Keanekaragaman H’, kemerataan E, dan kekayaan spesies Dmg

pegunungan atas memiliki tiga tipe hutan yaitu RBC, hutan tanaman pinus, dan hutan alam serta komposisi famili yang bermacam. Sedangkan di hutan pegunungan tengah dan bawah hanya terdapat dua tipe hutan, yaitu RBC dan hutan tanaman pinus. Hutan pegunungan tengah memiliki jumlah famili lebih kecil dibandingkan dengan hutan pegunungan bawah dan hutan pegunungan tengah, hal ini dimungkinkan spesies yang berada pada RBC dan hutan tanaman pinus hampir sama. Famili yang paling banyak ditemukan dari ketiga tipe hutan pegunungan tersebut berturut-turut adalah famili Poaceae, yaitu sebanyak 15 spesies, Fabaceae 10 spesies, Asteraceae 10 spesies, Myrtaceae, Polypodiaceae, dan Rubiaceae masing-masing enam spesies. Hal ini menunjukkan bahwa famili Poaceae memiliki dominansi yang tinggi dibandingkan dengan famili lainnya.

5.1.5 Keanekaragaman H’, kemerataan E, dan kekayaan spesies Dmg

Data yang diperoleh dihitung menggunakan Shannon-Wiener Index untuk mengetahui keanekaragaman spesies. Disamping itu, dihitung juga indeks kemerataan spesies E, dan indeks kekayaan margalef Dmg. Data hasil perhitungan pada masing-masing tingkat pertumbuhan di tipe hutan yang berbeda disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Rekapitulasi indeks keanekaragaman spesies H’, kemerataan spesies E, kekayaan spesies Dmg berdasarkan tipe hutan No Tipe hutan Tingkat pertumbuhanhabitus Keanekaragaman spesies H’ Kemerataan E Kekayaan Dmg 1 Hutan pegunungan atas -RBC Semai 2,38 0,87 3,82 Pancang 2,61 0,92 4,23 Tiang 1,61 0,89 1,95 Pohon 1,72 0,88 2,07 Tumbuhan bawah 3,08 0,81 6,38 -Pinus Tumbuhan bawah 2,96 0,80 5,25 -Hutan alam Semai 1,79 0,69 2,38 Pancang 2,76 0,89 4,09 Tiang 2,78 0,92 4,52 Pohon 2,63 0,86 4,28 Tumbuhan bawah 3,28 0,88 5,60 2 Hutan pegunungan tengah -RBC Semai 1,84 0,95 2,07 Pancang 2,01 0,83 2,28 Tiang 0,69 0,99 0,48 Pohon - - Tabel 11 Rekapitulasi indeks keanekaragaman spes ies H’, kemerataan spesies E, kekayaan spesies Dmg berdasarkan tipe hutan Lanjutan No Tipe hutan Tingkat pertumbuhanhabitus Keanekaragaman spesies H’ Kemerataan E Kekayaan Dmg Tumbuhan bawah 3,25 0,86 7,04 -Pinus Tumbuhan bawah 3,35 0,87 5,92 3 Hutan pegunungan bawah -RBC Semai 0,92 0,83 0,83 Pancang 1,61 0,73 2,07 Tiang 1,07 0,97 1,11 Pohon - - Tumbuhan bawah 3,29 0,85 6,01 -Pinus Tumbuhan bawah 3,06 0,84 5,03 Indeks keanekaragaman pada masing-masing tipe hutan memiliki nilai yang beragam. Keanekaragaman spesies yang rendah terdapat di hutan pegunungan tengah dan bawah yaitu untuk tingkat pertumbuhan tiang dan pohon di hutan pegunungan tengah, dan tingkat pertumbuhan semai dan pohon di hutan pegunungan bawah. Keanekaragaman spesies dalam kategori sedang tersebar di tiga tipe hutan pegunungan. Hutan pegunungan atas yaitu pada hutan RBC semai, pancang, tiang dan pohon, hutan tanaman pinus tumbuhan bawah, dan hutan alam semai, pancang, tiang, dan pohon. Sedangkan pada hutan pegunungan tengah dan bawah keanekaragaman dalam kategori sedang hanya terdapat di hutan RBC yaitu tingkat pertumbuhan semai dan pancang di hutan pegunungan tengah, tingkat pertumbuhan pancang, dan tiang di hutan pegunungan bawah. Keanekaragaman yang tergolong tinggi, yaitu pada tumbuhan bawah di tiga tipe hutan pegunungan yaitu hutan pegunungan atas RBC dan hutan alam, hutan pegunungan tengah RBC dan hutan tanaman pinus, dan hutan pegunungan bawah RBC dan hutan tanaman pinus. Nilai indeks kemerataan spesies E memiliki selang antara 0-1 Magurran 1988, dari Tabel 11 terlihat bahwa kemerataan spesies-spesies dari tingkat pertumbuhan menunjukkan penyebaran individu yang relatif merata. Indeks kekayaan suatu spesies menunjukkan kekayaan spesies dalam suatu komunitas, besarnya indeks kekayaan suatu spesies memiliki selang antara 3,5-5,0 Magurran 1988. Berdasarkan Tabel 13 Indeks keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan spesies dengan nilai tertinggi terdapat di hutan pegunungan tengah. Indeks keanekaragaman spesies tertinggi, yaitu pada tumbuhan bawah di tegakan pinus yaitu sebesar 3,35. Dalam hal ini, keanekaragaman spesies terendah terdapat pada tingkat pohon di hutan pegunungan tengah dan hutan pegunungan bawah di tegakan RBC sebesar 0. Indeks kemerataan spesies di tiga tipe tegakan hutan menunjukkan penyebaran individu-individu yang merata dari setiap spesies pada masing-masing tingkat pertumbuhan yang ada dengan nilai Dmg mendekati 1. Indeks kemerataan spesies tertinggi yaitu pada tingkat tiang di hutan pegunungan tengah yaitu pada tegakan RBC sebesar 0,99. Tumbuhan bawah merupakan habitus yang memiliki nilai kekayaan spesies tertinggi di ketiga tipe hutan pegunungan. Indeks kekayaan spesies tertinggi yaitu pada tumbuhan bawah yang terdapat di hutan pegunungan tengah RBC sebesar 7,04. Indeks kekayaan spesies yang tergolong rendah terdapat di hutan pegunungan atas pada tegakan RBC tingkat tiang dan pohon. Indeks keanekaragaman H’ berkorelasi positif dengan indeks kekayaan spesies R. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 11 yang menunjukan bahwa indeks keanekaragaman spesies H’ yang tinggi menghasilkan indeks kekayaan spesies R yang tinggi pula, hal yang sama berpengaruh juga terhadap kemerataan suatu spesies E. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya jumlah spesies dan jumlah individu yang ditemukan pada lokasi penelitian.

5.2 Potensi Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Lindung RPH Guci

5.2.1 Komposisi spesies tumbuhan obat

Hasil analisis vegetasi dari 155 spesies yang ditemukan, terdapat sebanyak 98 spesies 63,22 dari 53 famili merupakan tumbuhan yang berpotensi sebagai obat. Berikut komposisi spesies dan famili tumbuhan berpotensi obat yang terdapat pada masing-masing hutan pegunungan Gambar 7.