Penggolongan Minyak Atsiri Minyak Atsiri
Kegunaannya sebagai Bahan pewangi corrigen odoris, kolagoga dan ekspektoransia.
3. Minyak atsiri Fenol Contohnya : Minyak cengkeh yang diperoleh dari bunga dan daun
tanaman Eugenia caryophyllata atau Syzigium caryophyllum famili Myrtaceae.
Kegunaannya sebagai antiseptik, obat mulas, menghilangkan rasa mual dan muntah.
4. Minyak atsiri Eter Fenol Contohnya : Minyak adas yang berasal dari hasil penyulingan buah
Pimpinella anisum atau Foeniculum vulgare famili Apiaceae atau Umbelliferae.
Kegunaannya sebagai pelengkap sediaan obat batuk, bahan parfum, serta menutupi bau tidak enak pada sediaan farmasi korigen odoris.
5. Minyak atsiri Oksida Contohnya : Minyak kayu putih yang diperoleh dari isolasi daun
Melaleuca Leucadendron L. famili Myrtaceae. Kegunaannya sebagai obat gosok, meredakan kembung Karminativum,
obat berbagai penyakit kulit ringan gatal, digigit serangga, serta baunya untuk menetralkan rasa mual, pusing, dan mabuk perjalanan.
6. Minyak atsiri Ester Contohnya : Minyak gandapura yang diperoleh dari isolasi daun dan
batang tanaman Gaultheria procumbens L. famili Erycaceae.
Kegunaannya sebagai korigen odoris, bahan pewangi, bahan parfum, dalam sediaan farmasi, industri permen dan minuman.
2.3 Parameter Mutu Minyak Atsiri 2.3.1 Bobot Jenis
Bobot jenis merupakan salah satu kriteria penting dalam menentukan mutu dan kemurnian minyak atsiri . Dari seluruh sifat fisika- kimia, nilai bobot jenis
sudah sering dicantumkan dalam pustaka. Nilai BJ minyak atsiri berkisar antara 0,696-1,188 pada 15°C. Piknometer adalah alat penetapan bobot jenis yang
praktis dan tepat digunakan. Bentuk kerucut piknometer bervolume sekitar 10 ml, dilengkapi dengan sebuah termometer dan sebuah kapiler dengan gelas penutup
Guenther, 1987.