Kriteria dalam Menyitir Dokumen

2. Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan 3. Menduga keluasan literatur sekunder 4. Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada berbagai subjek 5. Mengukur manfaat SDI dan restropektif 6. Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang, dan yang mendatang 7. Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai ilmu 8. Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas anggaran belanja 9. Mengembangkan model eksperimental yang berkolerasi atau melewati model yang ada 10. Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat 11. Memprakarsai sistem jaringan arus ganda yang efektif 12. Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi 13. Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah 14. Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin 15. Mendisain pengolahan bahasa automatis untuk auto-indexing 16. Mengembangkan norma pembakuan. Berdasarkan uraian teori di atas, dapat dinyatakan bahwa manfaat analisis sitiran adalah mengidentifikasi berbagai literatur, untuk pengembangan koleksi pada perpustakaan, evaluasi bibliometrika, mengkoreksi karya sendiri dan karya orang lain, temu kembali informasi, mengetahui keusangan literatur, kajian sejarah, mengetahui pemakaian bentuk atau jenis literatur, kajian pengarang dan pamakai.

2.3 Kriteria dalam Menyitir Dokumen

Seorang peneliti harus memahami kriteria dalam menyitir dokumen yang akan dijadikan rujukan. Oleh karena itu, sebuah dokumen yang akan disitir oleh pengarang atau peneliti harus relevan dengan karya ilmiah yang ditulis. Dengan demikian, tidak semua dokumen yang berkaitan dapat langsung dikutip atau disitir tetapi harus benar-benar relevan dengan topik yang diteliti. Pengambilan keputusan untuk menyitir suatu dokumen dilakukan dengan menerapkan beberapa kriteria. Menurut Wang dan Soegel yang dikutip oleh Andriani 2003: 11 “kriteria merupakan suatu filter yang diaplikasikan oleh penulis dalam membuat suatu keputusan”. Beberapa kriteria penilaian suatu dokumen yang akan disitir adalah : 1. Topik, dalam hal ini isi dokumen berhubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Topik permasalahan harus diketahui oleh penulis yang akan menilai dokumen. Pengetahuan mengenai topik mencakup who siapa yang menulis, when Universitas Sumatera Utara kapan topik tersebut didiskusikan, where di mana topik itu menjadi berarti, dan how bagaimana hubungan topik itu dengan topik lain 2. Orientasi, menyangkut apa isi dokumen dan kepada siapa dokumen tersebut ditunjuk 3. Disiplin ilmu atau subjek area. Penulis kemungkinan akan mengambil dokumen yang mempunyai disiplin ilmu yang sama dengan penelitian yang sedang dikerjakan 4. Keklasikankepeloporan, suatu dokumen yang berisi informasi yang sangat substansial di bidangnya, karena memuat teknik, metode atau teori yang dipakai sepanjang waktu 5. Nama jurnal dan tipe dokumen. Pemahaman pengarang terhadap suatu jurnal akan mempengaruhi proses seleksi dokumen 6. Pengarang. Dokumen yang ditulis oleh orang yang menjadi figur dalam bidangnya akan dipersepsi tinggi oleh penyitir, sehingga berpeluang besar pula untuk disitir 7. Noveltykebaruan, dokumen disitir karena memuat informasi yang belum diketahui sebelumnya atau sesuatu yang baru 8. Penerbit. Reputasi institusi penerbit dapat pula menjamin mutu terbitan 9. Recencykemutakhiran, membandingkan corak baru suatu dokumen dengan topik yang sedang diteliti. Kemutakhiran berkaitan dengan waktu penerbitan. Selain kriteria di atas, terdapat beberapa kriteria di luar dokumen yang juga harus dipertimbangkan. Dengan demikian, tidak hanya kriteria dari dalam dokumen saja yang perlu menjadi penilaian terhadap dokumen yang akan disitir. Menurut White and Wang yang disitir oleh Andriani 2003: 12 ada beberapa kriteria di luar dokumen yang juga harus dipertimbangkan, yaitu : 1. Kemudahan dalam mendapatkan dokumen. Liu 1993: 13 menunjukkan bahwa rujukan dokumen yang tertera pada daftar pustaka secara positif berhubungan dengan ketersediaan dokumen tersebut di perpustakaan institusi penulis. Artinya, jumlah rujukan yang disitir tergantung pada kelengkapan atau jumlah koleksi perpustakaan institusi penulis 2. Syarat khusus. Keahlian atau alat yang diperlukan untuk menggunakan suatu dokumen menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan penulis dalam menyitir dokumen. Diantaranya adalah penguasaan bahasa, penguasaan alat yang dipakai untuk membaca dokumen, misalnya dokumen yang tersimpan dalam microfilm 3. Kendala waktu. Dokumen yang dianggap relevan sebagai rujukan terkadang tidak dapat digunakan karena waktu yang terbatas, seperti halaman terlampau tebal sehinga tidak sempat terbaca. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dinyatakan bahwa kriteria dalam menyitir dokumen tidak hanya terdapat didalam dokumen, tapi dari luar dokumen juga perlu untuk dipertimbangkan. Hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan dari luar dokumen adalah keahlian dan penguasaan bahasa untuk membaca sebuah dokumen, misalnya dokumen yang Universitas Sumatera Utara tersimpan dalam microfilm. Hal juga yang sangat penting dari dalam dokumen yaitu kepengarangan, nama atau judul jurnal, topik, tipe dokumen serta kemutakhiran dokumen.

2.4 Sumber-Sumber Sitiran