Kadar Glukomannan dan Rendemen Glukomannan Tepung Mikrostruktur Kalsium Oksalat pada Tepung Mannan

70 Ada beberapa faktor penyebab derajat kecerahan dan derajat putih tepung mannan hasil spray drying skala pilot plant lebih rendah, yang pertama yaitu pada spray dryer skala pilot plant, partikel tepung menempel pada dinding cyclone bagian dalam selama beberapa waktu sebelum akhirnya jatuh ke bagian penampung. Akibat dari waktu retensi yang lebih lama tersebut, partikel tepung mengalami kontak dengan panas dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga warna tepung menjadi lebih gelap. Pada tepung mannan hasil spray drying skala laboratorium sebagian besar langsung jatuh ke penampung hasil spray sehingga warna tepung cenderung lebih cerah. Selain itu, perbedaan suhu outlet pada spray dryer skala laboratorium dan pilot plant serta perbedaan bahan penyusun spray dryer juga mempengaruhi derajat kecerahan dan derajat putih tepung mannan yang dihasilkan. Suhu outlet pada spray dryer skala pilot plant lebih tinggi dibandingkan dengan suhu outlet pada spray dryer skala laboratorium. Berdasarkan bahan penyusunnya, spray dryer skala pilot plant terbuat dari logam aluminium yang merupakan penghantar panas yang lebih baik dibandingkan dengan kaca yang merupakan bahan penyusun spray dryer skala laboratorium. Namun, nilai derajat kecerahan dan derajat putih dari tepung mannan hasil spray drying skala pilot plant tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan derajat kecerahan dan derajat putih pada tepung mannan komersial lokal, dimana derajat kecerahan tepung mannan komersial adalah 74.78 dan derajat putihnya adalah 67.90. Nilai derajat kecerahan dan derajat putih tepung mannan hasil spray drying lebih tinggi disebabkan proses kontak bahan dengan panas sewaktu proses pengeringan lebih singkat jika dibandingkan dengan proses pengeringan pada pembuatan tepung mannan komersial lokal.

4. Kadar Glukomannan dan Rendemen Glukomannan Tepung

Mannan Ekstraksi glukomannan menjadi slurry dan proses pengeringan dengan spray dryer menyebabkan air pada slurry mengalami evaporasi, sedangkan komponen solid yang terdiri dari glukomannan dan komponen 71 solid non glukomannan menjadi partikel tepung yang jatuh ke bagian penampung. Pada tepung mannan tersebut kemudian dilakukan pengukuran kadar glukomannan untuk mengetahui proporsi kandungan glukomannan dan solid non glukomannan. Data kadar glukomannan dapat digunakan untuk menentukan persentase rendemen glukomannan. Rendemen glukomannan dihitung dengan membagi berat glukomannan yang terdapat pada tepung dengan berat glukomannan yang terdapat pada umbi basah sebagai bahan baku pembuatan tepung mannan tersebut. Berdasarkan pengukuran kadar glukomannan dengan metode Whistler dan Richards 1970, diperoleh data kadar glukomannan dan rendemen glukomannan pada tepung mannan skala pilot plant masing- masing adalah 42.99 ± 7.96 bb dan 21.39 ± 2.46 . Sebagai perbandingan kadar glukomannan tepung mannan sebelum purifikasi pada penelitian Nurjanah 2010 adalah 28.75 bb. Tepung mannan pada penelitian Nurjanah 2010 diperoleh dengan cara mekanik kering atau cara konvensional. Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa tepung mannan hasil spray drying mengandung lebih banyak glukomannan dibandingkan dengan tepung mannan yang diperoleh dengan cara mekanik kering. Data pengukuran lengkap kadar glukomannan dan rendemen glukomannan dapat dilihat pada Lampiran 9. Dari data karbohidrat by difference Tabel 7 dan data kadar glukomannan, dapat diketahui kadar karbohidrat non glukomannan yang terdapat pada tepung mannan. Rata-rata kadar karbohidrat non glukomannan pada tepung mannan hasil spray drying skala pilot plant adalah 39 ± 8.68 bb. Komponen karbohidrat non glukomannan yang mungkin terdapat pada tepung mannan tersebut antara lain pati, serat kasar, dan gula-gula sederhana. 72

5. Mikrostruktur Kalsium Oksalat pada Tepung Mannan

Pada penelitian ini hanya dilakukan pengamatan secara kualitatif terhadap kandungan kalsium oksalat yang terdapat pada tepung mannan maupun umbi segar. Gambar 29. Mikrostruktur Kalsium Oksalat pada Tepung Mannan Hasil Spray Drying Skala Pilot Plant dengan Mikroskop Polarisasi perbesaran 400 kali. Menurut Smith 1997 di dalam Kurdi 2002, metode fisik yang paling umum diterapkan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa gatal akibat kandungan kalsium oksalat adalah dengan pemanasan. Pemanasan menyebabkan ikatan antar atom karbon pada kalsium oksalat terputus dan bagian organik terdekomposisi sebelum titik leleh tercapai Schumm, 1978 di dalam Kurdi, 2002. Selain pemanasan, kalsium oksalat juga dapat dihilangkan dengan cara menambahkan asam kuat yaitu HCl asam klorida. Reaksi antara kalsium oksalat dengan asam klorida akan menghasilkan endapan kalsium klorida dan asam oksalat Kurdi, 2002. Dari Gambar 29 dapat dilihat bahwa kristal kalsium oksalat masih terdapat pada tepung mannan hasil spray drying. Jika dibandingkan dengan mikrostruktur kalsium oksalat pada umbi iles-iles segar Gambar 21, maka dapat dilihat bahwa bentuk dan ukuran kristal kalsium oksalat pada tepung mannan lebih kecil dan pendek. Hal tersebut disebabkan adanya pemutusan ikatan antar molekul kalsium oksalat pada saat proses pemanasan dan pengeringan dengan spray drying. Namun, proses Kalsium Oksalat 10 μm 73 pemanasan melalui spray drying tersebut tidak sepenuhnya memutus ikatan antar molekul kristal kalsium oksalat sehingga masih berpotensi menimbulkan rasa gatal pada tepung mannan.

6. Residu Sulfit Tepung Mannan