Tipe Tapak Ketersediaan Lahan untuk Tanama n

Rancangan penanaman yang telah ada dilakukan secara bertahap setiap tahun, dan setiap tahap memiliki desain yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan dana dan tidak konsistenya pihak perencana.

4.3.1. Tipe Tapak

Tipe tapak pada Jalan Soekarno-Hatta adalah bangunan, jalur pedestrian, daerah penanaman dan badan jalan. Daerah penanaman berada diantara jalur pedestrian dan perkerasan jalan. Tipe tata guna lahan pada Jalan Soekarno-Hata adalah tipe tata guna lahan yang baik, karena jalur pedestrian tidak berbatasan langsung dengan badan jalan yang ramai dengan arus lalu lintas kendaraan. Jalan Soekarno-Hatta termasuk dalam kelas acceptable, yaitu daerah penanaman tersedia tetapi lebar penanaman sempit yaitu 2 m, sehingga dalam hal penanaman harus mendapat perhatian khusus. Lebar penanaman yang sempit dan daerah penanaman yang berbatasan langsung dengan daerah badan jalan yang ramai dengan arus kendaraan akan sulit bagi tanaman untuk beradaptasi. Sehingga perlu diberi perlakuan khusus pada tanaman yang baru ditanam, misalnya pemberian penyanngga agar tanaman tidak mudah tumbang. Keterangan: Pagar Daerah penanaman tanaman Jalur pedestrian Badan Jalan Gambar 10 Penampang lanskap jalan soekarno-hatta Tipe Jalan Jenderal Sudirman adalah bangunan, daerah penanaman, jalur pedestrian dan badan jalan. Daerah penanaman berada diantara bangunan dan jalur pedestrian. Tipe tata guna lahan pada Jalan Jenderal Sudirman tidak baik bagi kenyamanan pejalan kaki karena jalur pedestrian berbatasan langsung dengan daerah badan jalan. Jalan Jenderal Sudirman termasuk dalam kelas acceptable, yaitu daerah penanaman tersedia tetapi sempit dan tanaman berada pada bak-bak penanaman permanen. Daerah penanaman pada Jalan Jenderal Sudirman tidak kontinyu 1,5 m 2 m 10 m sepanjang jalan, karena lahan digunakan untuk kepentingan komersial seperti toko dan tempat parkir kendaraan. Menurut Nasrullah 1999, sebaiknya penanaman tanaman jalan kontinyu sepanjang jalan. 1,5m 10m Keterangan: Pagar Jalur pedestrian Daerah penanaman tanaman Badan jalan Gambar 11 Penampang lanskap jalan jenderal sudirman Tipe Jalan Raden Intan adalah bangunan, jalur pedestrian, daerah penanaman dan badan jalan. Daerah penanaman berada diantara jalur pedestrian dan perkerasan jalan. Tata guna lahan pada Jalan Raden Intan adalah baik, di mana jalur pedestrian tidak berbatasan langsung dengan badan jalan. Tetapi karena daerah penanaman tidak ada tanaman maka kendaraan sering melaju lewat daerah penanaman, sehingga jalur pedestrian berbatasan langsung dengan daerah untuk laju kendaraan. Hal tersebut akan berbahaya bagi pejalan kaki. Jalan Raden Intan termasuk dalam kelas acceptable, yaitu daerah penanaman tersedia tetapi sempit dan belum terdapat tanaman. Daerah penanaman yang sempit akan menganggu pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman perlu mendapat perlakuan khusus. Selain itu harus dipilih tanaman yang tidak mempunyai akar lutut atau akar banir. Akar lutut adalah akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok kembali masuk ke dalam tanah. Akar banir adalah akar yang berbentuk seperti papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh tanaman. Contoh tanaman kenari Canarium commune, sukun Artocarpus communis Tjitrosoepomo . 1,5m 1m 3,5m Keterangan: Pagar Jalur pedestrian Daerah penanaman tanaman Badan Jalan Gambar 12 Penampang lanskap jalan raden intan

4.3.2. Ruang tumbuh tanaman