Jenis-jenis Tanaman Jahe Tanaman Jahe .1 Habitat

1. Jahe putih besarJahe gajahJahe Badak Zingiber officinale var. officinale Varietas jahe ini banyak ditanam di masyarakat dan dikenal dengan nama Zingiber officinale var. officinale. Batang jahe gajah berbentuk bulat, berwarna hijau muda, diselubungi pelepah daun, sehingga agak keras. Ukuran rimpangnya lebih besar dan gemuk jika dibandingkan jenis jahe lainnya. Jika diiris rimpang berwarna putih kekuningan. Berat rimpang berkisar 0,18-1,04 kg. Jenis jahe ini bisa di konsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun olahan Hapsoh, 2010. Akar jahe gajah ini memiliki serat yang sedikit lembut dengan kisaran panjang akar 4,53-6,30 cm dan diameter mencapai kisaran 4,53-6,30 mm. Rimpang memiliki aroma yang tajam dan rasanya kurang pedas. Kandungan minyak atsiri pada jahe gajah 0,82-1,66 Hapsoh, 2010. 2. Jahe PutihJahe Emprit Zingiber officinale var. rubrum Dikenal dengan nama latin Zingiber officinale var. rubrum, memiliki rimpang dengan bobot berkisar antara 0,5-0,7 kgrumpun. Daging rimpang berwarna putih kekuningan. Tinggi rimpangnya dapat mencapai 11 cm dengan panjang anatara 6-30 cm dan diameter antara 3,27-4,05 cm. Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Tinggi tanaman jika diukur dari permukaan tanah sekitar 40-60 cm sedikit lebih pendek dari jahe gajah. Bentuk batang bulat dan warna batang hijau muda hampir sama dengan jahe gajah, hanya penampilannya lebih ramping dan jumlah batangnya lebih banyak. Kedudukan daunnya berselang-seling dengan teratur. Warna daun hijau muda dan berbntuk lancet. Jumlah daun dalam satu batang 20-30 helai. Panjang daun dapat mencapai 20 cm dengan lebar daun rata-rata 25 cm. Kandungan minyak atsiri 1,5-3,5. Kandungan minyak atsirinya lebih besar daripada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas Hapsoh, 2010. 3. Jahe Merah atau Jahe Sunti Zingiber officinale var. amarum Jahe merah mempunyai nama latin Zingiber officinale var. amarum, memiliki rimpang dengan bobot antara 0,5-0,7 kgrumpun. Struktur rimpang jahe merah, kecil berlapis-lapis dan daging rimpangnya berwarna merah jingga sampai merah, ukuran lebih kecil dari jahe emprit. Diameter rimpang dapat mencapai 4 cm daan tingginya antara 5,26-10,40 cm. Susunan daun terletak berselang- seling teratur, berbentuk lancet dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Panjang daun dapat mencapai 25 cm dengan lebar antara 27-31 cm. Kandungan minyak atsiri sebesar 2,58-3,90. Jahe merah mempunyai kegunaan yang paling banyak jika dibandingkan jenis jahe yang lain yang merupakan bahan penting dalam industri jamu tradisional Hapsoh, 2010.

2.1.4 Budidaya Tanaman Jahe

Menurut Hapsoh, 2011, cara budidaya Tanaman Jahe sebagai berikut: a Penyiapan Lahan Jahe cocok dibudidayakan di lahan kering karena bebas genangan air dan bisa juga menggunakan lahan sawah, dengan syarat dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Tanah sawah umumnya liat dan padat ketika kering, oleh karena itu dalam pengolahannya perlu memasukkan pupuk organik atau pupuk kandang dan kapur yang banyak. b Penyiapan Benih Untuk benih digunakan rimpang yang berasal dari tanaman cukup tua, yaitu umurnya antara 9-12 bulan. Rimpang jahe yang akan dibuat benih dipotong-potong. Ukuran rimpang untuk bibit antara 50-80 gram. Untuk menjaga agar bekas potongan tidak busuk maka pada bekas sayatan ditaburi abu gosok. Selanjutnya rimpang ditunaskan selama 1-3 minggu pada media tumpukan jerami padi. Media jerami disiram rutin dan jangan dibiarkan sampai kering. c Penanaman Potongan rimpang yang sudah bertunas dimasukkan kedalam lubang tanam yang telah disiapkan dengan mata tunas dihadapkan ke atas kemudian ditutup dengan tanah halus. Setelah itu permukaan ditutup dengan jerami agar pertumbuhan gulma terhambat dan permukaan tanah tetap terjaga kelembabannya.

2.1.5 Sistem Panen Tanaman Jahe

Waktu panen jahe akan mempengaruhi kadar minyak atsiri dan serat dari jahe yang dihasilkan. Kadar minyak atsiri jahe akan semakin meningkat dengan semakin meningkatnya umur tanaman. Waktu panen ditentukan oleh tujuan produk akhir yang dituju, apakah untuk bumbu masak atau ekstraksi minyak atsirinya. Pemanenan jahe yang akan digunakan sebagai bumbu masak dilakukan pada umur kurang lebih 4 bulan. Sebagai bahan obat, rimpang jahe dipanen setelah tua yaitu umur 9-12 bulan setelah tanam. Pemanenan jahe sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan karena jika dilakukan pada musim hujan

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Kandungan gingerol dan shogaol, intensitas kepedasan dan penerimaan panelis terhadap oleoresin jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe), Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum), dan Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)

6 43 129

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP SEL KANK

1 2 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jahe 2.1.1 Habitat - Penetapan Kadar Minyak Atsiri Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Officinale) Dan Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Amarum) Menggunakan Alat Stahl

1 1 16

PENGARUH KOMBINASI NISIN DENGAN MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum), JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var. roscoe) DAN JAHE GAJAH (Zingiber officinale var. officinale) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN MIKROBIA PEMBUSUK DAN PATOGEN - UNS

0 0 13