Dominansi di rimba campur RBC

Gambar 3 Komposisi spesies berdasarkan habitus. Data pada Gambar 3 menunjukkan bahwa spesies yang paling banyak ditemukan terdapat pada habitus pohon yaitu sebanyak 59 spesies 38,06 dan jumlah spesies terkecil terdapat pada habitus epifit sebanyak 3 spesies 1,93 yaitu Belvisia spicata, Asplenium nidus, dan Bulbophyllum antenniferum. Hal ini menunjukkan bahwa spesies dengan habitus pohon memiliki keanekaragaman spesies yang paling tinggi. Informasi mengenai habitus masing-masing spesies dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.1.3 Dominansi vegetasi

Dominansi menggambarkan suatu spesies utama yang mempengaruhi dan melaksanakan kontrol terhadap komunitas dengan menunjukkan banyaknya jumlah jenis, besarnya ukuran maupun pertumbuhannya yang dominan Fachrul 2007. Dominansi suatu spesies berkaitan dengan Indeks Nilai Penting INP, semakin tinggi nilai INP suatu spesies, maka spesies tersebut memiliki dominansi yang tinggi dalam komunitasnya. Daftar spesies yang memiliki INP tertinggi berdasarkan tingkat pertumbuhan dan tipe hutan akan disajikan lebih rinci sebagai berikut:

5.1.3.1 Dominansi di rimba campur RBC

Indeks Nilai Penting INP menentukan dominansi jenis tumbuhan terhadap tumbuhan lain. Dominansi spesies di tiga tipe hutan pada tegakan RBC disajikan pada Tabel 8. 3 11 31 23 28 59 10 20 30 40 50 60 70 Epifit Liana Herba Semak Perdu Pohon Ju m lah sp esies Habitus Tabel 8 Spesies dengan INP tertinggi di tiga tipe hutan pegunungan pada tegakan RBC Tingkat Pertumbuh an habitus Hutan Peg. Atas Hutan Peg. Tengah Hutan Peg. Bawah Nama ilmiah INP Nama ilmiah INP Nama ilmiah INP Semai Areca pumila 41,84 Dimocarpus longan 52,20 Pinus oocarpa 123,61 Pancang Pinus oocarpa 43,61 Pinus oocarpa 54,35 Pinus oocarpa 102,60 Tiang Lithocarpus sundaicus 120,57 Eucalyptus saligna 156,56 Pinus oocarpa 124,88 Pohon Pinus merkusii 84,70 Pinus merkusii 300 Pinus oocarpa 300 Tumbuhan bawah Scoparia dulcis 44,25 Pogonatherum paniceum 21,05 Scoparia dulcis 19,81 Spesies yang mendominasi di hutan pegunungan atas adalah L. sundaicus yaitu pada tingkat tiang dengan INP sebesar 120,57, di hutan pegunungan tengah didominasi oleh P. merkusii sebesar 300, dan pada hutan pegunungan bawah didominasi oleh P. oocarpa 300. P. merkusiii dan P. oocarpa merupakan vegetasi utama yang ada dalam wilayah kawasan hutan Perum Perhutani KPH Pekalongan Barat khususnya RPH Guci sebagai mayoritas tanaman komersial yang diusahakan. P. oocarpa lebih mendominasi pada hutan pegunungan bawah, pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan P. merkusii, merupakan faktor dilakukannya penanaman spesies tersebut. Selain itu, pinus merupakan spesies endemik yang mudah tumbuh dan memberikan pertumbuhan yang baik Ali et al. 2009. Tingkat pancang merupakan komponen permudaan yang sangat penting karena kunci sukses atau tidaknya proses permudaan tersebut berlangsung dapat dilihat pada fase tersebut Sidiyasa et al. 2006. Pada ketiga tipe hutan pegunungan pada tingkat pancang sama-sama didominasi oleh P. oocarpa.

5.1.3.2 Dominansi di tegakan pinus