IV. Karakteristik Benih, Inti dan Embrio
Embrio dan inti merupakan bagian yang terdapat pada benih kelapa sawit yang memiliki lapisan cangkang. Benih yang terdapat pada benih varietas
AVROS memiliki karakteristik yang lebih kecil, dan benih yang terbesar berada pada varietas Simalungun, secara umum ukuran benih berbanding lurus dengan
ukuran inti. Embrio kelapa sawit memiliki ukuran yang beragam, didominasi oleh warna putih dengan rona kekuningan pada bagian ujung.
A B
C
D E
Gambar 18. Karakteristik Benih, Inti dan Embrio; A Inti Varietas Yangambi,
B Inti Varietas AVROS, C Inti Varietas Simalungun, D Perbandingan Benih Varietas Simalungun, AVROS dan Yangambi,
dan E Embrio Benih Kelapa Sawit
V. Rekapitulasi Analisis Ragam
Hasil analisis ragam selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 4. Hasil rekapitulasi sidik ragam menunjukkan bahwa letak benih berpengaruh sangat
nyata terhadap viabilitas tetrazolium. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa varietas dan letak menunjukkan hasil yang sangat nyata pada keseluruhan
peubah sedangkan interaksi letak dan varietas memiliki pengaruh yang nyata terhadap keseluruhan peubah. Rekapitulasi analisis ragam disajikan pada Tabel
9.
Tabel 9. Rekapitulasi Analisis Ragam Pada Setiap Peubah Pengamatan Peubah
Letak Varietas
L x V KK
Viabilitas Tetrazolium 12.55
Daya Berkecambah 14.80
Potensi Tumbuh Maksimum 12.28
Keterangan : berbeda nyata pada taraf 5
: berbeda sangat nyata pada taraf 1 tn
: tidak berbeda nyata
VI. Pengaruh Letak, Varietas dan Interaksi Letak Dengan Varietas
Terhadap Peubah Perkecambahan
Tabel 10 menunjukkan bahwa letak berpengaruh sangat nyata terhadap keseluruhan peubah pertumbuhan. Hasil menunjukkan bahwa bagian tengah
memiliki hasil paling tinggi yang diwakili oleh L4, L5 dan L6 dibandingkan dengan bagian atas dan bawah baik pada peubah daya berkecambah dan potensi
tumbuh maksimum.
Tabel 10. Pengaruh Letak terhadap Viabilitas Tetrazolium, Daya Berkecambah
dan Potensi Tumbuh Maksimum
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5, VT
Viabilitas Tetrazolium, DK Daya Berkecambah, dan PTM Potensi Tumbuh Maksimum.
Pada Tabel 11 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata pada keseluruhan peubah perkecambahan. Varietas yang memiliki persentase
tertinggi yaitu varietas Simalungun dan terendah yaitu AVROS. Peubah
Letak L1
L2 L3
L4 L5
L6 L7
L8 L9
VT 48.89cd 43.33de
33.33f 60.00b
58.89b 67.78a
51.11c 47.78c
40.00e DB
32.22cd 27.78cd 25.00e 43.33a
41.11ab 40.55ab 37.77b 32.77c
27.22de PTM
36.67bc 32.78cd 27.22e 48.889a 46.11a
47.22a 41.11b
35.55c 30.55de
Tabel 11. Pengaruh Varietas Terhadap Viabilitas Tetrazolium,
Daya Berkecambah dan Potensi Tumbuh Maksimum
Peubah Varietas D x P
AVROS Yangambi
Simalungun Viabilitas Tetrazolium
37.40c 48.89b
64.81a Daya Berkecambah
27.72c 34.07b
41.29a Potensi Tumbuh Maksimum
29.07c 38.70b
47.59a
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5
VII. Interaksi Letak Dengan Varietas Terhadap Peubah Perkecambahan