Kondisi Kesehatan Tanaman Evaluasi Tanaman 1. Inventarisasi Tanaman Tepi Jalan

Tabel 15 Ukuran fisik tanaman penutup tanah No Nama Tanaman Panjang Penanaman m Lebar Rata-Rata m Tinggi Rata-Rata m 1 Kriminil Alternanthera amoena 32,9 0,47 0,06 2 Bayam merah Iresine herbstii 68,5 0,64 0,25 3 Kembang cokla t Zephyranthes tubispatha 38 0,26 0,3 4 Taiwan beauty Cuphea mycrophylla 109 0,24 0,18 5 Adam dan hawa Rhodeo discolor 23 0,4 0,2 6 Kana Canna indica 4 0,2 0,5 7 Paku tanah Blechun orientale 9,5 0,3 0,2 8 Lantana Lantana cammara 4,7 0,32 0,35 9 Rumput manila Zoysia matrella 41,5 0,44 0,02 10 Rumput gajahan Axonophus compressus 9 0,5 0,02 Tanaman penutup tanah yang paling panjang penanamannya adalah tanaman taiwan beauty, yaitu 109 m, dengan rata-rata lebar penanaman 0,24 m, dan rata-rata tinggi tanaman 0,18 m. Taiwan beauty ditanam bersama dengan teh- tehan. Desain penanaman teh-tehan di bagian atas dan taiwan beauty di bagian bawah. Kedua tanaman tersebut ditanam di depan kantor Pemda dan di depan daerah pemakaman. Jumlah tanaman paling sedikit adalah kina yaitu 4 m. Tanaman kina ini berada di depan kantor Samsat.

