Ruang tumbuh tanaman Ketersediaan Lahan untuk Tanama n

4.3.2. Ruang tumbuh tanaman

Ruang tumbuh adalah ruang terbuka yang tersedia untuk tanaman, sehingga tanaman dapat bebas tumbuh dan berkembang. Ruang tumbuh pada lingkungan jalan disebut sebagai sempadan jalan, yaitu jarak antara jalan dengan bangunan. Sempadan Jalan diatur dalam Peraturan Daerah yang bertujuan memberikan ruang tumbuh bagi tanaman, menciptakan lingkungan dan tata bangunan yang teratur, rapi, indah, dan sehat, serta ketersediaan ruang pandang yang cukup bagi pengemudi, sehingga kecelakaan dapat dihindari. Berikut ini adalah jarak pendirian bangunan pada Jalan Soekarno-Hatta, Jenderal Sudirman, dan Raden Intan yang sesuai dengan Peraturan Daerah Tentang Sempadan Jalan. - - - - - - - - 6 m 10 m Gambar 13 Sempadan jalan pada Jalan Soekarno-Hatta dan Jenderal Sudirman 2,75 m 3,5 m Gambar 14 Sempadan jalan jalan pada Jalan Raden Intan Hasil perhitungan di atas diperoleh jarak antara jalan-bangunan yang harus dilakukan jika akan mendirikan bangunan di daerah Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Jenderal Sudirman adalah 6 m dan Jalan raden Intan 2,75 m. Dari hasil survei pada ke tiga jalan diperoleh jumlah bangunan yang sesuai dengan Peraturan Daerah dan bangunan yang tidak sesuai Peraturan Daerah Tabel 12. Tabel 12 Jarak bangunan jalan pada tiga jalan utama kota bumi Nama Jalan Tidak Sesuai Perda Sesuai Perda Total Bangunan Keterangan Jl. Soekarno-hatta 34 34 68 Bengkel, usaha kayu, rumah Jl. J. Sudirman 74 139 213 Perkantoran, toko, rumah Jl. Raden Intan 3 107 110 Rumah, lahan pertanian Tabel 12 Menunjukan bahwa pada jalan Soekarno-Hattta bagunan yang sesuai Perda No II berjumlah 34 dan yang tidak sesuai Perda berjumlah 34. Jumlah bangunan keseluruhan pada Jalan Soekarno-Hatta masih sedikit yaitu 68 bangunan. Bangunan yang tidak sesuai Perda berupa bangunan toko atau usaha pelayanan jasa. Jalan Jenderal Sudirman bangunan yang sesuai Perda berjumlah 139 dan yang tidak sesuai Perda berjumlah 74. Perumahan masyarakat yang berada di lingkungan Jalan Jenderal Sudirman pada umumnya memiliki jarak dari jalan lebih atau sama dengan 6 m, jarak-jarak yang kurang dari 6 m berupa bangunan baru, berupa toko, rumah makan, warung, dan sebagainya. Jalan Raden Intan pada daerah pemukiman padat, bangunan yang sesuai Perda 107 dan yang tidak sesuai Perda 3 bangunan. Perumahan tersebut sangat padat dimana jarak antara jalan dan bangunan rata-rata hampir semua sama. Karena perumahan penduduk tersebut merupakan perumahan penduduk asli yang sudah lama dan dalam mendirikan bangunan mereka menyesuaikan dengan bangunan tetangga. Lebar sempadan masing- masing bangunan pada ketiga jalan berbeda-beda. Meskipun sudah terdapat peraturan dalam mendirikan bangunan tetapi kesadaran masyarakat akan pentingnya sempadan jalan masih kurang. Masyarakat akan menggunakan tanah mereka seefektif mungkin untuk kepentingan yang memiliki nilai komersial tinggi seperti toko atau usaha jasa lain. Menurut Simonds 1983, manusia secara umum mempertimbangkan tanah untuk memperhitungkan kegunanya. Bangunan yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah pada umumnya merupakan bangunan baru yang bernilai komersial, seperti toko atau usaha jasa lainnya. Pelangaran tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan Perda, tuntutan ekonomi masyarakat dan pemerintah yang kurang tegas dalam menegakkan peraturan. Hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan penjelasan kepada masyarakat akan pentingnya Peraturan Daerah tentang jarak antara jalan-bangunan dan hukum harus ditegakkan. Bangunan yang sesuai Peraturan Daerah akan memberikan ruang tumbuh yang cukup bagi tanaman daripada bangunan yang tidak sesuai Peraturan Daerah. Jika ruang tumbuh tersedia cuk up lebar, maka tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Bangunan yang tidak sesuai Peraturan Daerah akan menganggu pertumbuhan tanaman khususnya pohon. Bangunan yang tidak sesuai Peraturan Daerah tidak menyediakan cukup ruang tumbuh. Ruang tumbuh yang sempit akan mengganggu pertumbuhan tanaman, karena tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan leluasa, di mana pertumbuhan tanaman terhalangi oleh bangunan-bangunan. Selain itu bangunan yang tidak sesuai Peraturan Daerah akan menyulitkan bagi perencana kota dalam menentukan jenis tanaman. Menurut Jim 1996 bahwa ukuran ketersediaan ruang disesuaikan dengan karakter tanaman yang akan ditanam. Jika ketersediaan ruang sempit, maka dipilih tanaman yang memiliki ukuran kecil. Sebaliknya jika ruang tersedia cukup luas, maka dapat menggunakan tanaman besar. Lampiran 1 menunjukkan letak bangunan pada ketiga jalan. Garis kuning adalah garis sempadan yang seharusnya dipatuhi oleh masyarakat yang mendirikan bangunan pada lingkungan jalan tersebut. Pada gambar terlihat bangunan-bangunan yang sesuai dengan Peraturan Daerah dan bangunan- bangunan yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah. Bangunan yang paling padat adala h pada Jalan Jenderal Sudirman, karena Jalan Jenderal Sudirman merupakan jalan yang berada di pusat kota. Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Raden Intan masih banyak lahan kosong, yaitu lahan yang tidak ada bangunan. Lahan yang tidak ada bangunan merupakan lahan yang digunakan untuk usaha pertanian seperti ladang yang ditanami ubi kayu. 4.4. Evaluasi Tanaman 4.4.1. Inventarisasi Tanaman Tepi Jalan