaan dapat meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan
sehingga dapat mengurangi biaya.
2.2.3 Peningkatan Kualitas