Indeks keanekaragaman spesies tertinggi, yaitu pada tumbuhan bawah di tegakan pinus yaitu sebesar 3,35. Dalam hal ini, keanekaragaman spesies terendah terdapat
pada tingkat pohon di hutan pegunungan tengah dan hutan pegunungan bawah di tegakan RBC sebesar 0.
Indeks kemerataan spesies di tiga tipe tegakan hutan menunjukkan penyebaran individu-individu yang merata dari setiap spesies pada masing-masing
tingkat pertumbuhan yang ada dengan nilai Dmg mendekati 1. Indeks kemerataan spesies tertinggi yaitu pada tingkat tiang di hutan pegunungan tengah yaitu pada
tegakan RBC sebesar 0,99. Tumbuhan bawah merupakan habitus yang memiliki nilai kekayaan
spesies tertinggi di ketiga tipe hutan pegunungan. Indeks kekayaan spesies tertinggi yaitu pada tumbuhan bawah yang terdapat di hutan pegunungan tengah
RBC sebesar 7,04. Indeks kekayaan spesies yang tergolong rendah terdapat di hutan pegunungan atas pada tegakan RBC tingkat tiang dan pohon.
Indeks keanekaragaman H’ berkorelasi positif dengan indeks kekayaan spesies R. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 11 yang menunjukan bahwa indeks
keanekaragaman spesies H’ yang tinggi menghasilkan indeks kekayaan spesies R yang tinggi pula, hal yang sama berpengaruh juga terhadap kemerataan suatu
spesies E. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya jumlah spesies dan jumlah individu yang ditemukan pada lokasi penelitian.
5.2 Potensi Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Lindung RPH Guci
5.2.1 Komposisi spesies tumbuhan obat
Hasil analisis vegetasi dari 155 spesies yang ditemukan, terdapat sebanyak 98 spesies 63,22 dari 53 famili merupakan tumbuhan yang berpotensi sebagai
obat. Berikut komposisi spesies dan famili tumbuhan berpotensi obat yang terdapat pada masing-masing hutan pegunungan Gambar 7.
Gambar 7 Komposisi spesies dan famili yang berpotensi obat pada ketiga tipe hutan pegunungan.
Spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai obat lebih banyak ditemukan di hutan pegunungan atas yaitu sebesar 68 spesies dari 44 famili, dimana pada ketiga
hutan pegunungan tersebut terdapat spesies dan famili yang sama. Famili yang mendominasi adalah Poaceae dan Fabaceae, masing-masing sebesar enam spesies
6,31. 5.2.2
Komposisi famili tumbuhan obat
Keanekaragaman tumbuhan yang terdapat di kawasan hutan lindung RPH Guci terdiri atas 53 famili dari 98 spesies 63,22 yang sudah diketahui
kegunaannya sebagai tumbuhan obat. Komposisi famili tumbuhan obat dengan jumlah spesies terbanyak disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8 Komposisi spesies tumbuhan obat berdasarkan famili. Gambar 8 menunjukkan beberapa famili tumbuhan obat dengan jumlah
spesies terbanyak antara lain famili Asteraceae tiga spesies, Euphorbiaceae empat
68 51
46 44
36 35
10 20
30 40
50 60
70 80
Hutan peg. Atas Hutan peg. Tengah
Hutan peg. bawah
Juml a
h sp
e si
e s
Tipe hutan pegunungan
Spesies Famili
3 4
6 3
3 3
4 5
6 3
4 3
1 2
3 4
5 6
7 Asteraceae
Fabaceae Melastomataceae
Moraceae Poaceae
Rubiaceae
Jumlah spesies F
am il
i
spesies, Fabaceae enam spesies, Malvaceae tiga spesies, Melastomataceae tiga spesies, Meliaceae tiga spesies, Moraceae empat spesies, Myrtaceae lima spesies,
Poaceae enam spesies, Polypodiaceae tiga spesies, Rubiaceae empat spesies, dan Verbenaceae tiga spesies. Hal tersebut menunjukan spesies tumbuhan obat yang
paling banyak ditemukan berasal dari famili Poaceae dan Fabaceae yaitu masing- masing sebanyak enam spesies. Spesies tumbuhan obat yang termasuk dalam
famili Poaceae antara lain alang-alang, bambu tali Giganthochloa apus, kamijara Cymbopogon nardus, rumput grinting Cynodon dactylon, rumput
pring-pringan Pogonatherum paniceum , dan tebu Saccharum officinarum
sedangkan spesies tumbuhan obat yang termasuk dalam famili Fabaceae yaitu flemingia Flemingia strobilifera, kaliandra putih Calliandra tetragona, kayu
dadap Erythrina microcarpa, petai cina Leucana glauca, petai hutan Parkia speciosa, dan secang Caesalpinia sappan.
Kesesuaian tempat tumbuh merupakan salah satu faktor yang mendukung spesies dari famili tersebut yang mendominasi. Famili Poaceae lebih mendominasi
pada kondisi lingkungan yang terbuka atau rindang, kondisi lingkungan dengan ketersediaan sinar matahari yang cukup, merupakan tempat tumbuh yang sesuai.
5.2.3 Komposisi spesies tumbuhan obat berdasarkan habitus