Indeks Bias Putaran Optik

tersebut. Sebagian besar minyak atsiri jika ditempatkan dalam sinar atau cahaya yang dipolarisasikan mempunyai sifat memutar bidang polarisasi ke arah kanan dextrorotatory atau ke kiri laevorotatory. Sifat optis aktif suatu minyak ditentukan dengan polarimeter, dan nilainya dinyatakan dalam derajat rotasi. Banyak tipe polarimeter yang dapat digunakan dan yang paling sering digunakan untuk mengukur putaran optik minyak atsiri adalah half-shadow instrument, tipe l Lippich. Sudut rotasi tergantung dari sifat cairan, panjang tabung yang dilalui sinar, panjang gelombang sinar yang digunakan dan suhu. Arah perputaran bidang polarisasi rotasi biasanya menggunakan tanda + untuk menunjukkan dextrorotation rotasi ke arah kanan, sesuai dengan perputaran jarum jam, dan tanda - untuk levorotation rotasi ke kiri,yaitu berlawanan dengan arah jarum jam Guenther, 1987.

2.3.4 Spesifikasi Kadar Minyak Atsiri dan Syarat Mutu Minyak Jahe Tabel 1.

Spesifikasi Syarat Mutu Minyak Jahe Menurut SNI 06-1312-1998 No. Jenis Uji Satuan Persyaratan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Warna Bobot jenis 25 C 25C Indeks bias 25°C Putaran optik Kadar Minyak atsiri, min Bilangan asam Bilangan ester Minyak Lemak - - - ° Mg KOHg Mg KOHg - Kuning muda sampai oranye 0,8720-0,8890 1,4853-1,4920 -32°--14° 1,5 Maks. 2 Maks. 15 Negatif BAB III METODE

3.1 Tempat Pengujian

Pengujian dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan Penyegar Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Medan, Jalan STM Nomor 17. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat yang digunakan adalah neraca analitik kalibrasi AND GR-202 , labu alas bulat Duran Schott kapasitas 1000 ml, alat Stahl Duran Schott, heating mantle Barnstead Electrothermal, pendingin balik, refraktometer Carlzeiss Jena, cahaya natrium lampu, penangas air HAAKE K10 yang dipertahankan pada suhu 25°C ± 0,2°C, piknometer Duran Schott 10 ml, termometer yang telah distandarkan, polarimeter Carlzeiss Jena dengan Cahaya natrium, dan tabung polarimeter.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah rimpang jahe gajah dan jahe merah yang diperoleh dari Pasar Tavip Kecamatan Binjai Kota Kotamadya Binjai, air suling, natrium klorida 10, alkohol teknis, etanol, dan dietil eter.

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Kandungan gingerol dan shogaol, intensitas kepedasan dan penerimaan panelis terhadap oleoresin jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe), Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum), dan Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)

6 43 129

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP SEL KANK

1 2 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jahe 2.1.1 Habitat - Penetapan Kadar Minyak Atsiri Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Officinale) Dan Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Amarum) Menggunakan Alat Stahl

1 1 16

PENGARUH KOMBINASI NISIN DENGAN MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum), JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var. roscoe) DAN JAHE GAJAH (Zingiber officinale var. officinale) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN MIKROBIA PEMBUSUK DAN PATOGEN - UNS

0 0 13