66
Gambar 27. Rendemen Tepung Mannan yang Diperoleh dari Proses
Spray Drying Skala Laboratorium. Data merupakan rata-
rata dari dua kali ulangan.
b. Rendemen Tepung Hasil Pengeringan dengan Spray Dryer Skala Pilot Plant
Proses pengeringan glukomannan dilakukan dengan menggunakan spray dryer
skala pilot plant yang kecepatan alirnya diatur pada 2 literjam. Tepung mannan yang diperoleh dari proses spray drying skala
pilot plant berasal dari slurry sebanyak kurang lebih 18-19 liter untuk satu
kali ulangan. Slurry tersebut berasal dari 1 kg umbi iles-iles basah untuk satu kali ulangan. Proses spray drying dilakukan sebanyak dua kali
ulangan. Setelah proses spray drying selesai, tepung yang berada di tempat penampung ditimbang beratnya. Rata-rata rendemen tepung mannan yang
diperoleh dari dua kali ulangan yaitu 3,15 ± 0.23 .
Rendemen tepung mannan yang diperoleh dari proses spray drying skala pilot plant tidak jauh berbeda dengan rendemen tepung mannan pada
proses spray drying skala laboratorium perlakuan parut dengan pergantian air bertahap, yaitu sekitar 3.1.
2. Analisis Proksimat Tepung Mannan
Pengukuran kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat by difference juga dilakukan terhadap tepung mannan
hasil spray drying untuk mengetahui komposisi kimia yang terdapat pada
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
Parut Bertahap Parut Langsung Cacah Bertahap Cacah Langsung
Rendem en
Perlakuan
67
tepung tersebut. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Tabel 7, komponen terbesar pada tepung mannan hasil spray drying adalah
karbohidrat, yaitu 86.49 bk, sedangkan komponen lainnya seperti abu, protein, dan lemak terdapat dalam jumlah sedikit. Pada penelitian
Nurjanah 2010, tepung mannan yang dihasilkan juga mengandung karbohidrat dalam jumlah yang paling besar yaitu 99.04 bk. Tepung
mannan penelitian Nurjanah 2010 diperoleh dengan cara pengeringan dan pemisahan secara fisik menggunakan ayakan.
Kadar air tepung mannan hasil spray drying memenuhi syarat tepung glukomannan dari iles-iles menurut Anonim 1976 yaitu dibawah
12. Tepung mannan hasil penelitian Nurjanah 2010 juga mengandung kadar air sesuai standar mutu tepung glukomannan.
Lemak terdapat dalam jumlah yang paling sedikit pada tepung mannan hasil spray drying maupun tepung mannan hasil penelitian
Nurjanah 2010 dikarenakan komponen lemak yang terkandung pada umbi iles-iles segar sebagai bahan baku juga terdapat dalam jumlah
sedikit. Kadar protein tepung mannan hasil spray drying lebih tinggi
dibandingkan kadar protein pada tepung mannan hasil penelitian Nurjanah 2010. Perbedaan tersebut dapat disebabkan perbedaan proses, kondisi
pengolahan serta komposisi proksimat bahan baku asal yaitu umbi iles-iles segar.
Tabel 7. Hasil analisis proksimat pada tepung mannan hasil spray
drying skala pilot plant
Jenis Analisa Tepung mannan
hasil spray drying Tepung mannan cara
mekanik kering Nurjanah,2010
Kadar Air bb 9.96 ± 0.86
11.63 Kadar Abu bk
6.70 ± 0.21 3.77
Kadar Protein bk 5.64 ± 0.03
0.14 Kadar Lemak bk
1.16 ± 0.02 0.14
Kadar Karbohidrat by diff bk
86.49 ± 0.18 99.04
Keterangan: Pengukuran untuk setiap ulangan dilakukan sebanyak dua kali
68
3. Derajat Kecerahan dan Derajat Putih Tepung