Tipe tapak Ruang tumbuh tanaman

3.2.1. Keinginan Masyarakat terhada Lanskap Jalan

Persepsi masyarakat dimaksudkan untuk mengetahui keinginan masyarakat setempat terhadap perencanaan lanskap jalan sesua i dengan fungsi dan kesukaan masyarakat. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dibuat kuisioner tentang persepsi masyarakat terhadap lanskap jalan yang diinginkan. Responden merupakan masyarakat sekitar pengguna jalan, yang terdiri dari 30 orang.

3.2.2. Ketersediaan lahan untuk Tanaman

Tanaman pada lingkungan jalan membutuhkan ruang untuk tumbuh dan berkembang sehingga harus tersedia tempat yang sesuai agar pertumbuhan dapat berlangsung dengan baik.

3.2.2.1. Tipe tapak

Tipe tapak diklasifikasikan dalam tiga kelas, yaitu ideal, acceptable dan impossibl. Tapak ideal adalah tapak yang masih dapat ditanami dengan kondisi baik. Tapak acceptable adalah tapak yang dapat ditanami tetapi membutuhkan perhatian khusus. Tapak impossible adalah tapak yang tidak mungkin ditanami. Masing- masing tipe tapak memiliki standar tata guna lahan dan lebar daerah penanaman Tabel 4. Tabel 4 Standar Tata Guna Lahan Lingkungan Jalan Tipe Tapak Tata Guna Lahan Lebar Daerah Penanaman Tapak ideal bangunan, trotoar, daerah penanaman, badan jalan 4 m Tapak acceptable bangunan, trotoar, daerah penanaman, badan jalan bangunan, daerah penanaman, trotoar, badan jalan 4 m Tapak impossible bangunan, trotoar, badan jalan tidak ada Keterangan: Pagar Daerah penanaman tanaman Jalur pedestrian Badan Jalan Gambar 3. Tipe tapak ideal Keterangan: Pagar Daerah penanaman tanaman Jalur pedestrian Badan Jalan Gambar 4. Tipe tapak acceptable Keterangan: Pagar Daerah penanaman tanaman Jalur pedestrian Badan Jalan Gambar 5. Tipe tapak acceptable Keterangan: Pagar Daerah penanaman tanaman Jalur pedestrian Badan Jalan Gambar 6. Tipe tapak impossible

3.2.2.2. Ruang tumbuh tanaman

Ketersediaan ruang untuk pertumbuhan tanaman, yaitu dengan mengukur jarak antara jalan ke bangunan. Semakin lebar jarak maka akan memberikan ruang yang luas untuk tanaman. Peraturan Daerah Lampung Utara No. II Tahun 1995 tentang izin mendirikan bangunan dan garis sempadan, menyatakan bahwa dalam mendirikan bangunan harus ada perizinan bangunan, salah satu peraturan mendirikan bangunan adalah jarak antara rumah dengan jalan, yaitu dengan menggunakan rumus: Jarak Jalan-Bangunan ½ x lebar jalan + 1 m - - - - - - - - a b Keterangan: a Jarak jalan-bangunan; b Lebar jalan Gambar 7 Garis sempadan jalan 3.2.3. Evaluasi Tanaman 3.2.3.1. Inventarisasi Tanaman