4.4.3. Kondisi Kesehatan Tanaman

Penilaian kondisi kesehatan tanaman meliputi penilaian terhadap kondisi tanaman seperti tanaman terserang hama penyakit tanaman HPT, tanaman mengalami kerusakan mekanik, tanaman mati dan tanaman sehat. Tanaman yang terserang hama dan penyakit misalnya tumbuhan parasit benalu, jamur, tumbuhan tidak parasit; ulat, embun jelaga, akar keringlapuk; batang keringlapuk, akar busukbatang busuk, gerowongkeropos yang tampak, klorosis, nekrosis dan percabangan lapuk. Tanaman mengalami kerusakan mekanik misalnya graffiti dan pemasangan papan iklan, goresan, sayatan, patah cabang dan tersambar petir. Tanaman yang mati adalah tanaman yang sudah dilakukan perencanaan penanaman oleh Pemerintah Daerah, tetapi kondisi sekarang tidak ada. Sedangkan tanaman sehat adalah tanaman yang tumbuh dengan baik. Tabel 16 Kondisi kesehatan tanaman pohonpalm No Nama Tanaman Terserang HPT m Kerusakan Mekanik m Tanaman Mati m Tanaman Sehat m Total Tanaman 1 Jati putih Gmelina arborea 70 4,22 1368 82,41 222 13,37 1660 2 Palm raja Roystonea regia 12 36,36 10 30,30 11 33,33 33 3 Palm kol Licuala grandis 1 25 3 75 4 4 Palm kuning Chrysalidocarpus lutescens 5 100 5 5 Cemara kipas Thuja orientalis 7 100 7 Tabel 16 menunjukkan bahwa pohon jati putih mengalami kerusakan mekanik berjumlah 70 pohon, tanaman sehat 222 pohon, tanaman mati 1368 pohon dan total tanaman yang ditanam sepanjang jalan adalah 1660 pohon. Kerusakan mekanik tersebut berupa sayatan pada batang pohon bagian bawah. Tanaman yang mengala mi kerusakan mekanik adalah tanaman yang berada di dekat area ladang, sedangkan di tempat lain kondisi tanaman tidak ada yang mengalami kerusakan mekanik berupa sayatan. Hal tersebut dapat disebabkan karena di bawah pohon jati putih tersebut merupakan tempat istirahat masyarakat yang bekerja di ladang, sehingga tanpa sengaja dengan alat-alat yang mereka bawa merusak pohon jati yang berada area ladang tersebut. Tanaman yang mengalami kerusakan mekanik berupa sayatan akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Luka yang berupa sayatan akan menjadi jalan masuk bagi patogen, sehingga tanaman mudah terserang penyakit Martoredjo 1984. Hal tersebut dapat dihindari dengan memberi pembalut luka shellac pada tanaman yang mengalami luka. a b Gambar 21 Kerusakan mekanik pada pohon jati a. Kerusakan berupa sayatan dan gerowong b. Kerusakan berupa sayatan Tanaman jati putih banyak yang mati, hal tersebut dapat disebabkan karena adaptasi tanaman baru di lingkungan jalan sulit. Diketahui bahwa lingkungan jalan selain areanya sempit, sirkulasi arus kendaraan maupun manusia dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, sehingga dalam melakukan penanaman tanama n di lingkungan jalan harus mendapat perhatian. Palm raja 12 pohon mengalami kerusakan mekanik, tanaman sehat berjumlah 11 pohon dan tanaman yang mati berjumlah 10 pohon. Kerusakan mekanik disebabkan karena pemasangan billboardiklan pada pohon palm raja dengan menggunakan paku sehingga tanaman berlubang- lubang. Hal tersebut dilakukan pada pohon palm raja yang sudah tinggi, yaitu pada pohon palm raja yang berada di taman kota yang letaknya tepat di tepi Jalan Jenderal Sudirman. Gambar 22 Palm raja mengalami kerusakan mekanik Palm kol berjumlah 4 pohon, 1 pohon ditumbuhi oleh parasit benalu dan 3 pohon dalam kondisi sehat. Tanaman benalu berada pada seluruh bagian batang pohon palm kol, sehingga batang palm kol tidak terlihat. Palm kuning berjumlah 5 pohon dan semua dalam kondsi sehat. Cemara berjumlah 7 pohon dan semua juga dalam kondisi sehat. Gambar 23 Tanaman benalu pada palm kol Tabel 17 Kondisi kesehatan tanaman semakperdu N o Nama Tanaman Terserang HPT m Kerusakan Mekanik m Tanaman Mati m Tanaman Sehat m Total Tanaman m 1 Teh-tehan Acalypha microphylla 729,9 100 729,9 2 Pangkas kuning Duranta repens 2 1,38 142,7 98, 62 144,7 3 Soka Ixora chinensis 1 15,15 5,6 84,85 6,6 4 Bogenvil orange Bougenvillea spectabilis 2 100 2 Tanaman teh-tehan semua dalam kondisi sehat, tidak ada tanaman yang terserang HPT dan tanaman tidak mengalami kerusakan mekanik. Hal tersebut disebabkan tanaman teh-tehan berada pada lingkungan yang sesuai, yaitu dengan penyinaran matahari langsung. Tanaman pangkas kuning sepanjang 2m yang berada di depan rumah Dinas Bupati terdapat tanaman epifit berupa tumbuhan tali putri. Tanaman pangkas kuning yang terserang tali putri akan menyebabkan tanaman pangkas kuning terhambat pertumbuhannya, karena tanaman terlilit oleh tali putri. Pemberantasan tali putri sebaiknya dilakukan secara mekanik, yaitu dengan membuang tumbuhan tali putri dari tanaman pangkas kuning, supaya tumbuhan tali putri tidak menyerang pada tanaman lain Gambar 24. Gambar 24 Kondisi tanaman teh-tehan Tanaman soka sepanjang 1m mengalami klorosis dan 5,6 dalam kondisi sehat. Klorosis merupakan berubahnya daun dari hijau menjadi kuning. Tanaman soka mengalami klorosis karena tanaman tersebut kekurangan unsur hara, sehingga tanaman mudah terserang oleh penyakit. Tanaman yang mengalami klorosis harus cepat diberi pupuk sesuai dengan dosis tanaman, agar daya tahan tanaman dapat pulih kembali. Tanaman bogenvile dalam kondisi sehat, tidak terserang HPT ataupun mengalami kerusakan mekanik. Tanaman terlihat segar dan berbunga orange cerah. Hal tersebut disebabkan karena tanaman bogenvile mendapat penyinaran matahari penuh tanpa ada naungan. Tanaman penutup tanah pada Jalan Jenderal Sudirman pada umumnya dalam kondisi baik. Tanaman yang pertumbuhan tidak baik berjumlah 1, yaitu. rumput manila. Tanaman sehat berjumlah 9, yaitu kriminil, bayam merah, kembang coklat, adam dan hawa, kana, lantana, taiwan beauty, paku dan rumput gajahan. Tanaman tersebut terlihat segar dan cerah. Tabel 18 Kondisi kesehatan tanaman penutup tanah No Nama Tanaman Tanaman Terserang HPT m Kerusakan Mekanik m Tanaman Sehat m Tanaman Mati m Total Tanaman m 1 Kriminil Alternanthera amoena 32,9 100 32,9 2 Bayam merah Iresine herbstii 68,5 100 68,5 3 Kembang coklat Zephyranthes tubispatha 38 100 38 4 Taiwan beauty Cuphea mycrophylla 109 100 109 5 Adam dan hawa Rhodeo discolor 23 100 23 6 Kana Canna indica 4 100 4 7 Paku tanah Blechun orientale 9,5 8 lantana Lantana cammara 4,7 100 4,7 9 Rumput manila Zoysia matrella 41,5 1005 41,5 10 Rumput manila Axonophus compressus 9 100 9 Rumput manila ditanamn secara massal, tetapi pertumbuhan tanaman tidak rapat menutupi permukaan tanah. Hal tersebut dapat disebabkan karena kondisi tanah yang tidak subur. Tanah tidak subur karena tidak mendapat pemupukan secara rutin. Pemeliharaan tanaman yang berupa pemupukan belum dilaksanakan. Tanaman akan tumbuh dengnan baik jika kebutuhan tanaman akan unsur hara terpenuhi dengan baik. Pemeliharaan ditekankan pada pemangkasan tanaman semakperdu dan penutup tanah dengan bentuk-bentuk topiari. Tanaman yang dibentuk dengan bentuk-bentuk topiari akan membutuhkan pemangkasan secara intensif. Pemangkasan yang intensif akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga sebaiknya dipilih tanaman yang tidak membutuhkan pemeliharaan secara intensif.

4.4.4. Standar Ta naman untuk Lanskap Jalan